Mimpi yang sama

3.8K 150 0
                                    

Altarel kini sudah berada di depan rumah Alisya untuk menepati janji nya yang akan mengerjakan sekaligus untuk mengajari Alisya soal Fisika.

Altarel pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Alisya dan tak lama pintu pun terbuka terlihat lelaki paruh baya yang ternyata beliau adalah Abi nya Alisya.

"Cari siapa ya" ucap Abi Alisya.

"Alisya nya ada om" Balas Altarel.

Dan tak lama Alisya pun keluar dan menghampiri Altarel dan Abi tak lupa juga Alisya memperkenalkan Altarel kepada Abi nya yang masih bingung karena setahu beliau belum pernah ada laki laki yang menjadi teman Alisya.

"Ooh mau belajar ya, yaudah nak masuk dulu " ucap Abi dengan tersenyum simpul yang dibalas senyuman juga oleh Altarel.

Altarel pun kini telah berada di ruang tamu dan selang beberapa lama Alisya pun duduk di sofa yang berbeda dengan Altarel agar jarak keduanya tidak dekat.

Sebelum mengajari Alisya Altarel mengambil sarung tangan di saku nya lalu mengenakan sarung tangan itu Alisya yang melihat itu hanya diam ia tau jika Altarel menggunakan itu supaya jika tangan mereka tak sengaja tersentuh setidak nya masih ada pengaman.

"Ni rumus nya di catat dulu terus lo pelajari " ucap Altarel sembari menyodorkan buku catatan miliknya.

Alisya mengambil buku itu lalu menyalinnya di buku milik nya.

Tak lama kemudian Abang dari Alisya keluar dari kamar nya dan melihat mereka berdua yang sedang mengerjakan tugas sekolah dan ternyata Abang Alisya mengenal Altarel.

"Altarel" panggil Abang Alisya yang membuat Altarel menoleh ke arah nya.

"Bang bian" ucap Altarel, bang bian pun duduk tepat di samping Altarel, lalu memerhati tugas yang mereka kerjakan.

"Lho ini soal Fisika Al? " tanya Bian.

"Iya" balas Altarel singkat lalu kembali mengerjakan tugas itu.

"Pinter juga lo bisa ngerjain soal Fisika"ucap Bian.

Mereka berdua pun kembali belajar Bian yang tadi nya duduk di samping mereka kini telah kembali ke kamar nya dan tak lama kemudian Umi Alisya datang dengan membawa dua gelas susu coklat beserta dengan kue.

"Niih jangan lupa di makan ya nak" ucap Umi dengan tersenyum.

"Iya tan makasih maaf ngerepotin" balas Altarel sembari tersenyum.

"Iya gak papa kok" ucap Umi.

Umi pun kini terfokus dengan sarung tangan milik Altarel yang Altarel kenakan beliau hanya tersenyum melihat itu.

"Kalo boleh tau nama kamu siapa nak" ucap Umi.

"Nama saya Altarel tante " balas Altarel.

"Ha! Altarel? " ucap Umi yang sedikit terkejut saat mendengar nama Altarel.

"A-ada apa ya tan" ucap Altarel bingung.

"Kamu anak nya pak Andra ya" Umi kembali bertanya.

"Iya tante" balas Altarel seadanya.

"Oalah pantes saja tante kayak gak asing liat kamu" ucap umi.

Altarel hanya membalas nya dengan tersenyum lalu tak lama kemudian Umi pun berpamitan dengan mereka hendak kembali ke dapur.

Altarel pun melanjutkan mengajari Alisya hingga akhirnya 1 jam pun berlalu Altarel pun telah membereskan buku buku lalu memasukkan nya kedalam tas.

"Buku kamu aku pinjam boleh gak" ucap Alisya dengan menunduk.

ALTAREL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang