Altarel dan Alisya kini sedang berada di sebuah taman yang tak jauh dari komplek perumahan mereka. Mereka duduk untuk bersantai itu juga keinginan Altarel karena dia bosan dirumah apalagi hari ini adalah hari minggu.
"Ganteng banget ya dia"
"Iya weh ganteng banget"
"Aaaa pengen deh jadi istri nya"
"Iyaa"
Ucap beberapa orang yang lewat di taman itu, mereka memuji Altarel dengan sebutan 'ganteng' dan bahkan mereka pengen jadi istri Altarel entah mereka gak liat atau memang sengaja Alisya sedaritadi duduk di samping Altarel tapi bisa bisa nya mereka malah mau jadi istri Altarel.
Hingga pada satu saat dimana ada seseorang cewek yang menghampiri Altarel dan ingin meminta kontak nya.
"Hay boleh minta nomor kamu gak siapa tau kita bisa kenalan lebih jauh" ucap cewek dengan rambut yang diikat satu dibelakang.
Melihat itu Altarel berinisiatif untuk melakukan hal aneh di pikiran nya ia berpura pura menjadi tuli.
Altarel menggunakan bahasa isyarat saat berbicara dengan cewek itu membuat cewek itu melongo tak percaya dan sempat mengatai Altarel lalu berlalu pergi.
"Ganteng genteng kok tuli sihh ih rugi gue minta nomor nya dasar tuli mati aja sono" ucap cewek itu berlalu pergi namun sebelum cewek itu pergi Alisya menahan tangan cewek itu membuat cewek itu berbalik menghadap ke arah Alisya.
"Mbak jaga omongan nya lagian dia itu suami saya mbak gak berhak ngatain dia begitu lagian mbak nya sendiri liat kan saya ada disamping dia ngapain mbak malah nyamperin kami bahkan mbak nya sendiri malah do'ain suami saya mati awas mbak nanti doanya bisa jadi balik ke mbaknya lho" ucapan Alisya membuat cewek itu menatap tak suka kearah Alisya lalu menghentak tangan nya yang dipegang oleh Alisya.
"HEH CEWEK NINJA LO ITU HANYA TERORIS DI NEGARA INI JADI GAK USAH SOK JADI PENASEHAT LO" bentak cewek itu kepada Alisya mendengar itu sontak Altarel marah namun belum sempat Altarel memarahi cewek itu ia dibuat terdiam oleh perkataan Alisya.
"Mbak saya bukan teroris saya hanya mengikuti sunnah rasul jadi tolong jangan ngatain saya teroris, jika memang saya teroris mana buktinya, apa karena cadar ini?mau saya mbak anggap teroris atau apa tapi tolong ya mbak jangan ngatain suami saya seperti itu mau dia buta, tuli, atau lebih parah dari itu dia tetap suami saya mbak gak berhak ngatain dia seperti itu lagian itu juga bukan keinginan dia sendiri mbak" ucap Alisya namun cewek itu tak mempedulikan perkataan Alisya ia bukannya meminta maaf tapi malah pergi begitu saja dan juga ia sempat menampar Alisya.
Melihat itu Altarel sangat marah namun Alisya menahan Altarel agar tak menyusul cewek itu dan memperpanjang masalah ini.
"Udah kak aku gak papa kok" ucap Alisya.
"Sya apa nya yang gak papa liat tadi kamu ditampar sama cewek biadab itu" ucap Altarel yang terlihat kesal dengan cewek tadi
"Udah kak yok kita pulang lagian hari ini kita mau ke rumah Mama kan" ucap Alisya.
"Iya sya yok" balas Altarel lalu menggandeng tangan Alisya.
*****
Altarel dan Alisya telah sampai dia sana banyak sekali saudara Altarel dan bahkan ada beberapa sepupu Altarel yang masih kecil yang sedang asyik bermain dan berlarian di depan rumah Altarel.
Altarel dan Alisya masuk kedalam rumah lalu mencari keberadaan Nadya akan tetapi belum saja mereka menemukan keberadaan Nadya mereka malah bertemu tante wati tante yang paling Altarel gak suka karena omongan tante wati itu selalu membuat orang emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [END]
Ficțiune adolescențiSingkat saja ini kisah Altarel cowok tampan yang berjabat sebagai ketua geng motor dijodohkan oleh orang tuanya dengan gadis bercadar yang berhasil membuat pandangan Altarel kepadanya berubah, yang tadinya membenci kini menjadi cinta. DARI PADA PEN...