Kabar bahagia

3.8K 106 0
                                    

Azan subuh sudah berkumandang sejak 5 menit tadi dan hanya Alisya yang terbangun dan segera ke kamar mandi dan tak lupa ia juga mengambil wudhu.

Alisya berjalan tertatih tatih kerena menahan perih di area bawah nya dan yang kali ini terasa lebih perih dari pada saat pertama mereka melakukan itu.

Setelah selesai sholat Alisya pun membangunkan Altarel yang masih tertidur pulas dan hanya memakai celana pendek saja namun tubuhnya tertutup dengan selimut.

"Kak bangun sholat subuh dulu" ucap Alisya.

"Lima menit lagi ya masih ngantuk"balas Altarel dengan mata yang masih tertutup.

"bangun kak nanti tidur lagi " ucap Alisya.

Setelah beberapa kali Alisya membangunkan Altarel akhirnya Altarel membuka matanya dan terduduk di tempat tidur sembari mengucek matanya.

Alisya pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan sedangkan Altarel masih mandi dan juga dilanjutkan dengan wudhu dan sholat subuh.

Setelah selesai sholat Altarel pun merapikan sajadah dan menaruhnya di tempat semula lalu kemudian ia pun keluar dan duduk di sofa sembari melihat acara televisi.

Selang beberapa menit Alisya datang membawa sarapan dengan berjalan tertatih tatih dan menghampiri Altarel.

"Kak tolong pegangin ini dong" ucap Alisya.

Altarel pun menoleh dan mengambil alih piring dan menaruhnya di atas meja, setelah itu Altarel pun melihat Alisya tampak menahan perih hingga membuatnya susah berjalan.

"Sya kenapa? " tanya Altarel.

"Gak papa kak cuma perih aja" balas Alisya menghela nafas.

Altarel merasa bersalah karena ulahnya yang membuat Alisya harus menahan perih.

"Maaf ya udah buat kamu sakit" ucap Altarel merasa bersalah.

Alisya tersenyum."gak papa kok kak paling cuma bentar " balas Alisya. Setelah itu mereka pun sarapan bersama.

2 minggu pun berlalu kini Altarel sudah di terima di perusahaan milik keluarganya sendiri ternyata Altarel bekerja sekaligus berkuliah online.

Meskipun perusahaan tempat Altarel bekerja milik keluarganya ia juga harus mengikuti beberapa tes baru setelah itu ia bisa diterima.

TOK! TOK! TOK!

"Masuk" ucap Altarel yang masih fokus kepada laptopnya.

"Al ini berkas yang harus kamu kerjakan " ucap Andra yang menaruh beberapa berkas di meja Altarel.

"Iya pah" balas Altarel singkat.

Andra melihat putra nya itu merasa bangga dengan sikap kegigihan nya dan tetap berusaha tanpa menyerah walaupun dirinya merasakan lelah karena harus bekerja di tambah kuliah.

"Nak kalo capek istirahat jangan sampai sakit"

"Iya pah"balas Altarel.

*****

Sedangkan Alisya yang dirumah sedang beberes akan tetapi dirinya merasakan mual mual dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk muntah.

Alisya memuntahkan semua makanan yang ia makan sehingga membuatnya lemas, ia merasakan aneh karena tak seperti biasa ia seperti ini.

" kok aku ngerasa aneh gini yah gak kayak biasanya, huekk". Alisya berlari menuju ke toilet.

Alisya bingung harus berbuat apa dirinya juga tak tau harus menghubungi siapa karena jika dirinya menelfon Altarel ia akan menggangu Altarel saja.

Beruntungnya ditengah kebingungan telfonnya berbunyi dan tertera nama Jessica disana ia pun mengangkat terlfon itu.

"Assalamu'alaikum sya kamu lagi ngapain"

"Waalaikum sallam jes, aku lagi duduk aja baru selesai beres beres rumah"

"Tunggu dulu kok suara kamu kayak lemes gitu, kamu kenapa sya"

"Aku juga gak tau jes aku kenapa tapi dari tadi pagi aku mual terus mungkin aja aku sakit "

"Yaampun sya, Altarel tau kalo kamu sakit"

"Belum jess "

"Kok belum di kasih tau"

"Nanti aja aku kasih tau kalo kak Altarel nya udah pulang"

"Oh yaudah deh kalo gitu aku matiin dulu ya dosen udah mau masuk nanti kalo ada apa apa telfon aja ya"

"Hmm iya "

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikum sallam"

Setelah itu Alisya kembali merasakan mual mual serta pusing, karena penasaran ia pun search di ponselnya dan disitu tertera jika itu merupakan tanda kehamilan.

Alisya sempat tak percaya dirinya pun pergi ke apotek yang dekat di daerah itu dan membeli testpack.

Setelah itu ia pun langsung buru buru masuk ke rumah mengunci pintu dan pergi ke kamar mandi untuk mengecek apakah dirinya beneran hamil atau cuma sakit biasa saja.

Beberapa menit kemudian Alisya keluar dari kamar mandi dengan perasaan gugup akan hasil yang keluar nanti.

"Bismillah" ucap Alisya lalu melihat ke arah testpack nya dan disana terlihat jelas dua garis yang berarti dirinya benar benar hamil.

"Alhamdulillah ya Allah " Alisya sangat bersyukur dan dirinya juga akan berniat untuk memberi tahu kepada Altarel setelah ia pulang dari kantor.

Alisya sangat senang akan hal itu dirinya mengelus perutnya yang masih kecil itu sembari tersenyum dan berulang kali ia mengucapkan syukur.

Sore harinya Altarel pulang Alisya segera membuka pintu dan terlihat jika Altarel sangat kecapean karena harus kuliah di tambah bekerja.

Setelah mereka masuk tak lupa Alisya menutup pintu dan menyusul Altarel ke dalam kamar yang tengah duduk di samping kasur.

"Kak aku ada sesuatu untuk kakak" ucap Alisya.

Altarel pun menoleh kearah Alisya. "Sesuatu apa" balas Altarel.

Alisya pun bangun dan mengambil sebuah kotak dan memberikan itu kepada Altarel.

"Apa ini" tanya Altarel kebingungan.

"Buka aja kak" ucap Alisya.

Altarel pun membuka kotak yang tak terlalu besar itu dan terdapat testpack disana dan Altarel pun terkejut saat melihat garis dua di testpack itu.

"Kamu beneran sya " tanya Altarel.

"Iya kak aku beneran" balas Alisya.

Altarel tampak sangat bahagia dan bahkan dirinya yang tadi terlihat lelah kini berubah senang saat mendengar Itu.

Dan keesokan harinya Altarel memilih untuk tak masuk kantor karena akan menemani Alisya ke dokter untuk mengecek kehamilannya.

Dan dokter pun mengabari jika Alisya memang benar hamil dan usia kandung itu masih satu minggu.

Mereka sangat senang akan kabar itu dan mereka akan mengabari kepada yang lainnya juga jika Alisya sedang mengandung anak pertama mereka.

BERSAMBUNG......

ALTAREL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang