Happy Reading
.
.
.__
Milky yang terduduk diatas ranjang sang kakak dengan sebungkus keripik kentang, memperhatikan sikap Karina yang menurutnya terlalu aneh.
Tidak biasanya.
"Mil bagus mana, putih atau cream?". Karina menghadap sang adik dengan dua gantungan dress berbeda. Dia menempelkan bergantian meminta pendapat bocah SMP itu.
Milky memiringkan kepalanya, coba memindai dengan teliti. "Mau kemana sih, rempong banget ketimbang pilih baju doang. Yang penting mah nyaman dipake". Memang salah jika bertanya pada adiknya yang sedikit tomboy itu.
"Kakak mau pergi sama Kak Winter ya?". Goda Milky sesaat setelah ponsel Karina berdering dan sebuah notif muncul dari Winter.
Buru-buru Karina meraih ponselnya dan menatap tajam sang adik yang masih menggodanya dengan senyum jahil yang menurut Karina menyebalkan.
"Bocil gak usah kepo, udah sono balik kamar, belajar, ganggu kesibukan orang aja".
"Sibuk bikin Kak Winter terkesan yaa, cieee ada yang mulai suka nih sama sahabat sendiri-".
"Milky!". Mendengar teriakan Karina bukannya takut Milky malah semakin melebarkan senyum penuh godaan itu.
Gadis kecil itu turun dari ranjang sang Kakak, berjalan mendekati Karina dan berbisik menggoda "Kalian pacaran ya?". Milky langsung lari seribu bayangan, sebelum Karina memukulnya.
"Punya adek satu nyebelinnya bikin pusing, untung sayang". Desah Karina lelah akan kelakuan sang adik.
Selepas kepergian Milky, dan perasaannya mulai tenang. Mendadak Karina tersenyum memperhatikan ponselnya yang menampilkan percakapannya dengan Winter.
"Kok gue ngerasa seneng gini sih mau keluar sama Winter doang, gak biasa banget". Gumannya kecil.
Karina turun dari kamarnya setelah siap, dan mendapati Winter yang tengah mengobrol dengan sang Ayah dan Samuel. Sementara Bundanya entah dimana, dapur mungkin.
"Kalian hati-hati. Pulangnya jangan kemaleman atau Ayah kunciin gerbangnya". Yoong menatap kedua orang yang sudah berdiri sejajar.
"Kan bisa nginep dirumah Winter, wlekk". Winter terkekeh akan balasan Karina, sementara Yoong sudah bersiap ingin memarahi anak gadisnya.
"Udah Yah, biarin aja. Selama ada Winter, Abang mah tenang".
"Bang seribu lope buat Abang". Winter mengedipkan matanya pada Samuel membuat pria itu bergidik jijik.
"Anjir gue masih normal". Dan Samuel langsung melenggang pergi menghampiri Tiffany yang masih sibuk didapur membantu pelayan rumah mempersiapkan makan malam.
Winter kemudian menatap Yoong dan berpamitan "Om mau dibawain apa? Jangan aneh-aneh tapi". Ini yang paling disuka oleh Yoong, pria baya itu tersenyum sumringah.
"Om lagi pengen sesuatu tapi bukan makanan sih".
"Ayah udah ah, yuk Win biarin aja". Winter ditarik oleh Karina membuat pria itu terseret.
"Beliin Ayah latto-latto!". Teriak Yoong yang mendapat abaian dari sang anak namun acungan jempol dari Winter.
"Udah gak usah dibeliin, mainan anak-anak, gak etis kalo Ayah mainin, berisik". Winter membukakan pintu mobil untuk Karina, dia hanya mengangguk walau dia sudah berniat tetap akan membelikan mainan jadul itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar (Sahabat) √
FanfictionKisah sepasang sahabat yang salah satunya jatuh cinta, akankah dia mampu mengubah tali yang mengikat persahabatan itu menjadi pasangan yang berbagi cinta ⚠️ GenderSwitch ⚠️ Semi baku ⚠️ 17+ Winter ⬆️ Karina ⬇️