Part# 18

972 126 23
                                    

Happy Reading

.
.
.







__

Winter yang sedang berdiri hampir berlari saat pandangannya melihat Karina yang terjatuh dengan setumpuk buku ditangannya kini berserakan. Namun segera ia diingatkan jika dirinya sudah berjanji untuk tidak memperlihatkan wajahnya didepan Karina.

Winter masih terus mengawasi Karina yang membereskan bukunya sampai dua adik tingkat datang dan membantunya. Winter mendesah lega, setidaknya ada yang membantu Karina.

“Makasih”. Suara lembut Karina terdengar dari tempatnya berdiri. Gadis itu tersenyum ramah pada dua gadis yang membantunya. Karina kemudian segera kembali berjalan.



“Mau sampai kapan sih jadi stalker tuh cewek. Win kalo lo beneran rela gak usah kayak gini, lepasin dia seutuhnya”. Dan entah sejak kapan Lucas sudah berdiri di sampingnya ikut memperhatikan apa yang sejak tadi menjadi fokus Winter.

Winter menghela nafas berat. Dia masih bisa melihat Karina yang menyapa Guru.

“Apa gue musti pindah sekolah biar bisa lepas darinya?”. Lirihnya yang bisa Lucas dengar dengan jelas.

Suara putus asa milik sang sahabat, selalu membuatnya ikut merasa sedih.

“berat sih pasti anak-anak juga gak bisa gitu aja setuju, tapi kalo itu satu-satunya biar lo bisa lupain dia. Gue setuju, hati lo lebih penting sob”. Winter terkekeh mendengar penuturan Lucas yang tidak biasanya. Dia menatap sahabatnya itu dengan haru.

“Tapi yang pertama, gue juga harus pindah rumah Cas. Dia tentangga gue”.

“Nah itu, lo kontrakin aja tuh rumah terus lo pindah ke Apartemen biar lebih praktis”.

“Gitu ya?”.

“Yee si bocah malah sempetnya becanda. Iya lo beneran harus pindah rumah Win”. Winter mengangguk “Tapi gue juga kudu ngomong dulu sama bokap, gak mungkin gitu aja dibolehin”.

Dan kedua pria itu terdiam, merasa ucapan Winter memang benar.











..

Karina dan ketiga temannya sedang duduk-duduk santai di atas rumput sembari memakan es krim, taman sekolah yang dipenuhi pohon-pohon besar membuat suasananya sejuk dan tenang. sebenarnya ada banyak bangku, namun mereka memilih duduk dibawah sembari menikmati kesibukan orang-orang dengan kegiatannya masing-masing.

“Tumben gak bareng cowok lo?”. Giselle bertanya, dan terdengar helaan nafas berat milik Karina. Giselle menoleh pada Karina yang menurunkan es krimnya.

“Gak tau gue, dari kemarin gak ada kabar, mana ini gak masuk juga”.

“Gue emang gak suka sih sama Winter tapi jujur sih gue juga gak begitu srek lo sama Kak Jungwoo”.

“Iya setuju sama Mama Gigi, kek auranya Kak Jungwoo tuh.. ehh pokoknya gak ngenakin deh”. Chaewon berujar sependapat dengan Giselle.

Karina memang menyadarinya, meskipun tidak menentangnya, namun memang terlihat jika ketiga temannya tidak begitu menyukainya berkencan dengan Jungwoo. Entah karena apa.

“Kalian cuma gak terlalu kenal jadi gitu, dia baik perhatian sama gue. Pokoknya dia sempurna banget buat gue”.

Yeji melempar stik es krimnya. “Kita dukung lo sama siapa aja, asal orang itu gak nyakitin loh sih, dan selama si Jungwoo gak ada niatan buruk sama lo gue its okay”.

Pacar (Sahabat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang