Part# 7

818 122 2
                                    

Happy Reading

.
.
.














__

Winter berjalan ke sisi lapangan setelah melempar bola pada Sungchan. Dia tersenyum pada Karina yang berdiri dengan sebotol minuman dingin.

Karina memberikan handuk kecil yang Winter terima dengan senang hati, kemudian minuman dingin juga Winter tenggak setengahnya setelah Karina berikan.

"Kenapa?". Winter bertanya setelah minum. Tangannya memutar tutup botol agar merapat.

"Gak papa cuma pengen liat kamu latihan aja". Seru Karina tersenyum lembut yang tentu menular pada Winter.

Karina terus memikirkan Winter yang sedikit aneh dari pagi, dia hanya ingin Winter bercerita agar dia bisa mengetahui permasalahan sang sahabat.

"Mau cerita sesuatu?". Karina menatap wajah Winter menunggu reaksi pria itu.

Winter merasa ini momen yang pas untuk mengatakan semuanya pada Karina. Dia merasa lapangan basket terlalu banyak orang, karena anak-anak sedang berlatih jadi dia membawa Karina keluar.

"Kita ngobrolnya di taman aja ya, aku butuh angin, gerah banget". Karina hanya mengikuti.

Keduanya berjalan hingga sampai ditaman dan memilih duduk dibangku yang berada dibawah pohon yang rindang. Kesejukan angin langsung menyentuh kulit Winter menjadi terasa segar.

"Mau ngomongin apa?".

Winter membasahi bibirnya, dia bukan gugup dia hanya takut dengan reaksi Karina. Bagaimana jika Karina tidak percaya dan malah menyalahkannya.

Berbagai kemungkinan buruk terus memenuhi kepala Winter. Bahkan sesekali dia menyalahkan Karina yang jatuh cinta pada lelaki seperti Jungwoo.

"Kok diem, katanya mau ngomong". Winter tersadar, dan dia menatap Karina dalam sedangkan yang ditatap terlihat sudah sangat ingin tahu.

"Kalo aku bilang sesuatu yang gak mungkin, kamu percaya gak sama aku?". Lebih baik Winter memastikan lebih dahulu.

Dan Karina justru malah terkekeh mendengar perkataan Winter.

"Mau ngomong apa sih, kayaknya serius banget, hm...".

"Jawab dulu kamu percaya gak".

"Iya aku bakal percaya sekalipun kamu bilang ada hantu-".

"Karina aku serius!". Winter sedikit berseru tegas karena Karina terlihat tidak serius.

"Okey. Kita udah kenal dari lama. Kamu sama aku gak ada rahasia, aku tau saat kamu bohong atau jujur. Aku percaya sama kamu jadi kamu mau ngomongin apa, hmm". Winter menarik nafasnya dalam. Apa Karina benar-benar mempercayainya?

"Karina?". Dan seperti sebuah film, selalu ada orang ketiga yang muncul dan menggagalkan sesuatu yang penting.

Karina menoleh dengan senyum lebar, Jungwoo mendekatinya.

"Ikut aku bentar yuk". Jungwoo mengulurkan tangannya yang langsung Karina sambut. Gadis itu melihat pada Winter yang masih terduduk.

"Nanti malem aku kerumah kamu. Gak papa kan ceritanya nanti aja". Sebelum mengangguk Winter memandang keduanya, ada rasa tidak rela tapi dia tidak bisa melakukan apapun sampai dia mengatakan tentang Jungwoo yang sebenarnya.

Pacar (Sahabat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang