Part# 24

1.1K 157 39
                                    

Happy Reading

.
.
.











__

"Lo harus lebih hati-hati, beberapa hari ini gue liat ada orang yang terus nyari tau lo". Kata Hendra. Jungwoo mengepalkan tangannya yang memegang gelas alcohol.

"Gue rasa lo gak usah datang dulu, nih tempat juga kita tutup aja dulu". Jungwoo terdiam, tampak mempertimbangkan perkataan sang rekan.

"Lo pastiin anak-anak gak ada yang bocor. Atau gue buat hidupnya menderita". Dingin Jungwoo. Menenggak habis morjitonya sebelum pergi dari sana.









..

Karina berdecak karena sudah hampir jam istirahat berakhir namun dirinya tidak menemukan Jungwoo, padahal tadi pagi sudah berjanji akan makan siang bersama.

Karina mendatangi tempat yang sekiranya sering Jungwoo temui.

"Udah sih Rin, ntar juga balik lo bareng, ribet amat sih. Ada kuis loh ini". Yeji yang sejak tadi mengikuti Karina cukup dibuat kesal juga karena sang sahabat terus berkeliling namun tidak juga menemukan Jungwoo.

"Bangsat".

Bugg!

Langkah kedua gadis itu terhenti saat suara seseorang dan kegaduhan terdengar dari salah satu ruangan didekat mereka.

"Lo denger kan?". Yeji mengangguk. Keduanya dengan hati-hati, mencari sumber suara, dan semakin dekat maka suara semakin terdengar jelas.

"Suaranya dari gudang'. Lirih Yeji, Karina mengangguk mengiyakan.

Brakk!.

Karina dan Yeji yang berada dibalik pintu terlonjak kaget saat mendengar hantaman keras.

"Ada yang berantem Rin?!".

"Lo pikir gue bego, ck lo tuh buat apaan lagi sih. Mau lo tau semua kebusukan gue juga lo udah dibenci sama Karina, dan dia gak akan percaya lagi sama lo". Suara yang teramat dikenal oleh kedua gadis itu membuat keduanya terkejut, Karina hendak membuka pintu, namun lengan Yeji menghentikannya.

"Kita dengerin dulu". Seru Yeji menatap serius pada Karina yang menurut namun terlihat jelas kemarahan yang tertahan disana.

"Dan itu semua gara-gara lo anjing. Lo yang udah nyentuh dia, lo yang udah jebak gue, lo cowok paling anjing, bangsat."

"Haha sayangnya tuh cewek bego percaya sama gue, terus gimana dong? Jujur sih gak enak nyicip sendiri, tapi gue pastiin bentar lagi gue bakal jadiin dia milik gue sepenuhnya, ahh gak gue bakal jadiin dia sumber uang gu--".

Bugg!!.

"Anjing!". Desis Yeji

Mendengar suara Jungwoo, jantung Karina berdetak keras, seakan melompat keluar dari tempatnya. Matanya memanas dan dalam hitungan detik air matanya keluar deras.

Tidak ada yang lebih menyakitkan ketimbang kenyataan yang baru saja didengarnya. Bukan karena pengkhianatan Jungwoo, tapi lebih kepada sikapnya pada Winter.

Selama ini dirinya telah salah paham, bahkan sampai membenci orang yang sama sekali tidak bersalah.

"Sayang sekali niat nolongin malah jadi tersangka hahah". Gelak tawa Jungwoo semakin membuat Karina sakit, dia hampir bersimpuh jatuh jika bukan karena Yeji yang menahannya.

Pacar (Sahabat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang