Part# 20

1.1K 138 44
                                    

Happy Reading

.
.
.













__

Sore itu gerimis, sekolah juga sudah sepi tapi Karina masih disana karena jemputannya belum datang. Gadis itu terdiam di teras lobby, sambil sesekali melihat kearah langit yang mendung.

Untuk mematikan kebosanannya dia memainkan ponselnya, namun sudah setengah jam belum ada tanda-tanda jemputannya datang. Karina memutuskan berjalan ke halte depan, untuk menerobos gerimis.

Baru satu langkah seseorang mencekal tangannya, mengajaknya bergabung dalam payungnya.

"Jangan nerobos hujan, nanti sakit". Kata Minju tersenyum seraya melihat kearah Karina yang bingung.

"Gak hujan, ini cuma gerimis". Balasnya singkat. Karina tidak mengenal sosok didepannya, tapi dia tahu jika itu adalah murid pertukaran pelajar karena salah satunya berada dikelasnya.

"Tetap saja bikin seragam kamu basah". Minju masih kekeh dan karena merasa tidak ada yang dirugikan maka Karina diam menerima bantuan dari Minju.

Keheningan menyelimuti keduanya, karena tidak saling mengenal jadi tidak ada topik obrolan yang ingin dibahas. Langkah keduanya sampai dipos satpam dan gerimis tadi menjadi hujan deras dengan angin kencang.

Karina mengajak Minju berteduh di pos satpam.

"Kok jadi deras". Lirih Minju menepuk roknya yang terkena hujan.

"Lo dijemput?". Suara Karina menginterupsi, Minju menggeleng.

"Sekolah ngasih fasilitas tempat tinggal, gak jauh dari sini, biasanya aku cuma jalan kaki tapi tadi aku piket harusnya cepet selesai tapi lagi aku malah numpahin sabun jadinya lama". Karina menganggauk kecil mendengar penjelasan panjang Minju.

"Mau mampir ke tempat aku saja, tunggu disana, disini udah sepi semakin gelap lagi, takutnya ada orang jahat". Tidak langsung mengiyakan tapi Karina tetap menerima ajakan Minju, karena jika dia tetap disini, entah sampai kapan ia akan merasa bosan.

Dan keduanya kembali berjalan, beriringan sesekali diselingin obrolan kecil. Karina merasa Minju orang yang baik.

"Woy sepatu gue basah bego!". Ditengah ketenangan, seorang pengendara motor melintasi genangan hujan yang sukses airnya menciprat sepatu Karina dan membasahi kakinya.

Masih belum reda kekesalannya, Karina masih menatap kesal motor yang mulai menjauh, hingga pandangannya juga ikut melihat mobil yang amat dikenalnya, kaca mobil yang sedikit terbuka membuat Karina bisa melihat sosok didalamnya.

"Anjing!". Gumannya marah.

Minju yang sejak tadi merasa khawatir bergidik ngeri saat kekesalan Karina berubah jadi amarah, dengan sorot mata tajam.

"Kamu gak papa?". Tanpa menjawab ucapan Minju Karina langsung menghentikan taksi yang sedang melintas, tidak peduli dengan kalimat-kalimat khawatir Minju dia tetap masuk dan meninggalkan Minju yang heran juga khawatir.

"Pak ikutin mobil itu". Dingin Karina.










..

Karina turun dengan perasaan campur aduk, dia melihat bangunan sederhana namun lumayan besar yang terlihat seperti penginapan, dan Karina juga bisa melihat mobil sang kekasih yang terparkir indah di antara mobil-mobil lain.

Pacar (Sahabat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang