Part# 22

1K 134 7
                                    

Happy Reading

.
.
.







__

Winter mengosok tangannya, meskipun ac mobilnya sudah ia matikan, tapi karena cuaca yang sedang hujan membuatnya tetap merasa kedinginan.

Sesekali Winter melirik rambu lalu lintas yang tengah berwarna merah. Pandangannya mengedar kesekeliling, mencari hal menarik untuk matanya saksikan.

"Minju bukan sih". Gumannya ketika melihat Minju sedang berteduh didekat bangunan toko yang masih tutup. Gadis itu memeluk tubuhnya yang terasa dingin.

Winter kembali melirik rambu dan tak lama berubah menjadi hijau, segera dia menginjak pedal gas dan mendekat dimana Minju berdiri, pasti gadis itu sedang menunggu hujan reda untuk pergi ke Sekolah.

"Minju masuk, bareng gue aja". Winter menurunkan kaca mobilnya, sedikit teriak agar terdengar, dan Minju yang mendengar itu tanpa pikir panjang langsung berlari menuju mobil Winter setelah sebelumnya pintunya sudah tidak terkunci.

Winter menatap Minju yang rambutnya sedikit basah karena menerobos hujan barusan, dan karena Winter sering bermain basket jadi dia selalu membawa handuk dimobil dan tasnya.

"Nih". Minju yang sibuk merapihkan rambutnya sedikit kaget saat Winter menyodorkan handuk yang terlipat kecil. Tidak langsung mengambil membuat Winter menoleh.

"Ini masih bersih, belum gue pake. Keringin rambut lo pake ini". Jelas Winter, Minju mengulum senyum dalam pipinya, dia meraih handuk yang Winter berikan, dia merasa salah tingkah saat ini.

"Kita belum tukeran nomer ya, lo catet deh nomer gue, ntar kalo hujan gini bareng gue aja".

Mobil milik Winter kembali melaju menuju sekolah yang hanya tinggal beberapa puluh meter. Sepanjang jalan keduanya hanya diam.







..

Karena hujan yang mengguyur sejak pagi, sekolah menjadi lebih tenang. Keadaan yang dingin dan basah dimana-mana membuat murid-murid lebih suka duduk dikelas menghangatkan tubuh ketimbang berkeliaran dikoridor.

"Winter budeg ya lo, gue panggil gak nyaut-nyaut anjeer". Ryujin melempar penghapus kearah Winter. Pria itu berdecak dan menatap Ryujin malas.

"Apaan sih berisik lo, gue mau tidur".

"Balik sekolah langsung Apart lo kan, Natalie ngajak gue jalan euy". Winter menatap Ryujin datar. Entah berapa wanita yang sahabatnya ini dekati.

Somi datang entah dari mana, senyumnya yang lebar, jelas menandakan ada sesuatu yang baik terjadi pada pria tinggi itu.

"Eh betewe nanti gue nyusul ya ke Apart lo nya, gue bawain makanan deh".

"Terserah sih gue juga gak ngundang lo berdua. Udah sono jalan aja sama cewek lo berdua". Celetukkan dari Winter membuat Ryujin dan Somi tergelak.

Winter memandang keluar jendela, rintik hujan masih membasahi bumi. Suasana kelas yang cukup gaduh tidak ia hiraukan karena dia terlalu fokus memandang halaman yang tidak ada aktifitas apapun, karena memang masih hujan.

Tapi karena terlalu asyik juga, Winter tidak sengaja melihat Jungwoo yang berjalan, seperti mengikuti sosok gadis didepannya.

"Kenapa sih Rin lo musti jatuh cinta sama cowok bangsat kayak dia".














Pacar (Sahabat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang