Part# 3

1K 135 6
                                    

Happy Reading

.
.
.













__

Karina berguling kesana kemari, ketakutannya tidak mendapat balasan dari Jungwoo sudah hilang dan sekarang tergantikan oleh perasaan senang tiada tara, setelah beberapa menit lalu dia mengakhiri obrolan telefon dengan Jungwoo.

"Balik sana, udah malem aku mau pergi". Karina coba menekan rasa senangnya, dan kini dia menatap Winter yang sudah rapih dan harum berdiri disisi ranjang.

"Ikut". Karina bangkit dengan cepat, tapi langsung mendapat gelengan keras dari Winter.

Winter meraih ponselnya dan mulai menarik Karina keluar dari kamarnya.

"Mau kemana sih, udah jam sembilan Win. Waktunya bobog". Karina menahan diri diruang tamu.

"Cepet pulang dikunciin Bi Sunkyu tau rasa".

"Ikut, mau kemana sih. Aku juga suntuk di rumah terus". Winter memutar otaknya, mencari alasan agar bisa terhindar dari Karina.

"Gak bisa, aku mau bawa motor, lagian aku juga mau jemput Jeno". Karina mengerucutkan bibirnya cemberut. Dan tanpa sepatah katapun dia meninggalkan rumah Winter, namun sebelumnya dia berhasil menginjak kaki Winter.

Winter mengangkat kakinya kesakitan. "Dasar cewek!".















Winter sudah berada dicafe salah satu tempat yang biasa di pakai Flower devil's nongkrong, malam ini hanya ada Jeno, Lucas dan Yujin. Lainnya entah kemana. Soalnya tidak setiap malam juga mereka nongkrong.

"Jadi Win?". Jeno bertanya dan mendapat anggukan dari si empu.

"Pada mau kemana nih, kok gak ada yang talk talk sih". Yujin menyeruput kopinya dan menatap bergantian pada dua temannya.

"Bunderan IMJ, ikut kagak".

"Ngapain njir, banyak geng motor rusuh disana".

"Jam segini belum rame, ntar jam sebelasan baru tuh seru". Lucas ikut berseru meletakan rubiknya yang sudah kembali tersusun perwarna.

Winter melihat pada jam tangannya, baru setengah sepuluh, dia kemudian duduk.

"Lo pernah ke sana?".

"Sering sih, kemarin gue abis dari sana".

"Lo mau ngapain tiba-tiba ngajak kesana".

"Dia mau mastiin si Jungwoo, katanya dia sering nongkrong di IMJ". Lucas menerawang, mengingat apakah dia pernah bertemu Jungwoo di Bunderan IMJ.

"Jungwoo ya, hemm.. ada sih gue kayaknya pernah lihat dia. Tapi gak aneh-aneh kok, dia cuma nongkrong biasa sambil nyebat".

"Karna tuan putri lo pasti". Yujin tidak mendapat jawaban karena Winter hanya diam memikirkan perkataan Lucas begitupun Jeno.

"Mungkin emang bener imej dia yang baik". Jeno berguman tapi Winter tidak langsung menyetujuinya.

"Gue harus mastiin malam ini. Yuk cabut sekarang aja, sekalian tanya orang-orang disana". Terlalu penasaran Winter tidak sabar untuk memastikannya sendiri.

Jeno dan Winter berboncengan begitupula Yujin dan Lucas. Kedua motor Ducati itu memacu cepat menuju Bunderan IMJ.


Setengah jam dan ke empat orang itu sudah memasuki area Bunderan IMJ, sudah banyak orang-orang dengan gaya bebasnya tidak lupa sebatang rokok yang terjepit diantara kedua jari. Walau Winter tidak terbiasa dengan suasan seperti saat ini, tapi Winter juga tidak begitu heran.

Pacar (Sahabat) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang