Sejak insiden waktu itu yang terjadi menimpa Aldo dirumah Citra, yang ternyata dirinya sedang di kerjai oleh adeknya Kevin.
Ya, Aldo sudah mengetahuinya kalau Citra dan Lina itu bersekongkol menaruh obat perangsang di minumannya.
Yang harus membuat Aldo menjatuhkan harga dirinya di depan Kevin.
Sampai sekarang, Aldo tidak lagi ingin menginjakkan kakinya ke rumah Citra dan tidak ingin menemui kakaknya perempuan itu.
Mau di taro dimana mukanya ini, bisa malu mengingat kembali dimana dia pasrah di bawah kukungan Kevin.
"Arghh! Sialan pergi jauh-jauh lo!" Aldo memukuli kepalanya.
Membuat teman kerjanya bingung,"lu kenapa?" Tanyanya.
Aldo menatap 'Reza' dengan cengiran,"gak papa, pusing kepala gua."
"Duduk sono, belum ada yang dateng ini."
Aldo mengangguk dia duduk di kursi dan membuang nafas panjang.
Sekarang dia sudah mulai bekerja sebagai pelayan kafe, kerjaannya paruh waktu dan posisinya hanya sebagai pengantar makanannya saja.
Baru seminggu Aldo mulai bekerja disini, tandanya sudah seminggu juga Aldo tidak bertemu dengan Kevin dan Citra.
Reza melihat keadaan kafe yang sepi,"sepi banget."
"Hem... Nanti paling rame." Saut Aldo.
Karyawan disini gak banyak, karena kafe ini baru berdiri beberapa bulan yang lalu di kota ini. Sebenarnya cabangnya sudah berada di mana-mana tetapi ini cabang pertamanya di sini.
Tring
Tring
"Ja!'
Reza menoleh saat ada,"kenapa Le?"
Itu Leo, anak dari pemilik kafe ini. Leo galaksi Senjaya namanya, dan Senjaya itu nama bos Reza dan Aldo.
"Siapa Ja? Lu kenal?" Tanya Aldo pelan.
Reza mengangguk,"sana layanin, dia Leo anaknya pak Senjaya, dia bawa temen-temennya tuh, biar gua yang di dapur."
Aldo mengangguk,"siap." Dia berdiri dan membenarkan apron nya yang ia kenakan.
Kakinya melangkah tetapi,
Mata Aldo membulat sempurna melihat ada,
Kevin.
Yang berada di belakang Leo bersama satu temannya lagi.
Aldo mengulum bibir,"bangsat bangsat." Dia nge-dumel di dalam hati.
"Pesen apa?" Leo menatap dua temannya.
"Gratis?" Tanya satu teman Kevin lagi namanya 'Andre Danuarta'.
"Iye pilih noh, gua mau nge-push dulu." Leo mengeluarkan handphone dan mulai bermain game.
Andre melihat-lihat mencari,"oy dek!"
Aldo yang merasa di panggil menunjuk dirinya sendiri,"s-saya bang?"
"Iya lah, sini lu."
Aldo menarik nafas dahulu lalu membuang nafas pelan, kakinya melangkah mendekati ketiga laki-laki itu,"pesen.. apa bang?"
Andre melihat buku menu,"ini kopi susu aja, lo apa Pin?"
Aldo jadi ikut natap Kevin, dan ternyata lelaki itu juga sedang menatapnya sambil bersedekap dada.
"Woy Pin." Andre menginjak kaki Kevin.
"Anjing!" Kevin meringis,"apaan?"
"Kopi susu nya dua." Jawab Andre lagi.
Aldo mengangguk,"siap bang.' dia melempar senyum tipis dan berjalan cepat menghampiri Reza.
"Kopi susu dua." Ucap Aldo kepada Reza.
Reza mengangguk dan mengacungkan jempol,"okeh nanti gue panggil lu lagi."
Aldo mengangguk dan segera menuju kamar mandi, didalam sana dia tidak ingin membuang air melainkan ingin menatap wajahnya yang terasa panas.
Aldo memandangi wajahnya dari kaca wastafel dan benar saja wajahnya memerah sampai telinga.
"Anjing ah!" Aldo menyalakan kran air membilas wajahnya menggunakan air.
"Lo kemana aja."
Deg
Aldo langsung mematikan kran air,"siap—" ucapannya tidak di lanjut lagi saat melihat orang itu,
Kevin.
Kevin berjalan mendekati Aldo,"kemana aja seminggu ini?"
Aldo mengerjapkan matanya,"h-ha? Maksud lu apa?"
"Ternyata lu kerja disini? Katanya gak mau."
"Y-ya Suka-suka gue dong!"
"Yaudah, jawab gua. Kemana aja lo seminggu ini?"
"Gak kemana-mana! Emangnya lo harus tau gue pergi kemana aja?!" Aldo menatap Kevin dengan tidak suka.
Kevin menaikkan sebelah alisnya,"kenapa? Lu pergi ngejauh setalah lu minta sentuhan dari gua?"
"Lu marah? Kan itu lu sendiri yang minta, inget. Lu yang minta dan gua cuma nurutin kemauan lu, jadi jangan seakan-akan gua habis merkosa lu.'
Aldo menatap Kevin dengan tatapan nanar,"kita gak pernah deket, sejak kapan kita deket? Dan makasih buat waktu itu jangan pernah ungkit masalah itu lagi."
Sejak saat itu Aldo menjadi benci sekali dengan manusia yang namnya Kevin laksana, benci sebenci benci nya.
Rasanya kalo ketemu sama dia mau nonjok muka sok gantengnya itu.
TBC.
Lanjut atau unpub?
Babay~
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]
Short Story"Take my hand, take my whole life too. For I can't help falling in love with you."-Kevin laksana. Sejak insiden waktu itu semuanya berubah. Karena dua teman perempuannya yang suka kalau Aldo berdekatan dengan Kevin yang notabenenya mereka sama-sama...