44. KAMAR KEVIN

26.9K 2.8K 211
                                    

Sekarang mobil Kevin sudah memasuki komplek perumahannya, membuat Aldo makin gugup.

Kevin menggenggam tangan Aldo, mengusap-usap punggung tangan lelaki mungil,"sayang."

Aldo menatap Kevin, dan melihat mereka sudah sampai didepan rumah Kevin,"g-gue—"

Kevin mematikan mesin mobilnya, lalu melepas seat belt,"ayok turun sayang."

Mereka berdua turun dari mobil, Kevin melihat ada mobil papanya yang sudah terparkir di garasi, pasti papa dan mamanya sudah mengetahui info tentang dirinya yang di DO.

Cklek

Kevin membuka pintu, dan yang ia lihat di ruang tamu hanya ada mama Alea, tidak ada papanya.

Membuat Kevin sedikit lega,"mah—"

Alea menatap Kevin dan Aldo bergantian,"mama mau bicara."

Kevin mengangguk, dia menggandeng tangan Aldo membawanya ke kamarnya, tidak ingin Aldo mendengar ocehan kedua orangtuanya.

Aldo hanya terus menunduk, mengikuti langkah Kevin,"mau kemana?" Cicitnya.

Cklek

"Diem disini aja ya, biar gua yang ngomong sama bonyok." Ucap Kevin sembari mengusap rambut Aldo.

Aldo menatap Kevin,"tapi gue—"

"Udah diem disini dulu, nanti gua kesini lagi." Kevin mencubit pipi tembem Aldo.

Aldo mempoutkan bibirnya, lalu mengangguk menurut.

Kevin tersenyum lalu kembali menutup pintu kamarnya, dan berjalan kembali ke lantai satu.

Kevin tidak ingin Aldo mendengar semua omongan dari mama dan termasuk papanya yang selalu berbicara dengan nada tinggi, kalau sudah emosi.

Tepat saat dia sampai di ruang tamu, papa Marven sudah duduk di sofa single memandanginya.

Kevin menggaruk tengkuknya lalu duduk di sofa disebelah mamanya.

"Katanya kamu di DO ya?" Tanya mama Alea.

Kevin mengangguk pelan,"maaf."

"Kenapa bisa?" Mama Alea mengusap-usap punggung anak laki-lakinya.

"Gara-gara Yura."

"Halah, udah tau salahnya sendiri malah ngelempar ke orang lain! Cowok apa bukan kamu?!" Papa Marven berbicara dengan nada tinggi.

Kevin mengusap wajahnya,"Yura jadi penguntit Kevin sama Aldo, dia—"

"Terus kalo udah begini mau gimana lagi ha?! Mau jadi apa kamu?! Kamu itu udah dewasa! Harusnya tahu!" Papa Marven menatap tajam Kevin.

Kevin hanya diam sambil menatap papanya.

"Mau jadi apa kamu?! Kamu udah bikin malu kampus kamu! Bukan cuma itu, kamu juga udah bikin papa malu!"

Kevin mengerutkan keningnya,"kenapa? Papa malu karna apa?"

"Kamu kira emang papa setuju sama hubungan kamu? Gak! Cuma karena dia lagi ngandung anak kamu, papa terpaksa setuju. Emangnya kamu kira hubungan kamu sama dia itu wajar?! WAJAR GAK?!"

Di kamar, Aldo mengintip dari pintu, dan mendengar suara teriakan papa Marven.

Aldo menggigit pipi dalamnya, ini salahnya, dia sudah merusak semua yang Kevin punya.

Aldo meremat kuat tangannya sendiri, matanya memanas dan sebulir air mata turun dari pelupuk matanya.

Dadanya sesak, rasanya sakit mendengar perkataan yang terlontar dari mulut papanya Kevin.

[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang