11.20
"keputusan ibu udah bulat!"
"Bu—"
"Gak ada Bu ba Bu! Kalo gak mau nikah ya gugurin kandungan kamu!"
Aldo mendengar ucapan itu membuat hatinya mencelos rasanya sakit, anak ini memang bukan kemauannya, tetapi apa harus dia sejahat itu untuk menggugurkan kandungannya.
Aldo meremat ujung Hoodie nya, dia menunduk dan lama-kelamaan pundaknya bergetar diiringi suara tangis yang ditahan.
Aldo menutup mulutnya, dia menangis sampai sesenggukan,"hiks."
Sinta mengusap wajahnya,"yaudah, terserah kamu, kamu maunya apa, ibu gak mau jaga kamu yang lagi hamil, yang seharusnya pasangan kamu yang jaga!"
Sinta meninggalkan Aldo sendirian di ruang tamu, dia ke dapur untuk memasak untuk makan siang nanti.
Aldo masih menangis, air matanya terus mengalir, kenapa semuanya jadi begini.
"Gue... G-gue gak bakal gugurin bayi ini, hiks gak bakalan." Gumam Aldo diiringi suara tangis.
Drrrtt
Drrrtt
Drrrtt
Aldo membuka handphone, dan mengangkat telepon itu,"apa?"
"Lu kenapa? Abis nangis ya?"
Itu suara Kevin.
Aldo mengusap air matanya,"apaan sih! Ganggu aja! Ngapain nelpon?!"
"Gua mau kerumah sekarang."
PIP*
"Rumah sia—"
"Mau makan gak?" Sinta muncul kembali dari dapur.
Aldo mengangguk,"iya Bu."
~~~~~~~~~~
"Siang Tan." Kevin melempar senyum kepada Tante Sinta.
Sinta menatap Kevin,"kenapa?"
"Saya mau bertamu aja, hehe bole—"
"Udah selesai kuliahnya?"
Kevin mengangguk,"ini saya bawa martabak telor." Dia memberikan bingkisan itu ke Tante Sinta.
Tante Sinta menerimanya,"makasih, Aldo ada didalem, dia lagi ngambek sama Tante, suruh makan gih."
"Siap Tan, Tante mau kemana?"
"Mau kerumah tetangga dulu, emang kamu mau Tante ganggu acara berduaan nya?"
Kevin nyengir,"hehe tau aja."
Tante Sinta pergi sambil membawa martabak telor yang Kevin belikan.
"Hati-hati Tan! Yang lama juga gak papa!"
Kevin tersenyum kemenangan, dia masuk kedalam rumah Aldo, menutup pintunya dan melangkah ke dapur.
"Do?" Kevin tiba di dapur, melihat Aldo yang menidurkan kepalanya diatas meja makan dengan sepiring makanan yang masih utuh disebelahnya.
Kevin melangkah mendekat,"Do?" Dia menegang pundak lelaki itu sampai lelaki itu nengok.
"Astaga, kenapa hM?" Kevin mengusap lembut kepala Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]
Short Story"Take my hand, take my whole life too. For I can't help falling in love with you."-Kevin laksana. Sejak insiden waktu itu semuanya berubah. Karena dua teman perempuannya yang suka kalau Aldo berdekatan dengan Kevin yang notabenenya mereka sama-sama...