26. RUMAH KITA

29.4K 3.1K 356
                                    

19.00

"Sayang." Kevin memegang pundak Aldo, tetapi tidak ada reaksi  apapun.

Kevin membuka seta belt, dan mendekat ke lelaki mungil, melihat ternyata Aldo tertidur.

Kevin membukakan seat belt yang terpasang di tubuh Aldo, lalu ia turun dari mobil, berjalan memutar untuk membuka pintu mobil satunya.

Dengan perlahan Kevin menaruh kedua tangan Aldo di lehernya, menggendong lelaki mungil itu ala koala.

Kakinya melangkah masuk kedalam rumah barunya.

Ya, rumah baru untuk tempat tinggal mereka berdua nanti.

Tadinya Kevin ingin memberitahukan Aldo tentang ini tetapi lelaki itu malah tertidur.

Rumah ini bercat putih, bertingkat satu. Yang paling spesial rumah ini dia beli sendiri menggunakan tabungan nya.

Cukuplah buat dua orang dan nanti satu malaikat kecil bakal lahir, kalau ada pendatang baru lagi tinggal tambahin aja tingkatnya.

Cukuplah buat dua orang dan nanti satu malaikat kecil bakal lahir, kalau ada pendatang baru lagi tinggal tambahin aja tingkatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah ini jauh dari rumah mama Alea dan mama Sinta, sengaja biar gak ada yang ganggu.

Tapi Kevin membeli rumah ini sudah di setujui oleh kedua orangtuanya, yang penting pake duit sendiri.

"Ugh." Aldo menggeliat tidak nyaman, matanya terbuka perlahan-lahan, melihat dirinya sedang digendong oleh Kevin.

"Kevin." Gumam Aldo pelan.

Kevin tersenyum, tangannya mengusap kepala Aldo,"ya sayang, kita tidur didalem aja."

Kevin membuka kunci rumah, dan berjalan masuk kedalam.

Aldo melihat ke sekeliling yang sangat asing baginya,"ini dimana? Kita lagi dimana?"

"Rumah kita." Kevin naik ke lantai dua dan membuka salah satu kamar untuknya bersama Aldo.

Aldo mengerjapkan matanya,"rumah... Rumah siapa?"

"Rumah kita sayang." Kevin mendudukkan tubuh Aldo di pinggir ranjang, lalu ia berjongkok didepan Aldo, memegang kedua tangan lelaki mungilnya.

Aldo masih bingung, dia menatap Kevin,"mak—"

Tangan Kevin terulur mengusap lembut pipi Aldo,"mikirin apa?"

Aldo terdiam, merasakan tangan besar Kevin yang dingin menyentuh pipinya,"apaan?!"

Kevin mencubit pipi tembem Aldo,"jangan dipikirin, yang penting gua selalu ada sama lu."

Aldo memalingkan wajahnya,"gue beban ya?"

Kevin mengerutkan keningnya,"sayang, kenapa ngomong begitu?"

Aldo memainkan jari-jemarinya sambil menunduk,"gue nyusahin  banget ya? Lu capek ya sama gue?"

Kevin menghela nafas, dia menggeleng,"enggak sayang, gua seneng, gua malah ngerasa beruntung banget ada lo di hidup gua, semuanya jadi lebih bewarna. Hidup gua gak lagi monoton, gua malah mau ngomong makasih udah mau sama gua."

[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang