"Gua mau ngomong.'
"Diluar aja!" Aldo menarik tangan Kevin dan membawanya keluar dari rumah.
Sekarang mereka berada di teras rumah.
Aldo menatap Kevin,'mau ngomong apa? Buruan gue punya kerjaan."
"Kerumah gua, ketemu sama nyokap gua."
"Buat?!"
"Nyokap gua mau ngomong sama lu."
"Ngomong apaan?! Gue gak mau berurusan sama keluarga lu!"
"Gua udah batalin perjodohannya, dan gua mau kita nikah."
"Apa?!"
"Iya, gua mau tanggung jawab buat anak ini." Kevin melirik kearah perut Aldo.
Aldo menggeleng cepat,"enggak! Gue gak mau!"
"Kenapa? Lo gak mau gua nikahin?"
"Ya gak lah! Gua bisa urus bayi ini sendirian! Tanpa lo!" Aldo menunjuk Kevin menggunakan jari telunjuknya.
Kevin terdiam menatap laki-laki yang lebih pendek darinya dengan tatapan datar.
Aldo mengulum bibir,"inget ya, lo gak perlu ngakuin anak ini sebagai anak lo, dan lo gak perlu batalin perjodohan lo sama Lisa itu."
"Gue bisa rawat anak gue, inget anak gue. Bukan anak kita."
Hening dahulu untuk beberapa detik sebelum Kevin angkat bicara.
"Sebegitu gak maunya lo sama gua?"
Aldo mengerjapkan matanya lalu mengangguk cepat,"gue gak mau di cap sama keluarga lo sebagai pengganggu hubungan lo sama tunangan lo."
"Okey kalo itu mau lu, gue hargai. Gue gak bakal maksa lu buat nikah sama gua, tapi izinin gue buat ketemu sama lu sama calon anak lu."
"Lo juga bisa minta sesuatu ke gua, dan bakal gua turutin."
Aldo tidak menjawab, dia hanya menatap wajah Kevin dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Gua bakal pikir-pikir lagi buat batalin perjodohannya."
Kevin menampilkan senyum tipis,"gua balik dulu, bilang ke mama lu kalo Kevin udah pulang dan titip salam."
"Jangan lupa istirahat kalo capek." Kevin mengusap sebentar kepala Aldo dan melangkah pergi.
Meninggalkan Aldo yang berdiri terdiam menatap kepergian Kevin.
Kevin masuk kembali kedalam mobil, dia menghela nafas panjang,"kalo itu mau lu gua gak bisa maksa."
~~~~~~~~~~
Aldo masuk kedalam kafe tempat ia kerja dengan tatapan kosong, rasanya lelah padahal pagi ini ia belum beraktivitas banyak.
Aldo membuang nafas pelan, memijat pelipisnya kepalanya terasa nyut-nyutan,"kepala gua pusing banget."
Duk!
Aldo langsung menoleh mendengar suara yang begitu keras dari,
Dapur.
Aldo berlari kecil masuk kedalam dapur kafe, melihat sudah ada Reza disana berdiri seorang diri.
"Ja?" Aldo melangkah mendekati Reza,"lu kenapa?"
Reza menggeleng kaku dengan senyuman kikuk,"hehe enggak, emang kenapa?"
"Tadi kayak ada suara orang kejedot." Aldo menatap sekeliling dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]
Kurzgeschichten"Take my hand, take my whole life too. For I can't help falling in love with you."-Kevin laksana. Sejak insiden waktu itu semuanya berubah. Karena dua teman perempuannya yang suka kalau Aldo berdekatan dengan Kevin yang notabenenya mereka sama-sama...