36. MIE

29.5K 3.3K 177
                                    

19.00

Kevin sedari tadi menunggu Aldo di taman komplek rumah Aldo, pasti kalau ada orang yang baru masuk kelihatan dari sini.

Dia udah nunggu dari tadi, lebih dari satu jam tapi gak ada tuh dia ngeliat motor Aldo lewat sebelum,

Tin

Tin

Kevin menoleh saat ada motor meng-klakson kucing, itu,

Aldo.

Kevin tersenyum tipis, dia langsung berdiri dari duduknya lalu melangkah masuk kedalam mobil.

Dia harus berbicara dengan Aldo.

Sampai di rumah, Aldo langsung masuk kedalam rumah dengan keadaan lelah, padahal cuma makan doang kerjaannya diluar.

"Lu kemane aja? Si Kevin nyari noh." Sinta melihat anaknya baru masuk rumah.

Aldo mengangkat bahu acuh, dan pergi ke kamar,"Dodo capek Bu."

Sinta berdehem,"mandi dulu, pake air anget."

"Gak mau ah, dingin." Aldo membuka pintu kamar, dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Aldo memeluk guling nya, berusaha memejamkan mata sampai,

"DODO SI KEVIN NIH! DATENG LAGI!"

Aldo menutup telinganya menggunakan kedua tangannya, memendamkan wajahnya di bantal.

"Do."

Aldo mendengar ada yang masuk ke kamar nya, dan itu seperti suara,

Kevin.

Cklek

Terdengar suara pintu ditutup juga, membuat Aldo lebih memejamkan matanya erat pura-pura tidur.

Kevin, orang itu melangkah mendekat, dan duduk di pinggir ranjang, tangan kekarnya mengusap kepala lelaki mungil,"Aldo."

"Sayang."

Kevin mencolek pipi tembam Aldo,"sayang ada orang disini."

"Kenapa masih mau kesini." Ucap Aldo pelan, meskipun terendam dengan bantal Kevin bisa mendengarnya.

Kevin menghela nafas,"maaf."

"Maaf sayang." Kevin mengusap-usap rambut Aldo,"gua udah tau semuanya, jangan dipikirin lagi ya, dia udah gua paksa pergi kok."

"Kalau dia ngomong jangan dipikirin, anggap aja angin, gak ada gunanya di pikirin. Nanti malah jadi beban pikiran."

"Yang dia omongin cuma buat manas-manasin lu, lawan aja. Jangan malah didiemin, nanti malah ngelunjak."

"Kalau lu terus banyak pikiran begini, nanti lu sama bayi kita kenapa-napa, jangan begitu lagi ya. Kasian bayinya."

Aldo menyembunyikan wajahnya dibalik bantal tetapi telinganya terus mendengarkan ucapan Kevin.

Kevin lagi-lagi menghela nafas,"sayang, maafin."

"Jangan begini dong, gua khawatir sama lu sama anak kita, gua juga was-was kalo lu tiba-tiba kenapa-napa, makanya gua selalu mau di dekat lu, biar lu ada yang jaga."

"Gua juga larang-larang lu soal ini itu demi kebaikan lu sama bayi kita, gua cuma gak mau kalian kenapa-kenapa."

"Sayang." Kevin melihat Aldo masih terus menyembunyikan wajahnya di bantal.

"Maaf." Itu bukan Kevin yang ngomong melainkan Aldo yang bergumam.

Membuat Kevin tersenyum tipis,"iya, liat orangnya dulu dong."

[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang