09.00
"Enak?" Kevin menatap lelaki mungil yang berjalan disebelahnya sambil memakan es krim.
Aldo mengangguk, dia sibuk menjilati es krim rasa vanila tersebut.
Kevin menggandeng tangan Aldo, membawanya masuk kedalam rumah.
Mereka sudah pulang dari rumah teman Kevin, hanya mengembalikan buku dan langsung pulang, waktu pulang Aldo minta es krim.
Kevin melihat jam di tangannya,"Do."
Aldo menatap Kevin lalu berdehem.
"Gua ada kelas pagi, gua tinggal gak papa kan?"
Aldo menganggukkan kepalanya,"hM."
"Yaudah, nanti gua main lagi kok." Tangan Kevin mengusak rambut Aldo.
Aldo mengangguk lagi,"hM."
"Dah pakmil." Kevin mencubit pipi Aldo lalu berjalan kembali ke mobil.
Aldo melanjutkan langkah masuk kedalam rumah,
Cklek
"Aldo! Ini susu hamil buat siapa ha?!"
Aldo langsung diam di tempat, berhenti memakan es krim, matanya menatap ibunya dengan pandangan kaget.
Sinta menemukan susu hamil di dapur yang entah milik siapa.
Iya, Sinta dan suaminya sudah pulang lebih awal, karena ayah Aldo yang bernama Ali itu ada keperluan pekerjaan.
Sinta menatap anaknya dengan tatapan marah, di mendekat, menjewer telinga anaknya,"nge-hamilin siapa lu?! Udah bandel ya lu!"
"Bu—"
"Buat siapa ini?! Ngapain lu beli beginian?! Cewek mana yang lu hamilin?!"
"Aw aw sakit ibu." Aldo meringis memegangi telinganya yang memerah sambil mempoutkan bibirnya.
Di sofa, Ali cuma nyimak sambil makan Sukro menonton ibu dan anak yang lagi adu bacot.
"Jelasin ke ibu! Ini punya siapa?! Buat siapa?! Buat apa?! Sama siapa?!"
Aldo mengangguk,"iya-iya Bu, iya Aldo—"
"Siapa yang lu hamilin?!"
"Bu, Dodo mau ngomong dulu ini."
Sinta membuang nafas, melempar susu itu ke sofa dan untung saja tidak mengenai suaminya.
"Duduk aja apa, didalem. Gak enak di liat tetangga." Ucap Ali.
Sekarang semuanya sudah duduk di sofa, Sinta menatap anaknya dengan tatapan sengit.
Aldo menunduk memainkan jari-jemarinya,"Bu, yah."
"Apa?!" Sinta udah emosi ini.
Aldo membuang nafas pelan, dia harus jujur ini?
"Ibu... Ayah, Dodo minta maaf." Kedua mata lelaki itu bergetar menahan air mata.
"Maaf? Buat apa?" Tanya Ali.
"Ya buat minta maaf lah! Dia habis nge-hamilin anak or—"
"Bukan Bu."
Sinta mengerutkan keningnya,"bukan? Terus buat apa kamu beli susu begituan? Buat kamu?"
Aldo menggigit pipi dalamnya, mengusap pipinya yang basah, lalu mengangguk kecil,"i-iya."
"APA?!"
Aldo terlonjak kaget mendengar teriakan ibunya, dia semakin meremat tangannya sendiri dengan kuat dia takut kalau ibunya marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]
Short Story"Take my hand, take my whole life too. For I can't help falling in love with you."-Kevin laksana. Sejak insiden waktu itu semuanya berubah. Karena dua teman perempuannya yang suka kalau Aldo berdekatan dengan Kevin yang notabenenya mereka sama-sama...