30. SATE AYAM

25.4K 2.9K 291
                                    

"Loh? Lu masuk? Emang udah enakan?" Reza menghampiri Aldo dan memegang lengan lelaki itu yang baru masuk.

Aldo tersenyum tipis,"udah, kalo libur terus gua bisa-bisa dipecat."

"Lo kayaknya belum sembuh deh, lu aja jalannya sempoyongan begini."

Aldo menggeleng,"gue mau ganti baju dulu, lu buka aja.'

Reza menatap khawatir Aldo, sepertinya Aldo belum benar-benar sembuh.

Aldo mengganti bajunya menjadi seragam kerjanya, meskipun kepalanya terasa sangat pusing dan berat, tetapi dia gak bisa libur lagi, dia gak mau gajinya di potong.

Aldo memegangi kepalanya sambil berpegangan pada pintu setelah selesai, kepalanya benar-benar sangat berat,"sialan gue udah sembuh."

"E-eh Aldo, lu kenapa?!" Reza datang dan menahan tubuh Aldo yang ingin tumbang.

Aldo berpegangan pada pundak Reza,"Ja... Pala gue pusing banget."

"Lo ngapain masih disini?"

Dengan pandangan yang sedikit kabur, Aldo melihat siapa yang datang,

Leo.

Reza menatap Leo bingung,"mak—"

Leo menatap Aldo dengan datar,"Lo udah gua pecat."

"Ha?! Kenapa?! Gue cuma gak masuk sehari tapi lo udah mecat gue?!" Ucap Aldo tidak terima.

Leo mengangkat bahu acuh,"suka-suka gua, ini kafe punya gua."

Aldo mengepalkan tangannya,"lo—"

"Sekarang, keluar, dan lepas seragamnya, lo bukan bagian dari kafe ini."

Reza juga kaget mendengar ucapan Leo, padahal Aldo kerjanya cukup baik,"mas—"

"Okey, gua keluar." Aldo kembali masuk ke toilet untuk mengganti kembali seragam kerjanya.

Reza menatap Leo,"kenapa dipecat?"

Leo tersenyum kearah Reza,"ya... Disuruh ayang nya."

Reza mengangguk,"Oalah... Yaudah gak papa."

~~~~~~~~~~~







"Sialan." Aldo berdecak sambil memandangi jalan raya,"gue bilang apa ke ibu."

"Kalo gini gue harus cari kerja lagi." Gumam Aldo diatas motor, dia sedang mengendarai motor sekarang.

Tetapi entah harus kemana, dia gak mungkin pulang, karena dia belum tahu apa yang harus dia bilang ke ibunya nanti soal dirinya sudah dipecat.

Aldo menggigit pipi dalamnya,"Brengsek sialan, hari ini sialan."

Aldo memberhentikan motornya didepan tukang es kelapa kaki lima yang mangkal di pinggir jalan.

Aldo menatap penjualnya, dia naik motor gak pake helm soalnya gak rawan polisi disini.

"Pak es kelapanya rasa jeruk ya, minum sini." Aldo turun dari motor.

Bapaknya ngangguk,"oke, sepuluh ribu?"

Aldo mengangguk,"iya pak, mau berapa lagi."

"Kali mau lebih, yaudah sok tunggu dulu disini."

Aldo duduk di bangku, sambil mengeluarkan handphone, dia mencari-cari lowongan pekerjaan di internet.

[BOYS LOVE] ONE MONTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang