CHAPTER 17 | "I NEED YOU" HE SAID

2K 204 5
                                    

"Stop looking, just look at me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stop looking, just look at me."

Jimin menangkup wajah Jeno, mengalihkan perhatian pria itu dari kakinya yang baru saja selesai diperban. Hanya itu yang bisa Jimin lakukan sekarang. Jika harus jujur, ia pun tak tega melihatnya.

"Sakit sekali?"

"Mhm, tadi," gumam Jeno. 

Jimin menghela napasnya pelan. "Kenapa bisa terjatuh tadi?" tanyanya lembut.

Jeno tak langsung menjawab. "Aku sedikit hilang fokus."

"Kenapa bisa?"

"..."

"Karena aku?" tanya Jimin berhati-hati.

Jeno menjeda. "Iya," jawabnya pelan.

Wajah Jimin seketika mengerut sedih. Tangannya yang masih menempel di sisi kepala Jeno, kini mengusap pelan pipi tirusnya untuk beberapa saat. 

"Sorry," sesal Jimin.

"It's okay."

"Aku akan tanggung jawab."

Jeno terkekeh pelan, sedikit meremas tangan mereka yang masih saling merekat sejak tadi. "Hmm, kau harus tanggung jawab."

Jimin tersenyum lembut. "Semuanya akan baik-baik saja."

Meski tak ada respons terucap, terlihat cukup jelas jika Jeno tak begitu meyakini perkataan Jimin.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kau dengar sendiri apa kata dokter," lanjut Jimin.

Jeno masih terdiam.

"Lee Jeno, tidak ada yang menyalahkanmu." Jimin tak berhenti menggenggam tangan Jeno dan memberikan usapan di punggung tangan pria itu.

"Tapi ...."

"Mereka juga tidak akan senang kalau kau terus menyalahkan dirimu sendiri. Yang penting kau bisa melewati ini dengan baik."

Jeno menghela napas lalu berkata, "Aku tahu."

"Tapi kau harus janji untuk lebih berhati-hati."

Anggukan kecil Jeno dibalas dengan senyuman hangat milik Jimin.

Setelah itu, mereka terdiam cukup lama.

"Kemarin ... kenapa kau tiba-tiba marah padaku?" Jeno melirik Jimin yang masih duduk di samping stretcher.

Jimin menghentikan usapannya. Ia dengar pertanyaan Jeno dengan baik, tapi tak tahu harus menjawabnya dengan bagaimana.

Jimin tidak ingin mengatakan bahwa dirinya kecewa dan cemburu karena Daeun. Jika ia berkata jujur, mungkin saja Jeno akan marah padanya. Ia tidak ingin mengakhiri kebersamaan mereka dengan begitu cepat karena menyebut nama perempuan itu. 

"Kenapa kau marah padaku?" Jeno bertanya lagi.

Jimin mengedikkan bahunya. "Girls' problems." Ia pun memutuskan untuk tak mengatakan yang sebenarnya.

GORGEOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang