✧ PROLOG ✧

153 6 0
                                    

Gurat merah menghiasi langit yang berwarna oranye kekuning-kuningan. Di ujung paling barat-jauh sekali di ujung sana, mentari terlihat setengah terbenam. Begitu memanjakan mata, sangat sempurna tiada cela. Sejauh mata memandang, air laut dihiasi gradasi warna yang keindahannya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata lagi.

Di atas pasir yang berwarna putih, delapan pasang netra tengah menikmati pemandangan itu. Tak berkedip. Tak bersuara. Benar-benar menikmatinya dengan khidmat. Yang beraksi hanyalah sinar hangat, membelai tubuh, serta ombak lembut pada kaki-kaki yang telanjang.

Setelah mentari tenggelam seutuhnya, langit berubah menjadi cukup gelap, dengan tetap menyisakan gurat-gurat merah di beberapa titik. Namun, pemandangan indah tak pernah usai. Tidak untuk pantai cantik yang tersembunyi di Provinsi Bali tersebut.

Adalah teman perkuliahan Brian yang merekomendasikan. Lelaki yang tahun ini sudah menginjak usia 22 tahun itu akan selalu menjadi sumber persahabatan mereka. Dia yang selalu memimpin dan menentukan, di antara banyaknya perdebatan yang lain. Glenn, Helena, dan Zelda sudah seperti adik bagi dirinya sendiri.

"Ini hari terakhir kita di Bali," ucapnya dengan nada sedih.

"Hari terakhir kita sama Helena juga." Zelda menimpali, kemudian menatap Helena yang duduk di sisinya.

Jelas sekali kalau Zelda sedih bukan main. Dia dan Helena sudah seperti anak kembar. Usia mereka hanya terpaut dua bulan dan sejak bayi selalu bersama. Juga tidak pernah ada pertikaian yang berarti selama ini. Zelda tanpa Helena, serasa tidak mungkin jika dibayangkan.

Helena tak dapat berkata-kata. Ia tidak mampu menenangkan satu pun dari mereka, karena ia sendiri juga merasa sedih. Seumur hidupnya, hanya mereka lah sahabat yang Helena punya. Kecuali Glenn, dia bukan sahabat.

"Besok pagi kita pergi dari Bali, kembali ke Jakarta. Tapi lo, Hel. Lo bakal lepas dari kami semua. Lo pergi ke arah yang berbeda," ujar Glenn.

Helena tertunduk, matanya terpejam menahan air mata. "Maafin gue. Maaf karena gue harus pergi."

"Tapi lo bakal sering main ke Jakarta kan, Hel? Minimal sebulan sekali. Gue mohon ...," tanya sekaligus pinta Zelda.

Helena mengangguk cepat. "Pasti, Zel. Gue bakal sering nemuin kalian, atau kalian yang nemuin gue."

Zelda merentangkan kedua tangannya dan memeluk Helena erat-erat. Di situlah akhirnya tangis mereka pecah. Mereka berempat benar-benar menangis bersama dengan tersedu-sedu.

"Sebelumnya, nggak pernah gue lalui satu hari pun tanpa lo, Hel," ujar Zelda dengan suara yang parau.

Setahun lalu, Helena telah membuat keputusan yang kurang tepat. Sepanjang tahun ia selalu merasa bersalah karena keputusan itu. Yaitu tetap memilih tinggal di Jakarta, sedangkan kedua orangtuanya-Arana dan Candra pindah ke Bandung.

Helena adalah anak tunggal. Arana yang mengidap tumor rahim mengalami keguguran, sekaligus harus di angkat rahimnya tiga belas tahun yang lalu. Helena harusnya tahu kalau Mamanya sangat kesepian. Maka, pada liburan kenaikan kelas ini, Helena akan berhenti egois. Ia akan tinggal bersama kedua orang tuanya.

"Kita di sini nggak akan lupa sama lo," ucap Brian. "Kabari kita terus ya."

Helena mengangguk lagi. "Siap, Bang. Lo juga harus semangat buat skripsi. Dan lo, Zel, nggak boleh sembarangan nerima cowo buat jadi pacar lo kayak kemarin-kemarin. Nggak ada lagi gue yang bakal nampung air mata dan curha-"

"Kita kan masih bisa video call-an," potong Zelda sambil mengusap air mata di pipinya.

Helena menghela napas. Kadangkala ia gemas dengan tingkah gadis polos itu. "Emangnya lo pengen disakitin lagi?"

Glenn tertawa kecil melihat raut jengkel yang tercetak jelas di wajah cantik Helena. "Udah udah. Lo tenang aja, Hel. Ada gue sama Bang Brian yang bakal jagain Zelda."

"Betull! Siap hempas cowok-cowok yang jahatin Zelda," timpal Brian.

"Justru yang perlu dikhawatirin itu lo, Hel," ucap Zelda yang tak berhenti bersedih. Glenn dan Brian yang tadi sudah agak ceria, jadi sedih lagi. "Siapa yang bakal jagain lo di sana?"

***

HELENA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang