✧ 27 ✧ Live Broadcast 2

75 1 0
                                    

✧ H E L E N A ✧

27. Live Broadcast 2

Gadis itu menatap angkuh ke seorang gadis lain yang lebih muda darinya. Tangannya dilipat di depan dada, dagunya diangkat. Seperti biasa, ia menunjukkan keanggunan dan kewibawaannya sebagai leader Starlight Cheerleader.

Sedangkan yang ditatap, terlihat marah. Seolah ada kilatan api di mata tajam itu. Mungkin, kalau saja keadaannya tidak begini, ia akan langsung menerjang gadis di depannya. Tak peduli bahwa ia adalah leader Starlight sekali pun. Helena ingin sekali mencabik-cabik wajah dan menjambak rambut itu.

"Kenapa Helena? Lo nggak pede buat buka kaos lo?" tanya Caitlin. "Apa sebenernya di balik kaos lo itu ada lipatan lemak?"

Suara tawa terdengar nyaring. Menggema dan keras karena mereka semua ada di ruangan yang tertutup. Sangat puas, puas menertawakan Helena yang marah.

Di mata-mata atlet itu, Helena juga bisa melihat tatapan pelecehan. Sesekali melirik pada tubuh atas Mia yang terpampang hanya memakai tank top. Sungguh tidak ada yang waras di sini kecuali Helena. Gadis itu jadi tahu kenapa hanya beberapa atlet yang dipilih.

"Udah, lepas aja. Gue nggak keberatan kok kalo ternyata banyak lemak di perut lo yang lo sembunyiin. Gue agak suka yang berlemak, empuk," ucap seorang atlet. "Apa lagi kalo abis ini lo mau tidur bareng gue, banyak kamar di sini."

Helena langsung mendekati dan menunjuk-nunjuk wajah atlet itu dengan kasar. "Jaga ya mulut lo!"

"Kalo gue nggak mau, gimana?" Dan dia malah menantang.

Tidak sempat Helena melakukan hal yang lebih jauh lagi, Caitlin menarik lengan gadis itu. Membawanya kembali ke tengah-tengah ruangan.

Itu lumayan. Daripada Helena lepas kendali pada atlet kurang ajar tadi, malah akan membuat situasi semakin kacau. Bisa-bisa, Helena akan diperlakukan lebih buruk lagi. Juga Mia, mungkin gadis itu akan melakukan apa pun kalau dipaksa. Asal ia bertahan di Starlight Cheerleader.

"Lepas kaos atasan lo, se-ka-rang!" ujar Caitlin, kembali memberi perintah.

"Nggak!" Helena menolak tegas.

Sampai mati pun, ia tidak akan menunjukkan tubuhnya pada banyak orang seperti ini. Tidak ke sembarang orang asing. Apa lagi di tengah-tengah siaran langsung.

Mata Helena semakin menajam. Tidak berpindah, fokus menatap bola mata Caitlin yang kali ini memakai softlens agak pink. Seolah-olah, Helena membunuh gadis itu dengan tatapannya.

Helena benci, sangat! Ia bersumpah akan mengungkap kejadian dan mengungkap segala sisi buruk ekstrakurikuler di MHS ini. Tidak peduli bahwa Starlight Cheerleader sudah banyak memberi prestasi. Tidak peduli bahwa ini akan berdampak pada MHS.

Sekolah mereka tidak bisa tutup mata. Ini bukan perkara yang sepele, ini sudah melawan hukum dan mereka semua masih di bawah umur.

Dengan itu, Helena hendak meraih tripod yang mana ada ponsel di atasnya. Untuk siaran langsung itu. Helena hendak menghentikannya agar tidak banyak orang yang melihat.

Namun, The BS menghalanginya. Menahannya dengan memegangi kedua tangan Helena dengan kuat.

"Ternyata kalian semua jalang juga ya." Helena sudah tidak peduli dengan nilai-nilai kesopanan. Ia marah dan ingin memaki-maki. "Kalian benar-benar nggak punya otak?! Mikir dong! Orang tua kalian semua sekolahin kalian mahal-mahal di MHS bukan buat ngerusak masa depan kayak gini! Nggak guna prestasi segudang tapi moralnya minus!"

HELENA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang