✧ H E L E N A ✧
17. HUST, DIEM!
Tepat setelah selesai menampilkan hasil latihan dua minggu, seluruh anggota Starlight Cheerleader berkumpul. Di luar lapangan, menjauh dari kerumunan penonton yang heboh menonton sparing sepak bola.
Sambil beristirahat, mereka duduk-duduk di teras ruang musik. Lesehan karena cukup bersih. Juga agar mereka bisa meluruskan kaki. Menghilangkan rasa capek.
"Gue tadi lihat penonton kebanyakan ngeliat ke lo deh, Hel," ucap Sea.
"Iyaa bener! Nggak heran sih, lo cantik dan semangat banget tadi," timpal Aqila, anggota baru juga kelas sepuluh.
"Jelas dong, bestie gue, nihh!" ujar Kaylee sambil merangkul Helena.
Helena tertawa kecil. Pipinya bersemu karena salah tingkah dipuji-puji. Ia hanya melakukan yang terbaik, sama seperti yang lain.
Tadi, di akhir penampilan tiga puluh anak, Caitlin mengenalkan anggota baru satu per satu dengan toa kesayangannya. Saat mengenalkan Helena, tepuk tangan dan sorak-sorai penonton memang lebih keras. Helena menjadi idola baru di MHS.
"Pasti lo bakal kepilih masuk fifteen girls," ucap Aqila.
"Semoga ajaa," balas Helena. "Semoga kita berempat kepilih."
Kemudian, Mrs. Vallen datang dari arah lapangan. Ada Caitlin dan Audrey juga. Masing-masing di kanan kiri Mrs. Vallen, agak di belakang.
Otomatis semua anggota Starlight Cheerleader tiga angkatan, berfokus pada Mrs. Vallen. Yang tadinya sibuk mengobrol tentang penampilan tadi atau yang sibuk mengipasi tubuh karena gerah, juga langsung fokus. Memperbaiki posisi duduk tegak dan bersiap mendengarkan.
Semuanya penasaran apakah diri mereka masuk ke fifteen girls atau tidak. Dari tiga puluh orang, pencapaian itu akan sangat berharga. Apa lagi, semuanya lincah-lincah dan semangat.
"Inilah yang kalian tunggu-tunggu. Saya akan membacakan daftar fifteen girls. Gadis-gadis terbaik yang kan menyemangati Lion MHS Football tidak lama lagi," ucap Mrs. Vallen seraya membuka map berwarna merah yang ia bawa.
Seluruh anggota Starlight Cheerleader bertepuk tangan. Antusias dan sangat senang. Memang inilah waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh mereka.
"Mana yang namanya Helena?" tanya Mrs. Vallen.
Helena mengangkat tangan kanannya, tanpa mengatakan apapun.
"Good job, girl! Kamu benar-benar bersinar," puji Mrs. Vallen.
Tepuk tangan kembali terdengar. Kali ini untuk memberikan apresiasi atas prestasi Helena. Kaylee yang ada di samping gadis itu yang paling senang, ia memeluk Helena erat-erat di posisi duduk.
Sudah pernah bilang kalau Helena pernah ikut dance kan? Memang tidak salah Kaylee mengajaknya masuk Cheerleader. Helena punya bakat dan kini ia mulai mengembangkannya.
"Oke, saya akan membacakan daftarnya. Dengarkan baik-baik karena saya tidak akan mengulang," ucap Mrs. Vallen.
Semua yang ada di sana deg-degan, jantung berpacu lebih cepat. Keringat di dahi yang tadi sudah dilap pun keluar lagi. Saking tegangnya menunggu Mrs. Vallen membacakan daftar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELENA (End)
Teen Fiction(SEKUEL ARANDRA) *BEBERAPA PART DIPRIVAT ACAK, FOLLOW UNTUK MEMBACA* Ini kisah tentang "Helena", gadis cantik nan baik hati yang disukai semua orang. Ia berbakat dalam banyak hal dan dengan bakat itu lah ia bisa masuk ke ... Starlight Cheerleader-se...