✧ 7 ✧ Hari Seleksi 2

73 3 0
                                    

✧ H E L E N A ✧

7. HARI SELEKSI 2

Gadis cantik itu berdiri dari duduknya. Pukul delapan malam, ia baru mendapat giliran untuk diseleksi. Lama. Karena calon-calon Starlight Cheerleader juga sangat banyak. Semuanya juga bagus-bagus, bersemangat.

Maka dari itu, mereka hanya diberikan waktu maksimal tiga menit untuk tampil. Lebih dari itu, mereka akan di-stop oleh salah satu The BS. Waktu memang harus diatur agar tidak terlalu malam.

Langkah kaki Helena pun menuju ke tengah-tengah lapangan, di depan juri yang tak lain adalah Mrs. Vallen dan Caitlin. Di tangan mereka ada kertas-kertas penilaian, masing-masing memegang dengan sebuah bolpoin.

Bersamaan dengan itu, cowok-cowok berjaket White Wolf masuk dari pintu gerbang tengah. Berbondong-bondong. Jumlahnya ada seratus lebih, malah lebih banyak pasukan itu daripada calon-calon Starlight Cheerleader. Dan sialnya, mereka tampak keren dengan memakai jaket kulit hitam kebanggaan mereka. Cara berjalan yang khas dan aura remaja-remaja nakal yang memabukkan.

Dari tempatnya berdiri, Helena juga melihat Grey. Ia memakai jaket boomber warna hitam, tidak terlalu mencolok karena berbeda dengan yang lain-yang pakai jaket kulit. Ingat kan? Jaket Grey ada di ransel Helena sekarang.

Huh! Ia tidak tahu bagaimana cara mengembalikannya nanti.

Kedatangan W-Wolf mengundang sorot mata tak suka dari Lion MHS Football dan MHS Basketball. Tatapan mereka seolah ingin membunuh hidup-hidup kumpulan yang mereka anggap berandalan itu. Di mana pun, W-Wolf selalu dipandang sebagai racun-nya MHS. Merusak.

Padahal, mereka hanya anak-anak muda yang tengah menikmati hari kan? Mereka hanya memiliki cara yang berbeda.

Meskipun begitu, dipastikan tidak akan ada keributan di sana. Mereka akan profesional sebagai penonton dan tak akan menggangu acara seleksi.

Caitlin menatap Helena, seolah bertanya melalui sorot matanya, "Sudah siap?"

Dan Helena pun mengangguk mantap.

Setelah itu ... musik mulai dimainkan dan menggema di sound system. Memenuhi atmosfer lapangan outdoor Moonstar High School. Musik yang penuh semangat dengan lantunan lagu entah milik siapa. Dalam bahasa Inggris, dinyanyikan dengan suara yang lembut. Beat-nya sangat nyaman di telinga.

Tak butuh waktu lama, tubuh ramping Helena bergerak lincah ke sana sini. Ya ... dia menampilkan dance. Memamerkan kelihaian-nya dalam bergerak seirama dan kelincahan tubuhnya.

Meliuk ke sana ke mari. Tangannya melambai ke kanan dan ke kiri. Memutar badan. Bahkan perutnya ikut bergerak, terlihat jelas walaupun di balik kaos.

"She's talented," bisik Mrs. Vallen ke telinga Caitlin.

Sejak tadi, raut wajah Caitlin sudah berubah tegang dan serius. Berbeda ketika ia menyaksikan penampilan-penampilan yang lain. Helena sangat lihai, sangat luwes.

"Yes, you're right. Proporsi badannya juga bagus. Kita nggak perlu nyuruh dia buat diet," sahut Caitlin, diakhiri tawa palsu yang sumbang. Agak bergetar.

Mrs. Vallen mengangkat kedua bahunya, tak mau menanggapi lagi. Bagaimanapun ia tak mau membuat Caitlin kehilangan percaya diri, karena gadis itulah yang menjadi kebanggaannya selama ini. Namun, ia juga tak akan berbuat tidak adil.

HELENA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang