✧ H E L E N A ✧
24. OK, I ACCEPT
Gadis itu tengah memakan camilannya—basreng alias bakso goreng dengan bumbu pedas daun jeruk. Di hadapannya, ada laptop menyala yang menampilkan sebuah drama Korea. Judulnya, "Lovestruck in the City."
Bagus. Kalian juga boleh menonton drama Korea itu. Salah satu pemainnya adalah Ji Chang Wook. Ganteng, pake banget. Helena sudah menyukai aktor itu setelah menonton drama Korea "the K2", dan bertemu lagi pada drama yang saat ini sedang ia tonton.
Apa lagi, pasangan Ji Chang Wook di "Lovestruck in the City" adalah Kim Ji-won. Itu loh, yang jadi sad girl di drama "Descendants of the Sun". Pokoknya semuanya bagus, kalian boleh nonton. Eh, harus nonton.
"Romantis banget!" pekik Helena, kemudian menggigit basreng-nya.
Saat ini, di laptop itu menampilkan sepasang manusia yang masih pdkt. Si cowok sedang mengajari cewek berselancar. Di mana? Pantai tentunya. Masa berselancar di hutan, kan nggak bisa.
Dan episode itu tamat, berakhir. Helena hendak lanjut ke episode selanjutnya, hingga tiba-tiba ponselnya berdering. Ada panggilan masuk.
Gadis itu segera mengambilnya dan melihat ke layar. Bukan Glenn, karena pacarnya itu sudah bilang ingin tidur lebih awal. Besok ada presentasi pagi-pagi. Kalau bukan Glenn, berarti ...
... Grey.
"Ngapain telepon malem-malem?" tanya Helena tanpa basa-basi.
"Dih, jangan galak dong. Gue di depan gerbang rumah lo nih."
Mata Helena refleks melotot. "Hah?!"
Ini jam 11 malam. Sudah jam 11 malam!!
Ingin segera memarahi cowok bandel itu, Helena keluar dari kamarnya terburu-buru. Menuruni anak tangga, membuka pintu utama rumahnya yang sudah di kunci, lantas tiba lah ia di gerbang rumah.
Cowok itu masih nangkring di atas motor. Langsung nyengir begitu Helena muncul di hadapannya. Tampak santai dan seperti tidak ada dosa.
Helena menghela napas keras, sampai terdengar suaranya. "Lo ngapain sih, Greyyy?"
"Ini nih." Grey mengangkat kresek putih di tangan, ada logo apoteknya. "Kayaknya luka gue perlu dibersihin lagi."
Dasar modus.
Namun, meski tahu itu hanya modus, Helena tetap mempersilahkan cowok itu memasukkan gerbang rumahnya. Ia juga menyuruh Grey duduk di kursi teras, sampai membuatkan teh hangat untuk cowok itu.
Walau kesal karena diganggu malam-malam, Helena masih punya rasa kasihan. Bagaimana tidak? Cowok itu sudah malam-malam ke rumahnya, masa mau diusir.
"Minum dulu tehnya," ucap Helena seraya meletakkan nampan berisi dua cangkir teh.
"Coba lo duluan, pasti lidah lo langsung melepuh," sahut Grey. Ia bisa melihat asap yang mengepul dari sana.
Helena tertawa kecil. Ia tidak sadar kalau air panas dari termos dapurnya sepanas itu. Berarti sekarang ia akan mengobati luka Grey dulu, sebelum minum teh.
"Sini, liat kreseknya," pinta Helena.
Grey memberikan kresek putih itu. Isinya ada alkohol, obat merah dan kapas. Cuma untuk luka kecil di sudut bibirnya.
"Yang memar-memar udah agak ilang," ucap Grey. "Tadi dikompres dingin di rumah."
"Lah itu bisa ngompres," ujar Helena. "Yang luka kecil ini mah udah nggak papa juga, udah agak kering."
"Tapi kalo buat minum masih sakit," bantah Grey. Tidak terima kalau lukanya dibilang 'udah nggak papa'.
"Mau cepet sembuh? Garam kasih air dikit terus lo tempel-tempelin tuh di situ," saran Helena.
Grey mencubit pipi Helena, menariknya. "Dasar agak bego yaa! Yang ada makin perih lukanya."
Helena tertawa kecil. Setelah itu, tangannya yang memiliki jari-jari lentik mulai bergerak. Ia menuangkan alkohol ke kapas, membersihkan kembali luka di sudut bibir Grey seperti tadi siang. Helena juga memberi obat merah lagi pada luka itu.
Gadis itu sangat telaten dan ikhlas melakukannya. Dalam jarak yang cukup dekat, Grey rasanya ... semakin terpesona. Ia suka bagaimana wajah cantik itu selalu tampil natural—seperti saat ini yang tanpa make up. Apa lagi, Helena orang yang murah senyum.
Ah! Grey jadi ingat kalau ia punya 'satu permintaan' yang diberikan Helena kepadanya. Karena iming-iming itu, Grey sampai mendapat luka-luka di wajahnya ini. Sebenarnya, ini sih tidak seberapa. Ia cuma pura-pura manja.
Grey masih berpikir tentang itu, tentang permintaannya. Sambil terus memandangi wajah Helena yang serius menempel-nempelkan kapas ke sudut bibirnya. Gadis itu bahkan tidak berkedip sama sekali, serta napasnya yang terasa hangat.
Tidak bohong, Grey benar-benar menyukai gadis itu. Ia menyukai Helena.
"Jadi pacar gue, Hel."
Itu bukan pertanyaan, bukan juga tawaran. Ucapan yang keluar dari mulut Grey barusan adalah permintaan.
"Hah?" Dan meski sudah pernah ditembak sebelumnya, Helena tetap terkejut dan plonga-plongo.
"Itu permintaan gue," ucap Grey.
Helena bungkam. Wajahnya tampak berpikir dengan raut yang datar. Bingung sekali. Ini salahnya sendiri karena memberikan celah untuk Grey, padahal ia sendiri sudah punya pacar.
"Lo udah bilang mau kasih satu permintaan ke gue loh, Hel," ujar Grey. Wajahnya terlihat jahil, menaik-turunkan alisnya.
Helena tersenyum tipis. "Ok, I accept."
Grey langsung menampilkan senyum lebar selebar-lebarnya. Matanya sampai menyipit. Dalam hati, ia juga meneriakkan kata "YESS!!!"
"Sini sini, pinjem tangan lo, Hel," pinta Grey.
Helena nurut saja ketika Grey mengambil tangan kanannya. Cowok itu menggenggam dengan lembut, lantas menaruh sepasang tangan itu di atas meja. Tangan Grey yang satunya mengeluarkan ponsel.
Saat ini, rasanya ... jantung Helena tidak karuan. Jauh lebih deg-degan dari pada saat ia dekat-dekat dengan Grey. Jauh lebih deg-degan saat mengobati luka cowok itu tadi, karena ia terlalu fokus. Bahkan, jauh lebih deg-degan saat ia bersama Glenn yang sudah bersama-sama dengannya sejak kecil—bersama sahabatnya yang lain juga.
Mungkin karena ini kali pertama bagi Helena dekat dengan cowok. Benar-benar cowok. Bukan saudara, sahabat dekat, atau teman laki-laki. Rasanya sangat berbeda.
"Gue foto ya," ucap Grey meminta izin.
Namun, Helena belum mengangguk, cowok itu sudah mengambil foto. Foto tangan mereka yang saling menggenggam di atas meja. Ya, tanpa sadar, Helena memang membalas genggaman itu dengan sama lembutnya.
Grey juga menaruh foto itu di Instagram, mengundang banyak komentar-komentar yang penasaran. Kebanyakan teman-temannya dari W-Wolf. Grey sengaja membuat itu misterius, namun ingin memamerkan pacar barunya. Pacar pertamanya.
26 likes | 14 coment | 0 share
im.grey__ love ♡
...
frank.felix : wowww ciapa tuchh?
zack_hamburger : aw! si bos udah gede ternyata, bisa pacar-pacaran
rey.adn : fix mingdep double date!***
KAMU SEDANG MEMBACA
HELENA (End)
Teen Fiction(SEKUEL ARANDRA) *BEBERAPA PART DIPRIVAT ACAK, FOLLOW UNTUK MEMBACA* Ini kisah tentang "Helena", gadis cantik nan baik hati yang disukai semua orang. Ia berbakat dalam banyak hal dan dengan bakat itu lah ia bisa masuk ke ... Starlight Cheerleader-se...