✧ H E L E N A ✧
26. LIVE BROADCAST
Dinginnya malam terasa menusuk hingga ke tulang. Membuat hidung terasa membeku dan kulit terasa kasar dengan bintik-bintik tak berwarna. Merinding, bulu kuduk berdiri semua saking dinginnya.
Bagaimana tidak? Ini menjelang tengah malam dan Bandung. Memasuki perkebunan-perkebunan warga yang sangat sepi, masuk jauh ke dalam kebun teh juga.
Helena bersama Mia yang membonceng di belakang. Ponsel yang menampilkan peta ada di tangan Mia. Dia sedari tadi memandu jalan—mengarahkan kapan Helena akan berbelok.
"Masih jauh?" tanya Helena.
Rasanya, tubuh Helena mati rasa saking dinginnya udara malam ini. Apa lagi ia menyetir di depan, agak mengebut juga karena hampir tengah malam.
Kalau Mia sih ... masih mending. Dia membonceng dan otomatis dinginnya angin dari arah depan, sudah mengenai Helena. Dengan kata lain, Helena seperti tamengnya.
"Di maps hampir sampe, sih. Tinggal satu kilometer lagi," jawab Mia. "Habis ini ada pertigaan, lo ambil yang kanan."
Helena hanya mengangguk singkat. Diam-diam, ia memikirkan hal lain. Tadi ia sempat melihat notif chat dari Grey. Tapi belum sempat ia balas dan gadis itu kepikiran.
Rasanya sangat berbeda antara Grey dan Glenn. Kalau chat Glenn, Helena bisa berjam-jam bahkan sehari tidak membalasnya dengan sengaja. Menunda-nunda. Tapi kalau Grey ... ia merasa gelisah. Seakan-akan memang ini lah yang ia ingin rasakan sejak dulu.
Bertemu dengan seorang cowok, saling menyukai, saling bertukar kabar dan mengenal lebih jauh seiring waktu. Bukan yang kenal dari bayi, tidak melalui proses jatuh cinta yang menakjubkan. Tidak terlalu berdebar-debar.
Ah, sudah! Helena tak sadar menggelengkan kepala beberapa kali untuk mengembalikan kesadaran. Pikiran-pikiran itu akan ia tepis sebentar.
"Nah di sini, Hel. Maps-nya bilang, kita udah sampe," ucap Mia.
Helena menoleh ke samping kanan, tepat ada sebuah bangunan yang lumayan besar. Di antara perkebunan, dengan halaman rumput yang luas. Ini adalah sebuah villa.
Tidak horor, tenang saja. Villa ini terang dan terlihat sangat terawat. Desain-nya juga modern dengan cat berwarna putih dan cokelat muda. Beberapa kendaraan terparkir di halaman rumput, pasti milik The BS.
Setelah memarkirkan motornya, Helena dan Mia turun dari motor seraya melepas helm. Ketika Mia sedang sibuk mengamati sekitar—terutama bangunan villa, Helena menyempatkan diri membuka ponsel.
(1 pesan belum dibaca)
Grey:
| Katanya malem ini pengukuhan lagi, di mana?Grey jelas sudah tahu tentang pengukuhan itu. Karena sebelumnya cowok itu tahu yang dialami Kaylee, tahu dari Helena. Maka, Helena sengaja bilang kalau ada pengukuhan lagi.
Ingat kan? Grey akan membantunya. Sebisa mungkin. Helena juga butuh bantuan cowok itu suatu saat.
Helena:
(mengirimkan lokasi).Hanya itu yang dilakukan Helena. Karena ia sudah sangat buru-buru dan segera masuk ke dalam villa bersama Mia.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
HELENA (End)
Teen Fiction(SEKUEL ARANDRA) *BEBERAPA PART DIPRIVAT ACAK, FOLLOW UNTUK MEMBACA* Ini kisah tentang "Helena", gadis cantik nan baik hati yang disukai semua orang. Ia berbakat dalam banyak hal dan dengan bakat itu lah ia bisa masuk ke ... Starlight Cheerleader-se...