Hari itu Regina sengaja mengundang Jeffry ke rumahnya. Nggak ada yang sakit di rumah itu, tapi nampaknya mereka tengah serius mengobrol di ruang tamu, nggak lupa ada Yayan juga duduk bersama Regina dan Jeffry di ruang tamu sana. Hingga ngak lama mbok Atun datang sambil bawain minum buat mereka bertiga disana.
"Did I do something wrong?." Kata Jeffry meminum secangkir teh di depan meja untuknya itu, sambil melihat ke arah Regina dan Yayan yang duduk di sebelah kanan dan kirinya. "You guys look so serious. What's wrong? Apa jangan-jangan jahitan kamu terbuka, Yan?."
"Eh?? N-No..." Gumam Yayan menggelengkan kepala, sesekali ia melirik mamanya.
"So?." Kata Jeffry yang langsung ikutan melirik Regina.
Sejenak Regina mengatur posisi terbaik duduknya, sambil menarik napas dalam-dalam dan pelan menghelanya. Ia pun siap buat bicara.
"Se-Sebenernya kita cuman mau ngobrol aja kok, Jeff. Tentang ..." Kata Regina terhenti.
"Tentang?." Kata Jeffry makin bingung.
"Ng... dok. Sebenernya tuh kalo misal kita makan semeja sama orang yang kena HIV, kita bakal ketularan juga nggak yah?." Tembak Yayan, seakan dia nggak tahan pengen ngomong itu.
"No, why?." Kata Jeffry sambil menaruh cangkir tehnya ke meja. "HIV nggak akan menular lewat udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, apalagi sentuhan fisik."
"Terus, penularannya bagaimana?." Kini Regina yang bertanya.
'Well, mostly sexual contact. Seperti dari cairan sperma, cairan vagina, cairan pra ejakulasi, berhubungan seks tanpa kondom, cairan anus, serta ASI. Itu kalau si ibu mengidap HIV. Itu sih cara penularannya. Jadi kalau ketemu orang yang kena HIV, jangan takut ketularan. Kecuali kalau niatnya ingin melakukan seks pada penderita." Jelas Jeffry.
Regina dan Yayan pun berbarengan menghela napas mereka, seketika Jeffry melirik kedua orang itu dengan perasaan bingung.
"Is there anyone in this family who has HIV?." Tanya Jeffry.
"Eh?. Hmm, no. Not at all, but ... soon." Ungkap Regina.
"Soon?." Jeffry terkejut. "What do you mean?."
"Kita mau pastiin dulu aja sih dok. Sebelum bertindak lebih jauh." Kata Yayan.
Jeffry pun makin bingung sama ucapan Yayan itu, ia sampai garul-garuk kepala dan mengerutkan keningnya.
"Seriously, what the hell are you two talking about?!." Jeffry makin penasaran.
Namun Regina dan Yayan malah nampak saling lirik satu sama lain sambil tertawa kecil, setelah ngelihat reaksi Jeffry yang super penasaran itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Get You 2 [THE END]
Teen Fiction[BL LOKAL 18+] [JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN CERITA INI YAAA..!!] {Disaranin baca Till I Get You dan Till I Get You: Friendly Fire dulu yaa} Semenjak Adrian gabung ke tim basket sekolah, Rafky makin yakin kalau pacarnya itu bisa bantu di...