#14: Disappointment

317 32 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Oke semua, jangan lupa gerakan latihan kita ya!. Kita musti semangati tim A, supaya menang di babak ini!." Ucap Poppy ke semua anggota cheersnya.

"Siap kapten!." Kata mereka kompak.

Sejam lagi pertandingan antara Tanduk Kembar lawan Republik 45 bakal dimulai, setelah latihan sebentar sama anak-anak cheers. Poppy langsung berbalik ambil minumannya di bangku pemain dekatnya. Sementara di lapangan, terlihat anak-anak dari tim A pada latihan setengah lapangan. Hingga nggak lama dia minum dan nyimpen botol minumnya ke tas, Barry pun ngehampirin dia dengan wajah sumringah.

"Naha anjeun seuri kitu? (Kenapa senyum-senyum gitu?)." Tanya Poppy bersiap pergi ke ruang ganti.

"Gapapa Pop, makasih ya udah nyempetin dateng. Biasanya anak cheers pada dateng pas tim B aja." Kata Barry.

"Nggak gitu, Barry. Kebetulan kemarin itu jadwal kita semua bentrok, jadi enya punten. Maaf ya." Kata Poppy.

"Iya gapapa, Pop. Yaudah gue latihan lagi ya." Tutup Barry sambil melambaikan tangannya ke Poppy. Sementara Poppy hanya tersenyum dan mengangkat tangannya sebentar, hingga kemudian berjalan menuju ruang ganti nyusul temen-temennya tadi.

Namun ketika keluar dari lapangan, Poppy dikejutkan oleh kedatangan Eric yang baru dateng. Sontak keduanya saling bertatapan, hingga sekian detik Poppy lanjut melangkah buat ngelewatin Eric.

"I know that you know the truth." Gumam Eric, ketika membalikkan tubuhnya ke Poppy di belakangnya. "I'm sorry."

Poppy terdiam sejenak.

"Bukan aku yang harusnya kamu dimintai maaf, Ric." Kata Poppy, kemudian ia balikkan badan ke arah Eric sebentar. "Aku mungkin tersinggung dibohongi kalian berdua, tapi Yayan tidak. Dia yang paling tersakiti dari semua ini."

Eric merunduk.

"I know, I'm trying to fix it." Gumam Eric.

"How?." Balas Poppy. "Dia sudah ada yang punya sekarang, kamu mau mengharapkan apa lagi?."

Raut wajahnya jadi kusut tiap orang lain bilang Yayan bukan lagi miliknya. Dia berusaha nahan emosinya darinya. Poppy pun melangkah mendekati Eric, memperhatikan wajahnya yang udah ketebak di matanya itu.

"Kamu ingat, waktu kamu ketemu Yayan pertama kali?. Aku sama Kino datang?." Kata Poppy. "Malam itu, aku sama Yayan teh ngobrol berduaan. Anjeun terang naon anu diomongkeun ka kuring? (Kamu tau apa yang dia bilang?)."

Eric diam, matanya naik menatapi Poppy dengan tajam.

"Dia benci sama kamu, dia sudah nggak mau lihat kamu lagi. Dia juga sudah lupain kamu. Jadi menurut aku, buat apa lagi kamu coba ambil dia dari orang lain?." Tegas Poppy.

"Malam itu bukan pertama kalinya gue ketemu dia. 2 hari setelah upacara pembukaan, gue udah sering liat dia main, di asrama. Pertama kali gue ketemu lagi, pas gue di depan kamarnya dia. Gue nyamar jadi kurir, dan lo tau Pop?. Setelah gue liat dia lagi, gue selalu ngerasa kalo dia itu milik gue. Sama ketika malam itu lo bawa dia pergi dari gue, gue ngamuk sama perbuatan lo itu!." Keluh Eric.

Till I Get You 2 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang