Jangan lupa vote & koment ya, Thank you
***
Pagi hari yang cerah, terlihat sebuah keluarga kecil yang bahagia sedang bersenda gurau di ruang makan. Dua anak kecil yang saling meledek dan tidak bisa tenang, terkadang membuat sang ibu kewalahan, sedangkan sang ayah tetap melanjutkan sarapannya dengan tenang, sambil memandangi anak bungsunya yang sedang menguslili kakaknya.
“Haruto, segera habiskan makananmu dan berhentilah mengganggu kakakmu,” ujar sang Ibu, membuat anak laki-laki berumur enam tahun itu segera tenang dan melanjutkan makannya. “Lisa, kamu juga habiskan sarapanmu agar tidak terlambat ke sekolah,” lanjutnya.
Anak pertama yang berumur tujuh tahun itu bernama Lisa. Ia pun segera mengangguk sambil tersenyum manis kepada sang ibu. Akhirnya kedua anak itu kembali makan dengan tenang. Hari ini kedua orang tuanya ada rapat penting di perusahaan, membuat mereka pun harus memburu waktu.
“Mom, Dad, nanti Lisa berangkat ke sekolah dengan Uncle Taeyang saja, karena Lisa akan menemui Jennie dulu. Jadi, kami akan berangkat bersama,” ucap Lisa setelah menelan suapan terakhirnya.
Taeyang Kim adalah ayah dari Jennie Ruby Jane Kim. Lisa dan Jennie adalah teman sejak kecil, karena orang tuanya pun bersahabat, sehingga mereka sering berangkat ke sekolah bersama. Entah Jennie yang berangkat bersama Lisa dan ayahnya, ataupun sebaliknya.
“Baiklah, kalau begitu, Daddy akan menurunkanmu di rumahnya Jennie nanti,” jawab ayahnya.
“Tidak perlu, Dad. Rumahnya kan cuma berjarak satu rumah dari sini. Lisa bisa pergi sendiri.” Anak itu menampilkan eye smile miliknya yang terlihat sangat manis dan menggemaskan. Lisa memang anak yang sangat pintar dan terlihat dewasa untuk seorang anak yang baru berusia tujuh tahun. Walaupun dia bisa mendapatkan apa saja yang dia mau dengan hanya meminta pada orang tuanya, tetapi anak itu lebih memilih membeli sesuatu menggunakan uang yang dia tabung ketika diberikan oleh orang tuanya.
“Hmm, kalau kamu tidak mau diantar ke rumahnya Jennie, berhati-hatilah saat di jalan. Ingat untuk selalu berjalan di pinggir.” Belum sempat Marco menjawab, Mommy Chittip sudah lebih dulu berbicara. Ia sudah terlihat rapi sambil menenteng tasnya yang bermerk.
“Mom, jangan berlebihan. Jaraknya tidak seperti berjalan dari rumah ke sekolah.” Lisa menatap malas ke arah ibunya yang menurutnya selalu khawatir berlebihan.
“What? Mommy hany⸺”
“Hanya Khawatir. Iya, Mom, Lisa tahu. Mommy juga sudah sering menngatakannya,” ucap Lisa sambil berdiri dari kursi dan mulai memakai ranselnya. “Lisa berangkat dulu. Pasti Jennie sudah menunggu. Bye Mom, Dad, Haruto!” lanjutnya, lalu mencium pipi kedua orang tuanya dan mengacak rambut sang adik, kemudian berlalu pergi.
“Sampai nanti, Noona!” ucap Haruto.
“I love you, Sayang!” teriak Mommy Chittip, sambil mereka pun melangkah menuju garasi bersama Haruto.
“I love you too!” teriak Lisa yang sudah berada di halaman depan.
Boom! Brak!
Baru beberapa langkah Lisa menjauhi rumahnya, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat besar dari rumahnya. Lisa pun segera berlari kembali dan terlihat mobil yang ditumpangi keluarganya itu sudah hancur lebur bersama kedua orang tua dan adiknya akibat ledakan tersebut. Lisa sangat terkejut dan hanya bisa berdiri mematung sejenak.
“Arghh! Tidakk!!”
***
Nantikan part selanjutnya. Makasih yang udah vote & koment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selected Candidate (JENLISA)
FanfictionLalisa Manoban Bruschweiler. Kehidupannya yang sangat berat karena ditinggal oleh kedua orang tua dan adiknya sejak usia yang masih sangat muda, membuat ia kehilangan semangat hidupnya. Hari-hari terasa berat dijalani, sampai ia memutuskan untuk men...