Part 30

162 17 0
                                    

Happy 8th Anniversary, Blackpink!

***

"Secara pribadi ... aku ingin Black menjadi Dewa!" ujar Yoshi. "Aku melihat dia mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan jutaan orang. Dia punya rasa keadilan dan keberanian melawan Seoulman. Dia pasti cocok menjadi Dewa! Black adalah pahlawanku. Aku ingin dia menjadi Dewa. Kau sedang menonton ini, 'kan, Black? Meski Black tidak muncul ... kandidat lain bisa muncul dan saling mendiskusikan," lanjutnya.

"Idenya kekanak-kanakan, tapi lumayan bagus, 'kan?" ucap Rose.

"Kebanyakan saat orang memintamu muncul, itu adalah jebakan," sambung Jisoo.

"Tapi mungkin kita semua sebaiknya mencari para kandidat. Aku ingin segera memilih Dewa. Jika tidak, kita semua ... takkan bisa hidup tenang," ujar Yoshi.

"Wah, Yoshi, aku sangat setuju. Jika dia orang baik, Black harus jadi Dewa demi aku," ujar seorang wanita cantik yang sedang liburan di vila pinggir pantai itu.

"Kau juga mendukung Black?" tanya Sehun, yang merupakan malaikatnya.

"Dia pembela keadilan, 'kan? Dia pasti baik terhadap gadis cantik. Hei, Sehun, setelah Dewa dipilih ... apakah mantan kandidat akan mendapat perlakuan khusus?"

"Itu tergantung Dewa yang dipilih. Dia bisa membuat pemilihan Dewa dan kandidatnya tak pernah ada," Jawab Sehun.

"Hebat! Dewa memang bisa segalanya, ya, tapi ... pemburuan kandidat akan segera dimulai, ya?"

***

"Anak itu sepertinya ingin Lisa menjadi Dewa. Jika semua kandidat lain mencalonkan Lisa, apa dia akan terpilih?" tanya Jennie pada Jisoo.

"Dukungan semua kandidat memang penting, tapi keinginannya untuk menjadi Dewa juga penting dan takkan dihitung jika dipaksa mengatakannya dengan panah merah," jelas Jisoo.

"Tapi jika diancam akan dibunuh dengan panah putih dan mereka setuju, itu akan dihitung, 'kan?" sambung Rose.

"Benarkah?" tanya Jennie.

"Rose ...," Jisoo menggeram.

"Apa? Aku mengatakan sesuatu yang buruk, ya?" tanya Rose dengan wajah polosnya.

"Dia tampaknya sudah mengatakan semuanya, tapi masih ada yang disembunyikan. Bahwa dia punya panah putih," ucap Lisa.

Kembali ke kepolisian, mereka berhasil menghubungi Stasiun TV KBC. "Pak, KBC telah setuju untuk membantu. Persiapan telah selesai," ujar seorang polisi.

"Serbu," ujar Komisaris Jenderal.

Ketika Yoshi menunjukkan layar ponselnya pada kamera, ia memperlihatkan foto Lisa yang sedang menggunakan kostum sebagai Black, agar orang-orang bisa melihat siapa Calon Dewa yang dia pilih. Namun, tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselnya, menampakkan foto profil dari orang yang menelepon.

Di layar ponsel muncul nama "Asahi". "Oh, Asahi. Maaf, aku jadi menunjukkan wajahmu di TV. Jadi, aku harus segera minta maaf. Biar kukirim pesan padanya."

Reporter mendengar komando polisi dari earpiece yang dipakainya. "Haera-si, polisi akan pergi ke rooftop. Tarik perhatiannya agar dia tak sadar."

"Yoshi ...."

"Ya? Ada apa?"

Reporter Haera sengaja mengajak Yoshi berbincang agar dia tidak menyadari kedatangan para polisi. Namun, ketika polisi berhasil mengepung dan melepaskan tembakkan jaring, Yoshi dengan cepat mengeluarkan sayapnya dan mampu menghindar dengan mudah. Bahkan gerakan jaring terlihat bergerak sangat lambat.

Selected Candidate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang