Part 4

1.1K 82 2
                                    

Jangan lupa vote & koment. Thank you.

***

"Siapa dia?"

"Bukankah itu Seoulman? Serial anak-anak yang sering tayang di televisi."

Orang-orang yang menonton siaran langsung berita tersebut dibuat heran dengan kemunculan Seoulman.

"Bukankah itu ... sayap?" gumam Lisa. "Rose?" tanyanya pelan sambil menoleh ke Rose.

"Ya. Dia adalah calon Dewa."

"Apa dia berniat membujuk mereka? Sepertinya dia ingin berunding dengan polisi," ucap sang reporter.

Kamera pun menampilkan Seoulman yang sedang berbincang dengan pasukan polisi di depan pintu masuk bank tersebut.

"Apa? Di-Dia terbang!" ucap Reporter.

"Apa ini syuting film?"

"Apa yang terjadi?!" tanya para polisi.

Seoulman akhirnya mengeluarkan panah merah, kemudian menembak beberapa polisi yang berjaga di sana.
"Kalian harus percaya padaku! Aku, Seoulman, akan mengalahkan kejahatan!" teriaknya.

"Dia menembak mereka dengan panah merah," ucap Lisa pelan.

"Sekarang mereka akan mengikuti perkataannya. Ini agak konyol, tapi dia menggunakan sayap dan panah untuk keadilan," ucap Rose.

"Oh, kalian membiarkanku menangani ini? Terima kasih, Pak Polisi! Baiklah, kalau begitu aku akan kembali!" ucap Seoulman, kemudian berbalik dan melangkah masuk ke dalam bank tersebut.

"Hei, sampai kapan kalian akan membuat kami menunggu?" teriak penjahat itu.

"Penjahat, sekarang kalian berurusan denganku!" ucap Seoulman.

"Apa ini? Kau bodoh atau apa? Mendekatlah dan akan kuhajar kau!" ucap sang penjahat. Seoulman pun maju dengan langkah santai, membuat penjahat itu terkejut.

"Hei, apa kau dengar?! Mundur!" Dia yang tadinya menyuruh maju, tetapi sekarang terlihat ketakutan dan panik.

"Brengsek ... matilah!" ucap penjahat itu, kemudian keluar dari balik pintu dan menembak Seoulman. Namun, tentu saja Seoulman lebih cepat karena sayapnya, sehingga dia mampu menghindar dengan mudahnya walau dalam jarak yang cukup dekat.

Seoulman langsung terbang dengan cepat ke sampingnya dan merebut pistol tersebut.

"Itu akan sia-sia, karena aku bisa bergerak lebih cepat dari peluru," ucapnya, kemudian menembakkan panah merah, membuat penjahat itu langsung berlutut di depannya.

"Dia berhasil!" ucap Rose.

"Sekarang kau mengerti, 'kan? Kau bukan tandinganku," ucap Seoulman.

"Siapa kau?" tanya penjahat itu.

"Seoulman. Hentikan semua ini dan serahkan dirimu."

Penjahat itu langsung menggenggam tangannya sambil menunduk. "Baiklah."

Tiba-tiba, penjahat yang satunya muncul dan langsung mengarahkan tembakannya ke arah Seoulman, tetapi dengan cepat ia mampu menghindar, sehingga tembakan tersebut tepat mengenai rekan penjahatnya, membuat salah satu penjahat itu meninggal di tempat.

"Ke-Kemana dia pergi?" gumam penjahat itu.

"Kau ...," ucap Seoulman dengan kesal.

"Apa? Ini belum selesai?" tanya salah satu orang yang menonton.

Selected Candidate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang