Bab 16 (🔞)

1.3K 58 0
                                    

Jangan lupa vote & komen. Thanks!

***

Mata Lisa melebar begitu mendengar kalimat terakhir yang Jennie ucapkan tadi. Lisa tidak habis pikir, bagaimana bisa Jennie mengatakan itu?

"Gunakan panah putihmu atau yang merah juga tak apa, sehingga kamu bisa lakukan apa pun yang kamu inginkan dariku, setelah itu kamu bisa menyuruhku mati. Bunuhlah aku. Aku ingin kamu membunuhku, Lisa-ya. Tolong." Air mata Jennie terus mengalir, sedangkan kini tatapan Lisa menjadi kosong. Entah apa yang ada dalam pikirannya.

Lisa melepaskan pelukan Jennie, lalu ia bangun tanpa mengucapkan sepatah kata pun, membuat Jennie kebingungan. Ternyata Lisa berdiri di samping ranjang menghadap Jennie, kemudian ia menarik lembut tangan Jennie agar ikut berdiri. Lisa membawa Jennie keluar menuju balkon kamarnya, kemudian ia menggenggam tangan Jennie, membuat kedua gelang malaikat mereka otomatis terikat, lalu ia memeluk Jennie dari belakang untuk membawanya terbang.

"He-Hei, lihat itu! Mereka mau pergi ke mana?" ujar Jisoo pada Rose.

Ternyata Lisa membawa Jennie terbang lumayan tinggi, sampai rumah-rumah di bawah terlihat kecil.

"Lisa-ya?" ucap Jennie sambil sedikit menoleh ke belakang.

Tiba-tiba, Lisa melepaskan pelukannya, membuat Jennie hampir terjatuh, jika ia tidak menggenggam tangan gadis itu. Ikatan gelang malaikat Jennie langsung terlepas dari tangan Lisa. Kini tersisa gelang milik Lisa yang masih mengikat tangan mereka yang saling menggenggam dengan Jennie yang sudah tergantung hampir jatuh.

Jisoo terlihat panik melihat kejadian itu. "A-Apa yang dia lakukan?"

"Lisa-ya, ini maksudnya kamu menyuruhku untuk bunuh diri kalau aku ingin mati, bukan?" tanya Jennie sambil menatap Lisa yang juga menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Jennie!" teriak Jisoo sembari terbang menghampiri Jennie dan Lisa.

"Jangan mendekat!" teriak Jennie.

"Kalau kau membuka sayap di langit seperti itu, calon lain akan melihatmu. Jennie-si, kalau kau ingin mati, silakan saja," ujar Rose kepada Lisa dan Jennie bergantian.

"Rose!" ujar Jisoo.

"Lagi pula, kau sudah menghentikannya sekali. Jika dia masih ingin mati, maka begitulah adanya. Sepertinya kau salah memilih, Jisoo-si," ujar Rose santai, sambil terbang mangayun-ayunkan kakinya.

Kini ikatan gelang malaikat milik Lisa pun sudah terlepas, dan beberapa detik kemudian, genggaman tangan mereka pun ikut terlepas.

"Jennie!" teriak Jisoo terkejut.

Tiba-tiba, Jennie menggunakan tangan kirinya dengan cepat untuk kembali meraih tangan Lisa. Untung saja tangannya berhasil meraih tangan Lisa, sehingga ia kembali menggenggam tangan Lisa dengan dua tangannya.

"Aku bohong. Aku tidak ingin mati. Aku ingin hidup! Aku ingin membuka pintu hari esok denganmu! Aku hanya tidak ingin ka-kamu membenciku. A-Aku mohon ... maafkan aku, Lisa-ya! Maafkan aku!" ujar Jennie sambil terisak.

Tanpa disadari, gelang malaikat mereka kembali muncul dan saling bertaut pada pergelangan mereka dengan tangan yang saling menggenggam. Lisa mempererat genggamannya, lalu menarik Jennie ke dalam pelukannya. Ia membawa Jennie terbang ke atas rooftop salah satu gedung tinggi di sana, lalu mereka duduk di pinggir rooftop itu.

"Kamu luar biasa, Lisa-ya. Kamu lebih suka dirundung daripada merundung dan tidak bisa membenci orang. Hal-hal yang biasa dianggap orang sebagai omong kosong belaka ... tapi kamu benar-benar hidup dengan itu. Di hadapan orang sepertimu, aku merasa harus mengatakan yang sebenarnya. Sebenarnya, aku ...."

Selected Candidate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang