Part 3 (🔞)

2.1K 118 0
                                    

Jangan lupa vote & koment. Thank you!

***

Sebelum para malaikat menemui manusia pilihannya.

Di dunia langit atau yang biasa para malaikat menyebutnya "Ouranos", terlihat tiga belas malaikat yang sedang tunduk kepada sang Dewa yang sudah terlihat sangat tua.

"Untuk waktu yang lama, aku melakukan semua yang kubisa, agar dunia manusia menjadi tempat yang lebih baik. Tapi waktunya telah tiba bagiku untuk menyerahkan tahtaku pada manusia berikutnya, demi kekuatan yang lebih muda. Dari banyaknya malaikat, kalian, tiga belas malaikat mulia telah dipilih. Seperti tradisi, salah satu dari tiga belas manusia yang telah kalian pilih akan menjadi Dewa berikutnya. Saat manusia pilihan kalian menjadi Dewa, pekerjaan kalian sebagai malaikat akan berakhir, dan kalian akan dihadiahi kehidupan yang tenang di sisi dewa yang baru."

Manusia yang menjadi Dewa bisa mendapatkan apa saja yang diinginkannya, pikir malaikat pria dengan rambut sebahu.

Huh, tugas mustahil untuk malaikat peringkat kedua sepertiku yang hanya bisa memberikan panah merah, batin malaikat berkepala botak dengan janggut emas.

Aku akan melakukan apa pun untuk menjadikan manusia pilihanku sebagai Dewa dan melayaninya, batin malaikat wanita dengan bibir yang berbentuk love dan rambut hitam berkilau.

Yes! Mungkin sekarang aku bisa membuat Lisa bahagia! batin malaikat berambut pirang dengan pipi bersemu merah, saking semangatnya.

"Kalian punya 888 hari. Sekarang, pergilah," ucap sang Dewa. Para malaikat pun langsung terbang ke Bumi.

***


"Tiga belas calon Dewa ... memilih Dewa baru?" Lisa tertawa sambil membuang pandangannya ke arah pemandangan kota. Mereka masih berbincang mengenai hal tersebut.

"Itu benar, Lalisa-si," ucap Rose sedikit cemberut karena Lisa seperti tidak percaya dan menertawakannya.

"Yah, ada malaikat berdiri di depanku. Kurasa masuk akal kalau Dewa juga ada. Hanya saja aku merasa ... this is too much. Aku bahkan hampir tidak bisa menjaga diriku sendiri. Aku tidak bisa menjadi Dewa, dan aku tidak berniat menjadi Dewa."

"Tapi, jika orang lain menjadi Dewa, sayap dan panahmu akan diambil darimu. Kalau kamu menjadi dewa, kamu bisa menggunakannya dengan bebas. Jadi, kamu harus melakukannya demi kebahagiaanmu sendiri."

"Kebahagiaanku sendiri, ya?" Lisa berjalan menuju meja kecil di depan cermin, kemudian menatap selembar kertas yang merupakan formulir pendaftaran Seoul Senior High School.

"Ibuku pernah bilang ... 'Setiap orang dilahirkan dengan tujuan menemukan kebahagiaan dan setiap orang hidup dengan tujuan mendapat kebahagiaan yang lebih besar lagi.'"

Lisa kembali mengingat ketika ia dan keluarganya pergi bermain di sebuah taman.

"Lalu ... kalau Lili tidak bahagia, Lili tidak bisa ikut bahagia saat orang lain menemukan kebahagiaan. Tapi, apakah Lili tau? Itu belum semuanya. Kecuali semua orang bahagia, Lili tidak akan bisa menikmati kebahagiaan Lili sendirian, karena Lili akan menikmatinya bersama-sama. Itulah yang Mommy percaya." Ucap Mommy Chittip sambil tersenyum manis.

"Kebahagiaan untuk semua orang, ya? Sepertinya dia ibu yang baik," ucap Rose dengan semangat. "Beberapa orang mendapatkan kebahagiaan dengan membandingkan ketidakbahagiaan orang lain dengan mereka sendiri," lanjutnya.

Selected Candidate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang