Jangan lupa vote & koment. Thank you!
***
Lisa makin terkejut begitu mendengar pernyataan selanjutnya. "Apa yang kamu bicarakan?!"
"Aku selalu memperhatikanmu. Aku tahu segalanya tentangmu, Lalisa."
"Paman dan bibiku ... membunuh keluargaku? Yang benar saja?!" Lisa terlihat sangat terkejut dan terpukul. Selama ini, paman dan bibi beserta anak mereka terlihat sangat bahagia dan hidup bergelimang harta, tetapi Lisa masih saja dianggap beban untuk mereka. Namun, apa ini? Ternyata mereka adalah penyebab dari penderitaannya selama ini?
Aku menderita ... kupikir begitulah adanya. Lagipula, aku bukan anak kandung mereka. Aku berpikir bahwa aku bertanggung jawab atas situasi yang kualami, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, pikirnya.
"Itu semua ... seharusnya berakhir hari ini dengan kematianku, tapi ternyata ... mereka membunuh keluargaku? Tidak mungkin ...," ucap Lisa.
"Apa menurutmu aku berbohong?" tanya malaikat itu. "Kenapa tidak kamu gunakan panahmu untuk memastikan perkataanku?" lanjutnya.
"Panah?" gumamnya. Lisa langsung terbang dengan cepat menuju apartemen bibinya.***
"Sialan!" ujar seorang wanita yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Ia berkali-kali mengumpat karena ingin merokok, tetapi pemantiknya tidak dapat menyala dari tadi. Tiba-tiba, pintu apartemennya dibuka dengan kasar.
"Apa-apaan kamu, Lisa? Kamu pulang malam!" Wanita itu adalah Cheon Sujin, bibinya Lisa. Raut wajahnya terlihat makin kesal karena kedatangan Lisa.
"Kamu membuatku takut dengan berdiri di sana! Ah, sudahlah. Kamu datang di waktu yang tepat. Sana, pergi belikan aku korek api," ucapnya sambil menatap Lisa yang masih berdiri dengan sedikit menunduk di depan pintu yang sudah tertutup.
"Bibimu tidak bisa melihatku," ucap sang malaikat.
"Bibi ... a-ada sesuatu yang mau aku tanyakan padamu⸺"
"Berisik! Pergi sana, lamban," ucapnya kemudian kembali duduk di sofa, membelakangi Lisa.
Lisa yang merasa kesal, langsung menggenggam erat tangan kanannya dan muncullah gelang bercahaya merah yang melingkari pergelangannya. Ia pun mengangkat tangannya seperti yang waktu itu dilakukan oleh sang malaikat, hingga keluar sebuah kristal merah dan berbentuk anak panah.
"Apa kamu tidak mendengarku?! Hei, Lisa!" ucap Sujin, kemudian berbalik, menghadap Lisa yang masih berdiri di depan pintu. "Apa yang kamu lakukan? Kamu menjadi aneh!" Ia heran melihat Lisa yang berdiri menatapnya sambil menjulurkan tangan kanan yang lurus mengarah padanya.
"Aku tidak benar-benar ingin Bibi jatuh cinta padaku, tapi ... aku harus melakukan ini." Lisa kemudian menembakkan panah merah tersebut dan tepat mengenai jantung bibinya, membuat wanita itu pingsan.
"Kamu berhasil! Sekarang dia akan melakukan apa pun yang kamu suruh," ucap sang malaikat.
"Hanya itu yang diperlukan untuk mengendalikan seseorang?" ucap Lisa sambil menatap tangan kanannya.
"Lisa ...," ucap Sujin yang sudah berdiri, kemudian dengan cepat memeluk Lisa. Ia merenggangkan sedikit pelukannya dan menangkup pipi Lisa sambil menatap penuh cinta. "Aku minta maaf untuk semuanya. Aku mencintaimu, Lisa, tapi suamiku ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Selected Candidate (JENLISA)
FanficLalisa Manoban Bruschweiler. Kehidupannya yang sangat berat karena ditinggal oleh kedua orang tua dan adiknya sejak usia yang masih sangat muda, membuat ia kehilangan semangat hidupnya. Hari-hari terasa berat dijalani, sampai ia memutuskan untuk men...