Part 15

616 44 5
                                    

Jangan lupa vote & komen. Thanks!

***

Jennie mengajak Lisa untuk berangkat ke sekolah bersamanya, tetapi Lisa menolak, karena tidak ingin Jennie diledek oleh teman-temannya, jika ia berdekatan dengan Lisa. Akhirnya Jennie tidak bisa memaksa dan ia pun berangkat dengan mobil yang disetir oleh sopir pribadinya, sedangkan Lisa berangkat menggunakan bus.

Begitu Jennie tiba di parkiran, bertepatan dengan sahabatnya yang juga baru turun dari mobilnya. "Hei, pagi. Apa kau lihat ledakan di Namsan Tower kemarin? Gila, ya? Mengerikan," ucap Chahee⸺sahabat Jennie⸺setelah menghampiri sang sahabat. Kemudian, sambil menatap ponselnya, mereka berjalan memasuki gedung sekolah.

"Hei, dia kembali," ujar Chahee sambil menoleh ke belakang. "Maksudku itu, penguntitmu."

Jennie ikut menoleh ke belakang dan terlihat Lisa yang menggunakan jaket dengan topinya, sedang berdiri menatap Jennie dari jarak yang lumayan jauh.

"Aku akan berbicara dengannya." Chahee menunjukkan ekspresi tidak suka, sambil berkacak pinggang.

"Tidak apa-apa, Cha. Biarkan saja."

"Eh? Kenapa?" Chahee terheran dan kembali menatap Jennie. "Aku ragu kau akan melakukannya, tapi apa kau pacaran dengan Lalisa?" lanjutnya.

"A-Apa?" tanya Jennie.

"Ada gosip, katanya ada yang melihat kalian berdua jalan bersama."

"Kami tidak pacaran," ucap Jennie sambil menunduk.

"Ya, tentu saja tidak. Siapa juga yang mau pacaran dengan Lalisa Manoban? Aneh sekali," ucap Chahee, tetapi Jennie terlihat kesal mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Bukan seperti itu. Hanya saja, aku ... dan Lisa juga ... aku tidak bisa jatuh cinta padanya."

Tanpa Jennie sadari, jarak Lisa sudah lumayan dekat dengan mereka, sehingga gadis itu mampu mendengar pernyataan Jennie. Hal itu benar-benar membuat hatinya terasa nyeri.

Dasar bodoh. Apa yang kau harapkan, Lalisa? batin Lisa.

"Benar? Kalau begitu kau harus pergi mengatakan sesuatu padanya⸺"

"Bu-Bukan seperti itu! Dia ... dia mengusir beberapa pria dari sekolah lain yang pernah menggangguku, jadi ...."

"Apa? Tidak mungkin. Itu mengejutkan! Jadi, dia menganggap dirinya sebagai pengawalmu, ya?" ujar Chahee tidak percaya, karena yang dia tahu, Lisa bahkan tidak pernah melawan balik jika ia dirundung ataupun dipukuli.

"Ya, pengawalku ...."

"Eh, tapi menurutku itu bahkan lebih buruk. Dia mau melindungimu bahkan saat kau tidak pernah memintanya. Padahal melindungi dirinya sendiri saja belum tentu dia bisa."

Tapi ... melindungiku membuatnya bahagia? batin Jennie.

***

"Maksudmu Jennie?" tanya Jisoo. Saat ini ia dan Rose sedang berbincang dengan Gong Yoo di kamar Lisa di rumah Jennie, sambil menunggu keduanya pulang sekolah.

Untunglah kedua orang tua Jennie sedang tidak di rumah, sehingga Gong Yoo tidak akan ketahuan karena sedang berada di kamar Lisa, tanpa si pemilik kamar. Para ART yang bekerja di rumah Jennie pun tidak sembarang memasuki kamar Jennie maupun Lisa, sehingga mereka tidak perlu khawatir.

"Aku sudah penasaran tentang hal itu untuk waktu yang lama. Apa yang membuat Jennie kehilangan harapan hidup?" tanya Gong Yoo.

"Entahlah. Dia tidak mau memberitahuku saat kutanya," jawab Jisoo.

Selected Candidate (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang