Chapter: 7

7.2K 165 1
                                    

↻ ◁ || ▷ ↺

Terdengar suara heels mendekat yang menandakan seseorang menghampiri dirinya. Tidak lama dari itu terdengar ketukan pintu memperlihatkan Sarah dengan buket bunga mawar putih, lagi. Becca cukup muak dengan siapa yang mengirim buket bunga tanpa nama yang jelas. Di tambah lagi Luna tidak kunjung memberinya kabar akhir-akhir ini. Sudah 5 hari berlalu tetapi Luna dinyatakan tidak masuk ke kantor selama itu. Perasaanya menandakan bila sesuatu yang tidak baik sedang terjadi pada wanita itu.

Sebelum Sarah keluar dari ruangannya, ia menahan Sarah. "Aku ada urusan mendadak bila ada berkas yang perlu ditanda-tangani taruh saja di mejaku."

Belum sempat Sarah membalas ucapannya, ia sudah melenggang pergi begitu saja, menimbulkan tanya bagi wanita tersebut."Ada apa dengannya?"

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Terdengar suara ketukan pintu yang terus berulang, itu cukup membuatnya jengah. Dengan malas kakinya beranjak mendekati pintu lalu membukanya.
"Jennie! Ini gawat!" ujar Fanny sembari mendorong Jennie masuk ke dalam lalu mengunci pintu tersebut. Dengan bingung ia mengikuti langkah Fanny secara terpaksa. Lalu duduk disalah satu kursi sembari menyuruh wanita tersebut duduk.

"Ada apa?" Terlihat Fanny memegang sebuah kartu putih yang berisikan inisial 'F' di sana.

Jennie menatap Fanny bingung dan tidak mengerti."Apa yang membuatmu takut hanya karena inisial ini? Apa yang salah denganmu? "balasnya tidak habis pikir sembari beranjak.

"Aku bertemu dengan Dante."

Langkah Jennie terhenti begitu saja mendengar hal tersebut."Bagaimana bila mereka tahu keberadaan kita. Bagaimana bila ini da-dari Ace? Ki-kita bisa mati bila mereka menangkap kita."Jennie membalikkan tubuhnya dengan cepat lalu bergegas mengambil ponselnya sembari menelpon seseorang.

"Halo? Apa kau berada di sana? Aku ingin ingin kita bertemu."

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Sesampainya di depan apartemen Luna--Becca hanya bisa menatap bingung buket bunga mawar yang ada di depan pintu dan mengambil kartu yang terselip di sana.

"Derryl." Gumamnya bingung sembari menatap kartu yang terdapat nama 'Derryl' di sana.

Becca mengetuk pintu tersebut  sembari menekan bel secara berulang. Tetapi, sayang, sang puan tidak kunjung membukakan pintu atau memberi seruan bila dirinya di sini.

Pesan yang ia kirim tidak kunjung dibalas maupun di baca oleh Luna dan itu membuat kepanikannya semakin menjadi."Kenapa dia tidak membalas pesanku sama sekali."

Dengan frustrasi ia menendang pelan pintu apartemen milik wanita itu, hingga tidak sengaja pandangannya terjatuh kepada sebuah buket mawar tersebut.

"Benar, aku harus menemui bedebah itu."

Becca mengambil buket bunga mawar putih tersebut dengan kartu yang diselipkan kembali di bunga tersebut. Dengan bergegas ia pergi dari sana untuk menemui sang pengirim bunga."Jika prediksuku benar, He'll pay dearly."

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

"Apa kau dapat mengetahui keberadaan mereka?" tanya Ace membuat Romeo menggelengkan kepalanya.

Stuck With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang