Chapter: 17

3.3K 101 12
                                    

"Ap-apa yang kau lakukan?! "sentak Bella membuat Gordon menoleh dan membulatkan matanya sempurna.

"Ini bukan seperti yang kau lihat." Gordon menaruh tubuh Carol secara perlahan di atas kasur kembali.

Dengan segala rasa curiga yang ada, semua membuat Bella gelap hati dan berpikir apa yang ia pikirkan telah terjadi. Hati Bella merasa sakit karena merasa dikhianati selama ini. Percuma ia mengabdi selama ini bila akhirnya, ini semua berubah menjadi luka dan bukan bahagia.

"K-kau keterlaluan."Lirihnya dengan air mata yang sudah membahasi kedua pipi.

Di ujung sana terdapat Jacob yang baru saja datang dengan wajah polos tidak tahu apa-apa. Ketika ia melihat Carol berada di atas kasur bersama ayahnya--rasa marah dan murka bercampur satu sama lain. Di tambah lagi Sang ibunda menangis tidak tertahankan itu cukup menjelaskan situasi yang ada. Dengan cepat Jacob berlari menghampiri Carol lalu mendorong Gordon untuk menjauhi tempat tidur.

Bella sudah berlari ke luar disusul dengan Gordon yang mengejarnya.

"Carol bangun," Jacob menepuk pelan pipi Carol berulang kali yang tidak kunjung terbangun.

Tentu hal tersebut membuat Jacob panik bukan kepalang dengan cepat ia meneriaki semua pelayan yang ada di sekitar ataupun penjaga yang berjaga di luar. Jacob berteriak layaknya orang gila yang takut kehilangan barang berharganya. Dan Jennie yang berada di sebelahnya tengah terkekeh pelan layaknya orang gila yang terlihat senang melihat tidak kunjung bangunnya Carol.

SHE IS CRAZY PERSON I EVER SEE

Tetapi, Fanny tidak benar-benar tertarik dengan apa yang Jennie lakukan saat ini. Ia hanya ingin tahu kondisi Carol yang malang. Di pegangnya lengan Carol oleh Jacob untuk memeriksa denyut nadinya untuck mengetahui masih ada atau tidak. Tetapi seketika ia terdiam kaku dan itu membuat Fanny entah kenapa merasakan hal yang sama hanya melihat dari ekspresi Jacob.

"Apa yang terjadi." Batin Fanny khawatir.

Seketika teriakan Jacob semakin menjadi-jadi, ia terlihat mengerikan. Jacob terlihat begitu menyedihkan dan mengerikan di saat yang bersamaan. Air mata jatuh tidak tertahankan ia memeluk tubuh Carol dengan sangat-teramat erat.

Tidak lama dari teriakan Jacob membuahkan hasil. Buktinya banyak sekali pelayan yang datang dan juga beberapa penjaga yang sudah siap siaga. Jacob masih memeluk Carol erat, sekarang bukan air mata saja yang ada tetapi, sebuah isakan yang tidak tertahankan dengan nada yang memilukan.

"Ca-carol, tiada."

Seketika sekujur tubuhnya menegang begitu saja saat mendengarkan apa yang Jacob ucapkan. Para pelayan dan penjaga juga memberikan ekspresi yang serupa dengan apa yang ia lakukan ketika pertama kali mendengar apa yang Jacob katakan. Jantungnya berdetak dengan cepat dan tiba-tiba saja dadanya terasa begitu luar biasa sesak. Cangkupan oksigen di dalam otaknya perlahan menghilang membuat ia mengalami kekurangan kesadaran.

Jennie yang menyadari hal tersebut mencoba menggoyangkan tubuhnya sesekali menepuk pipinya pelan untuk membuat ia tetap terjaga. Di luar sana terdengar kegaduhan serta bising yang membuat telinganya sakit. Jujur ia tidak yakin jelas apa yang ia dengar dari apa yang Jacob ucapkan setelahnya tetapi, yang terakhir ia dengar adalah 'Habisi mereka semua' .

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

"Jangan berbohong kepadaku." Fanny menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ak-aku tidak berbohong! Buktinya ada pada rekaman ponsel Carol saat itu ponsel tersebut terlempar dan terjatuh itu berada di belakang pintu kamar lantai 2 paling ujung."

Stuck With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang