Chapter: 44

1.7K 60 3
                                    

Semakin malam suasana semakin menjadi tidak tentram. Suhu sekitar menjadi sangat dingin hingga mengenai titik saraf tubuh dan menyentuh setiap titik lemah yang ia miliki. Adrenalin yang ia miliki terpacu dengan begitu mudah, juga dibalut dengan emosi yang sempurna.

Bila benar Derryl dan Noah berada di mansion dan mereka berani masuk ke dalam—akan dipastikan mereka tidak akan kembali dengan tubuh yang lengkap.

"Di mana kalian semua?"

"Aku sebentar lagi sampai"

"Dante awas saja bila ku tahu itu karena dirimu."

"John! Aku bersumpah aku tidak melakukannya! Aku tidak segila itu."

"Yayaya mengingat kau pernah mengkhianati kami demi wanita."

"Sudahlah, John ini bukan saatnya!"

"Kalian sudah hampir sampai di mansion tapi ingat berhati-hatilah mereka mengepung mansion dengan sangat baik."

"Kami mengerti itu,"

Mendengar hal tersebut membuat Ace kesal bukan main. Bahkan kini rahangnya mengeras karena menahan emosi yang memuncak. John benar, kali ini bila semua karena Dante ia tidak akan tinggal diam. Dan apa mungkin Hans ikut serta dalam semua ini? Lagipula, dilihat dari sisi manapun Hans memiliki kesamaan tujuan dengan mereka. Dan itu terlihat sangat mustahil.

"Bajingan,"geram Ace sembari memukul setir mobil dengan frustrasi lalu kembali menancap gas kembali.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Tatapan Derryl mengitari sekitar dengan seksama. Hingga ia kembali ke depan lalu menyuruh orang-orangnya mendekati salah satu pintu untuk di terobos.

"Bawa gergaji mesin itu dan buka pintu tersebut,"

"Baik Tuan."

Sementara di sisi lain, Luna dengan yang lain terlihat terkejut mendejar suara bising yang ada. Ya, suara gergaji mesin yang menyala. Terdengar seperti tengah merusak sesuatu.

"Biar aku yang periksa."Luna beranjak menaiki tangga secara perlahan lalu menatap keadaan yang ada.

Terlihat di sana terdapat banyak sekali mobil terparkir dengan baik. Lampu mobil mereka menyala membuat sekitar tidak segelap-gulita sebelumnya. Juga Derryl dengan pesuruhnya tengah berusaha membuka penghalang yang ada dengan gergaji mesin yang besar.

Menghantam penghalang yang ada hingga memperlihatkan percikan-percikan.

Tiba-tiba saja terlihat sebuah kilat yang sontak membuat Luna langsung turun ke bawah dengan refleks. Tidak lama dari itu suara mesin tenggelam dengan rintik hujan yang lama-lama menjadi hujan lebat. Sebelum Luna benar-benar meninggalkan tempat tersebut, ia kembali naik untuk memeriksa apa yang terjadi.

Ternyata Derryl dengan yang lain tidak menyerah. Walau terkadang mesin tersebut berhenti, mereka tetap mencoba memaksa masuk, ini bahaya.

Sepeninggalan Luna dari sana ia beranjak mendekati yang lain dan mengambil mahkota yang ada hingga membuat tembok yang berisikan senjata tersebut kembali tertutup dengan tangga yang ada kembali hilang begitu saja.

"Kenapa? Apa yang terjadi? "tanya Becca panik.

"Derryl dan Noah datang, mereka memaksa masuk dengan gergaji mesin." Jawabnya.

Jawaban yang diberi membuat mereka sangat khawatir dan gelisah bukan main. Becca tidak bisa menghilangkan wajah ketakutannya yang terpantri jelas. Sementara Fanny terlihat frustrasi bukan main. Dan terakhir Jennie, ia gelisah. Dengan keadaan yang seperti ini Luna mengerti jelas ekspresi yang mereka berikan. Karena, iapun merasakan hal yang serupa dengan mereka.

Stuck With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang