Chapter: 15

4K 128 13
                                    

Suasana sekitar menjadi begitu sendu ketika Bryan mulai menceritakan apa-apa yang telah terjadi dengan Ace. Ada sebuah setitik pedih yang dapat ia rasakan kesedihan tersebut walau ia mendengarnya tidak secara langsung dari orang yang bersangkutan. Namun, Luna pernah merasa ditinggalkan dengan orang tersayang tanpa pamit dan itu sangat menyakitkan.

Pada akhirnya semua orang akan menyakiti kita entah, dengan sebuah luka yang terlihat maupun sebaliknya. Tinggal menunggu waktu saja yang menjawabnya dan semua akan menjadi semakin masuk akal. Setiap kejadian pasti ada alasannya dan ia pernah belajar serta tumbuh dewasa dalam rasa sakit tersebut. Di sini bukan hanya Luna pihak yang tersakiti, namun Ace juga. Walau jujur ia tidak ada sangkut paut dalam hal ini, kenapa pula harus dirinya yang ditahan dan bukan Jennie serta Fanny saja. Kenapa harus dirinya yang dibawa ke sini dan Bryan belum menjelaskan dengan benar dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ini semua benar-benar memuakkan.

"Lalu kenapa aku? Aku bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan kalian semua maupun yang lain! Dan kenapa kalian membuat Becca tiada?! Kenapa?!"

Helaan napas ke luar begitu saja dan dengan frustrasi Bryan menggelengkan kepala.

"Maaf Luna akupun tidak mendapatkan kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaanmu karena aku sendiripun tidak yakin akan apa yang dia pikirkan."

Terdengar suara gerbang terbuka diiringi suara mesin mobil yang memasuki halaman depan. Tentu hal tersebut sukses membuat Bryan gugup dan takut bukan kepayang. Semoga saja Luna dapat diajak bekerja sama.

"Dengar, jangan katakan pada Ace bila aku memberitahumu mengenai kedua orang tuanya."

Tidak ada jawaban yang wanita itu beri, saat suara Ace terdengar menginterupsi ia hanya bisa mendengus kesal lalu beranjak pergi. Tidak lupa ia mengunci ruangan tersebut berjaga seolah-olah ia tidak pernah masuk dan mengajak Luna bicara.

Langkah demi langkah Bryan lewati anak tangga tersebut untuk memeriksa apa yang terjadi. Dan ternyata Fanny kini tertangkap dengan luka di pahanya yang terlihat sangat-sangat tidak baik. Bahkan, wajah cantiknya kini berubaj menjadi pucat pasi tersiksa dengan apa yang menimpa. Kevin memiliki cukup luka tetapi, tidak sebanding dengan Jhon yang terlihat mengkhawatirkan.

Mungkin karena memang perkelahian sebelumnya yang membuat kondisi Jhon begitu menyedihkan seperti ini. Sedangkan keadaan Romeo serta Jacob baik-baik saja. Tidak ada yang aneh dari keduanya.

Pertama kali yang ia tangkap dari Jacob ialah sorot mata yang penuh kebencian serta dendam yang mendalam. Bahkan ia terlihat tidak merasa iba dengan keadaan Fanny yang menyedihkan. Tentu saja Ace tidak apa-apa. Butuh kekuatan ekstra untuk benar-benar membuatnya terluka parah seperti Jhon sekarang. Bukannya Hiperbola tetapi, Ace sudah belajar bela diri dari umur yang belia tentu saja ia sangat tangkas dalam berkelahi serta bersenjata.

Bahkan saat mereka baru direkrut disitulah mereka baru belajar bela diri dan mengenal hal-hal kelam lainnya. Ini semua karena Ace dan ia tidak menyesali itu semua. Sekarang dirinya tumbuh dewasa dengan rasa sakit serta kekuatan di tangannya. Selagi ia di bawah naungan Ace--semua aman. Ace memiliki segalanya dan banyak orang yang tunduk di bawah namanya.

Ace Immanuel Fernandez

Saat orang-orang mendengar namanya tidak sedikit yang merasa gentar dan segan. Karena tidak banyak dari mereka dibantu oleh Ace, tentu saja dibayar dengan imbalan kembali. Menurut kalian bagaimana Ace bisa merekrut orang-orang seperti kami. Tentu saja ia memanfaatkan keadaan serta mengambil orang-orang susah seperti kami menjadi bawahannya supaya dapat mengabdi padanya. Dan jika ada seseorang yang tidak begitu berguna, maka ia akan dijadikan penjaga biasa.

Dari ujung sana Jessi baru saja datang dan terlihat terkejut setelah melihat apa yang terjadi dengan Jhon. Seperti yang ia katakana, bila Jhon memiliki luka yang lebih parah dari yang lain. Dengan bergegas Jessi memapah tubuh Jhon secara perlahan berniat untuk mengobatinya. Namun, Jhon tetaplah Jhon penuh akan ego yang tinggi. Di tepisnya tangan Jessi, secara perlahan ia berjalan sendiri dengan tertatih-tatih ke belakang untuk mengobati dirinya sendiri. Sisanya yang terluka melakukan hal yang serupa dan yang tidak sepertinya pergi ke ruang tempat mereka berdiskusi.

Stuck With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang