Chapter: 51

7.2K 145 18
                                    

"Sudah lama kita tidak bertemu,"ucap Ace lebih dulu membelah keheningan yang ada.

Lidah Luna kelu dan ia tidak tahu harus menjawab apa dengan ucapan Ace. Kehadiran Ace yang tiba-tiba membuat ia begitu terkejut bukan main. Berada di pelukan Ace sangatlah nyaman dan menenangkan. Aroma tubuh Ace masih sama dari awal ia bertemu.

"Apa kau kedinginan? "ucap Ace lagi membuat Luna menggelengkan kepala dengan sangat yakin.

Senyum tipis tercetak di wajah menawan milik Ace. Sebelah tangan ia ulurkan pada Luna untuk di genggam olehnya.

"Ikuti aku, pasti yang lain menunggu."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Suara langkah heels membuat mereka menoleh secara bersamaan. Melihat sosok yang berada di samping Luna membuat yang lain tersenyum dalam diam. Lalu mulai berdiri secara serentak.

"Sudah lama kita tidak bertemu," ucap Jacob yang disambut anggukan oleh yang lain.

Sementara Ace hanya berdeham pelan sembari melirik John dengan Jessi. Di mana John menggengam tangan Jessi dengan sangat jelas.

"Katanya tidak ada hubungan,"sindir Ace datar membuat mereka terkekeh sementara Jessi hanya menundukkan kepala dengan malu dan John hanya memasang wajah datar dan dingin yang tidak tahu malu.

Luna tersenyum melihat hal tersebut. Sekarang semua sudah terpenuhi, kini mereka telah bersama kembali. "Duduklah,"ucap Ace sembari menarik kursi untuk Luna yang disambut hangat oleh Luna. Begitupun yang lainnya, mulai duduk di kursi masing-masing.

Kini Ace duduk di bagian kursi depan sembari menatap yang lain secara sekilas. Sekarang ia dapat melihat anggota yang lain kembali serta wanita di sampingnya yang memasang wajah menggemaskan yang pernah ia lihat.
"Kembalinya diriku ke sini aku ingin mengucapkan sesuatu pada kalian,"

Mereka menatap Ace dengan pandangan serius. Begitupun dengan Luna yang penasaran dengan apa yang Ace akan sampaikan.

"Kalian boleh pergi meninggalkan aku dan hidup bebas dengan orang yang kalian cintai,"Sontak hal tersebut Luna menatap Ace dengan tidak mengerti dan juga penuh tanya. Apa maksud dari ucapan Ace.

Memang Luna tidak mengerti dengan ikatan yang mereka miliki tapi yang ia tau bila Ace dengan anggota lain sudah tinggal lama dan layaknya keluarga. Dan sekarang Ace secara tidak langsung mengusir mereka untuk menjalani hidup mereka masing-masing? Itu sangat tidak masuk akal.

Luna menatap ke arah Ace bingung lalu menatap anggota yang lain yang terlihat tidak terkejut dengan ucapan Ace. Bahkan terlihat senyum tipis dari wajah mereka.

"Mengenai perusahaanku, aku putuskan untuk kalian ikut campur tangan akan itu dan akan ku buat perusahaanku tersebar di beberapa negara bagian dan kalian yang akan mengurusnya sebagai direktur utama di sana."

"Dan Luna-"

Mendengar namanya di panggil membuat Luna menoleh pada Ace dengan bingung sembari menunggu apa yang akan diucapkan selanjutnya. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya di mana itu adalah senapan yang Luna gunakan saat membunuh Noah kala itu. Entah bagaimana Ace dapat-mendapatkan senapan tersebut karena seingat Luna saat Bryan menggendongnya senapan tersebut terjatuh begitu saja.

"Itu milikmu,"

Luna menatap ke arah yang lain di mana kini mereka menatap ke arahnya dengan tatapan yang tidak dapat dijelaskan. Senapan tersebut terlihat lebih cantik dan bersih dari sebelum ia gunakan. Sepertinya Ace sudah memperbaiki senapan tersebut.

Tapi yang membuat Luna bingung adalah untuk apa Ace memberikannya sebuah senapan.

"Ambilah." Dengan ragu Luna menatap Ace sekilas dan mengambil senapan tersebut dengan rasa yang campur aduk. Luna tidak lupa bila Ace adalah seorang psikopat gila, apa ia akan membunuhnya dengan senapan yang ia genggam.

Stuck With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang