Chapter: 29

2.2K 94 0
                                    

Dengan paksa Ace menarik tangan Luna ke dalam dengan waspada. Takutnya seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Apa kau gila?! Kenapa kau kemari?!" tanya Ace tidak habis pikir.

"Ak-aku hanya khawatir padamu karena kau hanya diam dan langsung pergi begitu saja. Jad-jadi aku menghampirimu ke sini."

Ace menghela napasnya dengan malas sembari mendudukkan Luna di salah satu sofa. Lalu iapun beranjak dari sana dan mendekati lemari yang berisikan tumpukan buku yang ditata dengan begitu rapih. Sampul berwarna coklat muda yang Ace pilih. Setelah itu Ace beranjak duduk tepat di sebelah Luna.

"Apa itu? "tanya Luna penasaran membuat Ace menoleh ke arahnya sekejap lalu kembali ke buku yang berada di tangannya.

Perlahan buku tersebut terbuka dan lembar demi lembar terdapat tanda setiap kejadian yang telah dilalui."Apakah ini buku harian?" Ace mengangguk dengan singkat.

Hingga ia membuka halaman paling akhir di mana tulisan tersebut terlihat begitu berantakan dan juga tintanya yang mulai menyebar di titik tertentu."Ini milik almarhum ibuku,"ucap Ace sembari memberikan buku tersebut pada Luna.

Tentu saja, Luna menerima buku tersebut lalu menyimpannya di pelukan "Jika kau ingin mengetahui sesuatu maka akan ku beri selama 10 menit dari sekarang." Ace menyandarkan punggungnya di sofa lalu memejamkan mata.

Sementara perhatian Luna langsung tertuju pada buku yang ada di pelukkannya. Luna membuka buku tersebut lalu membaca beberapa halaman dengan acak dengan teliti tanpa meninggalkan setiap kata yang tertulis di sana.

23/02/15

Kenapa ia melakukan ini padaku? Apa salahku? Aku mengabdi sebagai istri yang baik tapi dia memperlakukanku dengan begitu keji. Aku benci setiap dia mengurungku di ruangan gelap.

Dan aku senang sekarang karena hukuman itu telah selesai dan aku bisa bertemu dengan buku harian ku kembali.

Luna meneguk salivanya membaca hal tersebut sembari membalikkan lembaran tersebut secara acak kembali.

Hingga, ia berhenti pada sebuah halaman di mana terdapat Ace pada masa kecilnya.

01/08/98

Ini benar-benar memusingkan. Aku tidakut melihat Ace berkembang karena ia semakin cepat untuk meninggalkan ku sendiri.

Waktu akan tidak terasa dan mungkin aku sedikit berlebihan tapi pada akhirnya tempatku berteduh bukan pada suamiku. Tapi anak-anakku.

Dan lagi aku habis memotret Ace, aku akan menempelnya di sini. Aku mencetak foto dirinya lebih dari yang dibutuhkan untuk ku kenang. Dia sehabis foto untuk kartu nama-sekolah dasar dan ia sangat menggemaskan. Semoga di sekolah kau bisa bahagia Ace

Luna tersenyum melihat hal tersebut sembari melepaskan cetakan foto yang ditempel dibuku harian tersebut.

"Habis."

Dengan cepat Luna menutup buku tersebut lalu menyimpan foto yang ia ambil dari buku ke tas selempang yang ia bawa."Apa yang kau lihat?" tanya Ace sembari mengambil buku yang ada di pelukkan Luna lalu menyimpannya di samping sofa.

Melihat hal tersebut membuat ekor mata Luna hanya memperhatikan ke mana buku tersebut pergi.

"Hm?"deham Ace yang membuat Luna tersadar akan lalu menoleh ke arah Ace yang masih menyandarkan punggungnya di sofa.

Stuck With The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang