# 05 : "Lo bukan lo."

44.5K 3.4K 61
                                    

.

hai, welcome to chapter five of then prologue, hope you guys like this chapter and don't forget to leave your mark as usual

.

Tak terasa oleh Maura ternyata dirinya berada didunia tak masuk diakal sehatnya ini, sudah mengijak hari ke 34, beberapa hari ini pun Maura merasa dirinya semakin akrab dengan Salsa, dan sekarang Maura sedang berbincang singkat dengan Salsa.

"Jadi? Lo udah crush in, Zevral dari lama?" Tanya Maura.

"Iya! Gue udah crushin dia dari lama, kata Zevral lo sodara nya, so can you help me close to him?" Pinta Salsa.

"Tentu aja, dong! Gue shippers kalian, garis keras tau!" Ucap Maura dengan penuh semangat.

Salsa langsung tersenyum mendengar hal itu.

"Lo lucu banget, si!" Puji Salsa.

Maura tersenyum, ketika Salsa izin pamit.Dikarenakan dia akan pergi menemui teman nya di lapangan, setelah memastikan Salsa sudah hilang dari pandangannya, Maura langsung teringat akan ucapan nya waktu itu yang akan memberikan jadwal merokok pada Zevral.

My boo

Zevral? Lo dimana? Gue nanti mau ngasih jadwal lo ngerokok, ya!

Setelah mengirimkan pesan tersebut Maura langsung mematikan ponselnya, dan mulai melihat sekeliling. Pandangannya langsung membulat ketika Maura melihat Zevral yang sedang duduk dilapangan, bersama para sahabatnya itu. "Aduh! Kok dia liat gue si?" Tanya Maura pada diri nya sendiri.

Zevral yang sedang melihat ke arah Maura, langsung beranjak dari duduk ny dan berjalan ke arah Maura. Melihat hal itu membuat Maura langsung bangkit dari duduk nya, dan berlari untuk menghindar kejaran singa liar.

Maura terus berlari, mengabaikan tatapan para murid yang melihatnya aneh.

Hingga dering telponnya langsung membuat Maura dengan spontan menerima telpon itu, tanpa melihat nama sang penelpon.

"Halo?"

"Maura, berhenti sekarang. Atau lo gue keluarin dari sekolah ini."

Mendengar hal itu, Maura reflek langsung menghentikan langkah nya. Dan Maura langsung melihat siapa yang menelepon nya, ternyata itu adalah Zevral.

Zevral tiba – tiba muncul dari belakang Maura.

"Lo mau kemana?" Tanya Zevral.

Maura langsung tersenyum canggung. "Gue kebelet pipis, Zev!" Ucap Maura sembari berniat akan kabur dari Zevral lagi.

Namun, kali ini terlambat tangan nya langsung di cegal oleh Zevral.

"Lo bukan lo." Ucap Zevral tiba tiba.

Maura langsung terdiam, apakah Zevral mengetahui bahwa Maura ini bukan Maura? Namun, Ayla yang bertransmigrasi ke dalam raga Maura?

"Gue..." Gumam Maura.

Zevral menghembuskan nafas nya kasar. "Gue ga boong, gue lebih tertarik sama sikap lo yang sekarang." Setelah mengucapkan itu, Zevral langsung membalikkan badan nya, dan perlahan melangkahkan kaki nya menjauh dari Maura.

Maura langsung tercengang, karna. Niat nya ingin menyatukan sang pemeran utama dan pemeran wanita, mengapa jadi dia yang kena dampak nya? Bukan ini yang diharapkan oleh Maura.

"Bentar! Lo gaboleh suka gue!" Teriak Maura.

Teriakkan Maura berhasil membuat Zevral berbalik kembali kearah Maura berdiri, setelah berada dihadapan Maura, Zevral langsung menyentil dahi Maura dengan agak kencang.

"Lo pd amat, gue bilang cuman tertarik. Gue belum tentu suka sama lo, dan inget perjodohan kita cuman 3 bulan." Ucap Zevral.

Maura langsung gelagapan sendiri mendengar hal itu, Maura langsung menggaruk tekuk nya yang tidak gatal. "Ya! Pokoknya, lo jangan suka gue!" Ucap Maura dengan tegas.

"Kenapa? Kenapa gue gaboleh, suka sama lo?" Tanya Zevral, karna keheranan akan ucapan Maura.

"Karna, disini gue gaada peran. Tapi, Salsa itu peran nya." Batin Maura.

Maura langsung menggeleng cepat.

"Pokok, nya! Gaboleh!" Tegas Maura.

"Maura? Lo ga inget, orang julukin gue apa? Tukang maksa orang yang berati, gue lebih pemaksa dari apa yang lo bayangin, lo bilang gaboleh? Gue anggap itu sebagai sebuah pertanda lo bilang sama gue boleh, if you don't want me to love you, don't make me love you." Jelas Zevral.

Maura langsung terdiam, dia tahu bahwa dirinya sangat bodoh karna mengatakan pada Zevral jangan sampai mencintainya, padahal Maura saja kedepannya akan bagaimana? Maura seperti ini, tidak ingin membuat dirinya jatuh kedalam scenario seperti yang ada di novel Transmigrasi, yang dimana dia akan berhasil membuat peran utama menyukai dirinya.

Ditengah lamunannya, Salsa dari kejauhan sedang memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Lo ga tiba – tiba jadi gila, kan?" Tanya Zevral, yang kebingungan melihat Maura yang tiba – tiba melamun.

Mendengar pertanyaan Zevral, Maura langsung tersadar dan mengdongkakkan kepalannya. Namun, belum sempat dirinya mengatakan sesuatu pandangan Maura langsung tertuju pada Salsa yang sedang melihat mereka, dan pergi ketika Maura melihat Salsa.

Maura langsung berlari dan meninggalkan Zevral sendirian dengan tatapan kebingungannya.

"Cewek aneh." Gumam Zevral.

Disisi lain...

"Salsabila!" Panggil Maura sedikit berteriak.

Salsa langsung melirik kearah Maura yang sedang berlari ke arah nya. "Kenapa, Ra?" Tanya Salsa, setelah Maura berada dihadapannya.

Maura mengantur nafas nya terlebih dahulu, lalu mendongkak dan menatap Salsa dalam hal itu membuat Salsa tambah kebingungan, apa ada yang salah dengan diri nya? Pikir Salsa.

"Yang lo liat, ga seperti apa yang lo pikirin." Jelas Maura dengan tatapan serius.

"Maksud lo, si? Gue mikir apa tentang lo?" Tanya Salsa.

Maura langsung menghela nafas nya pelan. "Tentang tadi gue sama Zevral." Jelas Maura.

Hal itu membuat Salsa tambah kebingungan, maksud Maura apa? Salsa tadi melihat Zevral dan Maura sedang berbincang dan hanya sebatas itu, tidak lebih.

"Gapapa kali, kenapa juga? Kan, kalian ngobrol malah bagus loh! Kalian lebih akrab, Ra." Ucap Salsa.

Setelah mengucapkan itu Salsa langsung berpamitan pada Maura, Mendengar hal itu Maura semakin merasa bingung akan posisinya sekarang. Apakah Maura ditakdirkan untuk Zevral atau memang Maura harus mengikuti alur aslinya, dan membantu Salsa mendapatkan Zevral?

...

hai, thank you again for reading this chapter, I am very entertained for that, I hope you are always given health.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang