# 28 : Panti Jompo Asih.

13.6K 1.1K 23
                                    

.

hi, guys!
don't forget to leave your mark here!
happy reading guys!

.

"Udah lo baca surat dari bokap gue?" Tanya Zevral pada Maura yang berada di depannya.

"Udah." Jawab Maura singkat.

Zevral yang tadinya akan melangkah pergi, langsung ditahan oleh Maura hal itu membuat Zevral melirik ke arah Maura.

"Maksud dari surat itu apa?" Tanya Maura pada Zevral.

Maura membuka surat yang tadi Zevral berikan padanya.

Selamat siang, Maura.

Bagaimana kabar kamu? Apakah baik – baik saja? Saya harap baik – baik saja ya...

Semoga kamu tidak disakiti oleh orang yang berada didekat kamu.

Maura merasa bingung akan isi surat tersebut, karna sekarang Zevral berada dihadapanya tidak ada salahnya kan? Maura menanyakan hal itu langsung pada orangnya.

"Pikir aja sendiri." Ucap Zevral.

Setelah mengatakan hal itu Zevral langsung pergi meninggalkan Maura, yang sedang menatap dirinya dengan perasaan bingung.

"Gue bakal mulai cari tau." Gumam Maura.

Maura langsung bergegas mencari informan pertama, yaitu. Lauren.

Setelah beberapa lama mencari akhirnya Maura melihat Lauren, yang sedang berada di pinggir lapangan utama sekolah. Tanpa basa basi, Maura langsung menghampiri Lauren yang sedang sendiri.

"Hai?" Sapa Maura pada Lauren.

Lauren menoleh, setelah tau siapa yang menyapanya. Lauren langsung tersenyum. "Ngapain lo? Mau cari informasi? Ketebak." Ucap Lauren.

Maura langsung tersenyum kaku, karna. Belum juga bertindak, rencana nya malah ketahuan duluan oleh Lauren, Lauren sekarang berbeda, dia seperti bukan antagonis namun. Dia hanya ber 一 acting seolah diri nya lah, si antagonis itu.

"I 一 iya, aku mau tanya? Boleh? Soal apa yang sebenernya terjadi sama Zevral." Ucap Maura.

Lauren langsung mengangguk dan mulai menceritakan tentang kejadian utama. Yang menjadikan Zevral seperti sekarang.

"Gue certain dari dia yang bunuh bapak lo dulu ya? Terus gue sambung keawal mula dia berubah." Ucap Lauren, dibalas anggukan dari Maura.

Alvarez memukul tubuh Zevral ketika dirinya melihat langsung sahabatnya membunuh seseorang hanya karna emosi sesaatnya saja, Lauren menutup mulutnya dengan tangannya karna kejadian ini sangat membuatnya terkejut.

"PEMBUNUH!" Bentak Alvarez.

Alvarez segera menelpon polisi, mengabaikan Zevral yang masih mencerna perbuatannya tadi, setelah polisi datang, Zevral dan korban dibawa ke kantor polisi, awalnya Ayah Maura masih dinyatakan bernafas, namun setelah 2 jam dirawat dirinya menghembuskan nafas terakhirnya.

Alvarez berharap Zevral dihukum dengan hukuman yang setimpal namun, kenyataannya karna keluarga Zevral adalah orang dengan harta berlimpah, hokum pun bisa keluarga Zevral beli dengan mudahnya.

Hal itu adalah penyebab utama Alvarez sangat membanci Zevral.

"Tapi, gue ngerasain kalo bukan Zevral pembunuhnya." Ucap Lauren pada Maura.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang