# 13 : Trauma

29.1K 2.2K 5
                                    

.

hai, meet again in chapter thirteen of the prologue, don't forget to leave your mark here.

.

Maura yang sudah terbangun, langsung pergi kebawah, Maura pikir bahwa Zevral masih ada di rumahnya. Ternyata tidak ada, hingga Maura menemukan sebuah kertas yang tadi Zevral buat untuk diri nya.

"Lucu." Gumam Maura sembari tersenyum.

Drt...drt...

Handphone Maura berdering, membuat Maura buru buru mengangkat telpon tersebut, tanpa melihat siapa yang menelepon nya.

"Hai."

Maura langsung terdiam, karna ia tidak mengenali suara wanita ini, membuat Maura hanya diam tidak menjawab sama sekali.

"Halo? Maura? Hahaha! Enak, ya? Jadi, tunangan nya Zevral. Padahal, Zevral itu milik gue!"

Mendengar hal itu membuat Maura teringat perkataan Zevral, yang mengatakan bahwa ia bersyukur, Maura yang menjadi tunangan nya bukan dia.

"Siapa lo?"

"Hahaha! Ga perlu tau! Bentar lagi gue bakal pindah ke Indonesia lagi, tunggu aja lo ketemu sama gue, gue bakal jadi antagonis di hidup lo! Lo itu pelakor Maura! Gak usah mau hidup tenang! Sampe sini lo hidup tenang."

Tut!

Maura tidak dapat berpikir jernih sekarang, hingga tanpa sadari Zevral sudah ada di belakang Maura sekarang, Zevral pun menepuk pundak Maura.

Maura langsung terkaget, dengan tatapan takut ia menatap Zevral, membuat Zevral langsung melempar kan helm full face nya kesembarang arah, dan menepuk pipi Maura yang masih menatap nya ketakutan.

"Hei? Maura? Gue minta maaf, ngagetin lo... Kenapa? Lo kenapa?" Tanya Zevral dengan nada panik.

Maura tidak menjawab tangan Maura bergetar, pikiran Maura langsung teringat masalalu di hidup nya yang asli, Maura adalah korban bully.

Ayla sedang berada di rumah nya, hingga dering telpon membuat Ayla, langsung melihat si penelpon. Mood Ayla, seketika hancur ketika tau siapa yang menelepon nya, orang yang setiap hari memberikan trauma besar pada Ayla.

"Hai? Besok sekolah, lo bawa uang traktir gue, jangan harap lo lepas dan hidup tenang."

Tut!

Ayla tahu, bahwa jika diri nya tidak membawa uang itu, Ayla akan di pukuli di belakang sekolah, bahkan pihak sekolah pun. Memilih, untuk tutup mulut pada saat itu.

Zevral berusaha menyadarkan Maura, dan akhirnya Maura langsung tersadar, namun wajah nya terlihat sangat pucat, membuat Zevral sangat panik.

"Ayo tidur!" Ajak Zevral.

Maura langsung menepis tangan Zevral, yang menggenggam tangan nya. Membuat Zevral kebingungan, apa tunangan nya ini marah, karna Zevral malah meninggalkan nya tadi?

"Lo marah? Maaf! Gue tadi ga stabil emosi nya, jadi -" Ucapan Zevral terpotong.

"Pergi." Usir Maura.

Zevral langsung menggeleng cepat.

"Gak mau! Lo marah beneran? Gue -" Lagi lagi Ucapan Zevral terpotong oleh Maura yang menarik paksa, Zevral untuk keluar dari rumah nya. Dan Maura langsung membanting pintu rumah nya ketika berhasil membuat Zevral keluar dari rumah nya.

Maura langsung pergi ke kamar nya, mengurung diri nya sendiri, mencoba menghilangkan bayang bayang trauma nya, berusaha menghilangkan semua suara yang terus mengancam dan caci maki itu, itulah alasan Maura mengusir Zevral, Maura tidak ingin semakin meluapkan emosinya pada lelaki itu.

Disisi lain...

"Maura?!" Panggil Zevral dengan nada tinggi nya.

"Maura!" Panggil Zevral lagi.

Zevral yang memang membuat gangguan pada emosi nya, langsung menendang pot agak besar, yang berada di depan rumah Maura, Zevral merasa Maura sudah membenci nya, dan Zevral takut akan hal itu.

"Maafin, gue! Maura! Buka pintu nya!" Teriak Zevral.

Zevral langsung mendudukkan diri nya di teras, dan tepat di hadapan pintu rumah Maura, Zevral tidak bisa berpikir jernih sekarang, dia khawatir Maura membenci nya, dan kenapa tadi Maura menatap nya dengan tatapan ketakutan? Apa Maura sudah tahu, kasus nya? Tidak! Tidak! Itu sangat bahaya, Maura pasti langsung meninggalkan nya, ketika tahu apa yang Zevral perbuat dulu.

"Gue duduk disini! Sampe lo buka pintu, gue di suruh jagain lo, gue bakal lakuin itu. Ra!" Teriak Zevral.

Zevral yang memang sedang kelelahan perlahan mulai memejamkan mata nya, dan pergi ke alam bawah sadar.

Zevral mengejar seseorang dengan sebuah pisau di tangan nya, orang itu terus berlari. Dengan tatapan amarah, Zevral langsung menancapkan pisau nya ke perut orang itu.

"S 一 sakit." Lirih orang itu.

Namun, seperti kerasukan iblis. Zevral malah semakin menancapkan benda tajam itu semakin jauh, dari titik  utama tadi.

"Mati lo anjing!" Ucap Zevral dengan nada dingin nya.

Zevral langsung terbangun dari mimpi nya, orang yang pertama Zevral lihat adalah Maura yang sudah memakai baju seragam nya, sedang menatap Zevral khawatir.

Tanpa busa basi, Zevral langsung memeluk Maura dengan sangat erat.

"Lo kenapa?" Tanya Maura.

Zevral memilih tidak menjawab, Zevral memilih mencari ketenangan nya terlebih dahulu dengan berpelukan dengan Maura, karna. Obat nya adalah Maura sekarang, bukan obat penenang dari rumah sakit lagi.

.

hai, thank you for reading my story, I hope you will be given health and happiness, okay??? see you in the next chapter, guys!

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang