# 27 : Siapa dia?

14.2K 1.2K 22
                                    

.

hai, guys!
don't forget to leave your mark here!

.

Maura sedang berjalan sendiri, hingga. Pandangan nya terarah pada Zevral yang sedang bersama Salsa. Maura yang melihat interaksi mereka langsung merasa senang, entah mengapa ia langsung tersenyum. Karna, berpikir alur nya sudah kembali seperti semula.

Maura langsung pergi untuk kembali ke rumah nya.

Disisi lain...

"Lo! Gak usah minta perhatian gue, lagi!" Tegas Zevral dengan tatapan tajam nya pada Salsa.

"A 一 aku gak bisa, aku butuh sosok 一" Ucap Salsa.

"Persetan dengan itu, Sa! Pergi! Jangan pernah lo gini lagi!" Ucap Zevral.

Zevral langsung pergi meninggalkan Salsa sendiri, Salsa yang melihat Zevral semakin menjauh tersenyum kecut. "Se - gaboleh itu, ya? Aku pengen perhatian dari sosok yang aku pengen dari dulu?" Lirih Salsa.

Salsa langsung pergi meninggalkan area yang tadi nya tempat perdebatan antara Salsa dan Zevral di mulai, Salsa hanya butuh sosok yang ia tunggu dari dulu, apakah itu salah? Mengapa Zevral sangat membencinya, hanya karna kesalahan yang bukan Salsa yang melakukan nya?

...

Zevral menuju tempat seseorang tempat yang kemarin ia datangi. Sudah Zevral duga, lelaki tua itu sedang berada di teras rumahnya melihat pemandangan yang memang menyejukkan hati.

"Sampe kapan lo bakal terus gini?!" Tanya Zevral yang sudah di hadapan lelaki itu.

"Hahaha! Kamu muak? Saya juga sama, tapi kamu harus bersabar, Zevral kamu mau balas dendam, saya juga sama dengan kamu." Ucap lelaki itu.

"Kalo kita tidak ada kesabaran untuk ini semua, bagaimana semuanya akan terbalaskan?" Sambung lelaki itu.

Zevral langsung menggenggam tangan nya sangat keras, ia sangat marah sekarang. Semua rencana yang di jalankan oleh si tua bangka di depan ini, malah di beban kan pada diri nya 95% itu tidak adil. "Kamu masih suka sama perempuan itu?" Tanya lelaki itu tiba tiba.

Zevral terdiam, mengingat masalalu nya dengan seorang gadis yang cantik, namun. Hati nya busuk.

"Aku sayang kamu, Zev!"

"Kamu sayang aku?"

"Kamu ganteng banget hari ini!"

"Kamu mah! Udah gini aja, baru nyesel! Mikir nya dari awal!"

"Padahal lo cuman alat gue buat rebut itu, tapi. Lo malah jatuh hati sama gue? Hahaha! Dasar bodoh!"

Samar samar terlintas beberapa ingatan dengan gadis itu, gadis yang pernah Zevral sangat cintai, wanita yang dulu selalu Zevral banggakan. Wanita yang Zevral cintai. Namun, sekarang berbeda Zevral sangat membenci wanita itu.

"Dia bajingan gak usah sok iya, lo!" Ketus Zevral.

Lelaki tua yang berada di hadapan Zevral langsung tertawa. Ketika melihat raut wajah Zevral yang seperti menahan amarahnya, namun. Tidak bisa meluapkan nya.

"Huft! Kamu tau kan? Kita harus balas dendam, bertahan 4 bulan lagi. Kita selesaikan semua nya dengan ending yang kita inginkan, kamu mau bunuh pelaku yang membuat hari mu hancur, saya pun seperti itu. Saya ingin membuat orang itu sengsara." Ucap lelaki itu.

Setelah berbincang beberapa saat, Zevral memilih pergi untuk ke markas utama KAIZ37, namun. Sebelum itu ada satu rumah yang harus ia singgahi terlebih dahulu.

Beberapa lama kemudian Zevral sudah berada di depan gerbang rumah orang itu.

Zevral mengirimkan sebuah pesan pada seseorang.

"Zev?" Panggil wanita itu.

Zevral langsung menoleh, setelah Zevral mengetahui bahwa gadis itu sudah datang, Zevral segera memberikan surat itu pada wanita itu. "Dari bapak gue, gatau isi nya apaan. Gue pamit!" Pamit Zevral pada Maura.

Namun, sebelum terjadi Maura langsung melayangkan sebuah perkataan yang membuat Zevral menghentikan langkah nya.

"Sebenernya lo siapa?!" Tanya Maura.

"Penjahat."

Setelah mengatakan hal itu, Zevral langsung pergi meninggalkan Maura yang masih membeku. "Lo bukan, lo Zev." Lirih Maura.

Maura langsung masuk ke dalam rumah nya, dengan tatapan mata yang kosong. Maura merasa ada satu teka teki besar yang belum pernah di ceritakan di dalam novel.

"Kalo bener, sebuah rahasia besar itu ada. Bantu gue, cara tau masalah itu apa?" Batin Maura.

Disisi lain...

Bruk!

Seorang pemuda menendang meja di sebuah ruangan, dengan tatapan marah ia menatap foto Zevral yang dia pajang, dan beberapa foto lainnya yang memang ikut di pajang, namun. Sudah di tanda silang, pertanda bahwa ia sudah membereskan orang orang itu.

"Bunuh lo! Adalah tujuan utama gue!" Ucap pemuda itu dengan nada emosi nya.

"Lo udah bikin gue menderita, giliran lo yang menderita! Cape juga, jadi sosok yang selalu sama lo. Padahal, gue tiap ketemu lo rasa nya pengen muntah, dan bunuh lo saat itu juga." Lanjut pemuda itu.

Hingga dering telpon, membuat nya mengalihkan perhatian nya. Dan setelah melihat siapa yang menelepon nya, pemuda itu langsung tersenyum jahat.

"Ututut! Lo mau gue bunuh sekarang, ya? Sampe lo nelpon ajal lo sendiri, sekarang? Hahaha! Tapi sayang, gue gamau bunuh lo sekarang." Ucap pemuda itu dengan smirk nya.

Pemuda itu langsung mengangkat telpon nya, seperti tidak terjadi apa apa.

"Ke markas ngab!"

"Siap! Gue kesana sekarang utiwi nih! Ahahaha!"

"Di tunggu anak anak, ya bos!"

"Hooh, Zev! Siap!"

"Gue matiin, di tunggu!"

Tut!

Setelah telpon itu di matikan, pemuda itu langsung tertawa. Seperti orang kegirangan karna, mangsa nya yang menelpon duluan untuk di bunuh oleh nya.

"Gue ga sabar, liat lo gaada nyawa. Terus ketimbuntanah, Zev!"

...

hai, guys!
makasih udah baca! semoga kalian di beri kesehatan selalu! btw aku ganti cust nya Zevral jadi Mingyu ya!! makasihh lohh, sehat selalu kaliann!!

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang