# 12 : Maura sakit.

31.7K 2.5K 47
                                    

.

hi, thanks for reading again welcome to the twelfth chapter of the prologue, don't forget to leave your mark here.

.

Seorang remaja langsung memarkirkan motor nya, di sebuah rumah yang tidak besar dan tidak terlalu kecil, melepas helm full face nya, ia mengetuk pintu rumah itu hingga keluarlah seorang wanita.

"Halo, tante!" Sapa remaja itu.

Wanita itu tersenyum, melihat siapa yang datang ke rumah nya.

"Aduh! Zevral! Kebetulan sekarang tante mau pergi, tadi sempet panik yang jagain. Maura, siapa? Hahaha! Tante buru buru, kamu jagain Maura, ya? Dia lagi di kamar nya, Tante pergi dulu!" Setelah mengatakan Ibu Maura langsung bergegas masuk kedalam mobil nya dan pergi meninggalkan Zevral.

Zevral langsung memasuki rumah Maura, dan pergi ke kamar Maura. Masuk kedalam tanpa ada rasa ingin mengetuk pintu kamar itu, di lihat nya Maura sedang tertidur, Zevral langsung tersenyum.

"Hai!" Sapa Zevral dengan nada yang sangat kecil.

Perlahan namun pasti, Zevral duduk di sebuah bangku yang berada di pinggir kasur tunangan nya itu, Zevral mengelus kepala Maura dengan sangat lembut.

"Jangan sakit lagi, Ra. Lo jelek kalo pucet kayak gini." Gumam Zevral.

Zevral terus memandang wajah Maura, dan didalam hati nya. Zevral terus berucap terima kasih dan syukur karna di pertemukan dengan sosok wanita, seperti Maura.

Maura yang sedikit terusik perlahan membuka mata nya.

"Hai!" Sapa Zevral.

"Z 一 zevral? Kamu ngapain?" Tanya Maura.

Zevral langsung tersenyum dengan tulus, lalu Zevral mengelus lembut pipi Maura, membuat Maura sedikit memejamkan mata nya, karna merasakan betapa nyamannya ketika Zevral melakukan hal itu.

"Pusing." Keluh Maura.

Zevral langsung memijat kening milik Maura. "Masih pusing?" Tanya Zevral.

"Agak mendingan." Sahut Maura.

Zevral langsung tersenyum, entah mengapa ia selalu ingin tersenyum jika bersama Maura.

"Gue jadi banyak omong ya, Ra. Kalo sama lu?" Ungkap Zevral.

Maura langsung membuka mata nya, lalu Maura tersenyum seperti meremehkan. "Ngga, lo bentar lagi juga pindah ke lain hati." Gumam Maura.

Namun, sialnya. Zevral mendengar perkataan Maura, Zevral langsung menyuruh Maura bergeser, dan membiarkan nya berbaring bersama Maura.

"Sini gue peluk!" Ucap Zevral.

Maura hanya terdiam disaat Zevral memeluk nya dengan sangat erat, dan mengelus kepala nya dengan sangat lembut juga.

"Kenapa lo ada pikiran gitu?" Tanya Zevral tiba tiba.

"Karna gue tau masa depan, keren kan gue?" Ucap Maura dengan sedikit cengengesan.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang