# 15 : "Lo belum tau tentang, gue kan?"

24.4K 2K 5
                                    

.

hai, meet again in chapter fifteen of the prologue, don't forget leave your mark here.

.

Zevral terus terdiam hingga jam pelajaran pertama sudah berakhir.

Jam istirahat pun datang, semua murid berhamburan keluar kelas untuk melakukan kegiatan mereka masing – masing.

"Yo! What's up menn?!!" Teriak Deon didepan pintu kelas Zevral.

Dibelakang Deon sudah pasti ada Guntur, Sadam.

Alin yang melihat kekasih nya langsung tersenyum malu, Deon Pun tanpa ragu langsung memeluk kekasih nya itu. "Aduh sayang! Kenapa matahari silau banget, tapi lebih silau an kecantikan kamu hari ini! Asekk! Cemimiw!" Gombal Deon.

Berbeda dengan Alin yang merasa senang dengan gombalan Deon. Sadam, Guntur dan Maura yang malah merasa jijik akan gombalan kuno yang Deon lontarkan itu.

"Elit dikit, lah lo!" Nyinyir Guntur.

"Iri? Bilang!" Ucap Deon tak terima.

Sadam memilih diam seperti Zevral yang entah sedang memikirkan apa? sedangkan Deon dan Guntur. Sedang ber adu mulut dengan hebat nya.

"Gimana tadi?" Tanya Sadam tiba tiba pada Zevral.

Zevral hanya melirik tanpa minat ingin menjawab pertanyaan Sadam pada nya. Maura yang merasa aneh dengan sikap Zevral pun langsung mengerutkan kening nya.

"Lo kenapa?" Tanya Maura pada Zevral.

"I'm okay, Ra. Jangan khawatir." Jawab Zevral dengan senyuman nya.

Sadam langsung menghela nafas nya panjang, Sadam tahu mengapa Zevral menjadi seperti ini, karna. Zevral sudah mengetahui bahwa perempuan itu akan kembali ke sekolah ini.

"Yaudah! Zev! Gak usah di pikirin lagi, kalo dia balik lagi. Anggap aja, buronan polisi nyasar." Ucap Sadam.

Ucapan Sadam langsung mengingatkan Maura pada kejadian tadi malam, dimana kejadian yang mengakibatkan trauma Maura kambuh, serta membangkitkan banyak pula pertanyaan Maura pada semua keanehan yang dialaminya selama berada disini.

"Eemmm, Dam? Gue mau nanya boleh?" Tanya Maura pada Sadam dengan nada hati hati.

Bukan hanya Sadam yang menoleh ke arah Maura, Tetapi Zevral pun ikut melirik Maura dengan tatapan serius, berbeda dengan tatapan mata Sadam yang hangat.

"Nanya apa, Ra? Sok aja atuh! Jangan sungkan, tanya aja!" Ucap Sadam dengan nada ramah nya.

"I 一 itu orang yang lo maksud, cewe yang harus nya tunangan sama Zevral, kan? Yang harus nya, bukan gue?" Tanya Maura dengan spontan.

Sadam dan Zevral langsung bertatapan, Zevral menggeleng pertanda cepat bahwa Sadam jangan mengatakan apapun pada Maura. Dan di balas anggukan kecil oleh sadam pertanda Sadam menerima sinyal itu dengan baik.

"Yakali! Lo masa bilang gitu, ya udah jelas! Tunangan Zevral satu satu nya, cuman lo!" Ucap Sadam dengan agak cengengesan diakhir.

Maura menggeleng, dia tidak percaya akan ucapan Sadam karna kemarin wanita yang Maura maksud menelpon Maura secara langsung, berbicara seolah – olah Maura mengganggu hubungan mereka berdua.

"Ohh? Oke deh! Gue paham!" Jawab Maura pura pura mengerti dan tidak ingin membahas nya lagi.

Di kubu lain...

"Halah! Udah lah! Lo pacaran aja jarang, Tur! Gak usah komentarin orang pacaran! Iri, lo ya?!" Ucap Deon tak ingin kalah.

"Halah! Lo liat lah muka Alin! Kayak apaan! Tertekan sama sikap lo itu!" Sahut Guntur juga tidak mau kalah.

Alin hanya bisa terdiam tidak bisa melerai atau pun mengatakan apapun.

Sadam datang bermaksud mengajak mereka pergi makan saja di kantin, daripada mendebatkan hal yang tidak berguna seperti itu, mereka bertiga pun menurut dan berpamitan pada Zevral serta Maura.

"Ra?" Panggil Zevral.

"Kenapa, Zev?" Sahut Maura.

Zevral langsung menggenggam tangan Maura, membuat Maura kebingungan di tambah tatapan Zevral yang sangat dalam pada nya, membuat Maura lebih bingung akan sikap Zevral yang tiba – tiba.

"Kenapa tadi lo tanya, pertanyaan bodoh kayak gitu?" Tanya Zevral dengan nada serius.

Maura langsung menggeleng cepat. "Gue nanya, karna takut nya bener. Hehehe! Bukan apa apa kok!" Jawab Maura dengan senyuman palsu nya.

Zevral hanya bisa menghela nafas nya dalam dalam, Zevral melepaskan genggaman tangannya pada Maura dan menyenderkan tubuhnya di senderan kursi nya, sembari menatap langit langit kelas.

"Gue takut lo ninggalin gue, lo belum tau tentang gue kan?" Tanya Zevral dengan nada serius.

"Gue tau." Jawab Maura.

Hal itu membuat Zevral langsung menenggakkan posisi nya seperti semula dan menatap Maura dengan serius, tanpa ada rasa bercanda sedikitpun.

"Hahaha! Kenapa si? Serius banget lo!" Ucap Maura sedikit tertawa, melihat ekspresi Zevral saat ini.

"Lo tau apa aja? Tentang gue?" Tanya Zevral tiba tiba.

Maura sedikit ber - acting seperti dia sedang berpikir keras.

"Hmmm???!! Apa ya?? Gue tau.....lo itu Tunangan gue yang paling ganteng si! Selebihnya gatau! Hahaha! Kena kan lo!" Ledek Maura dengan suara tertawa nya yang sangat kencang.

Mendengar hal itu, kekhawatiran yang sendari tadi. Zevral lakukan tidak berati apa apa, karna Maura tidak tahu tentang kasus yang Zevral tutupi 1 taun lebih ini dari orang orang sekitar.

.

hai! Thank you for reading this part, I hope you are always healthy and always happy.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang