# 11 : Jemput Salsa

31K 2.6K 37
                                    

.

hai, guys! meet again in chapter eleven of the prologue, don't forget to leave your mark.

.

Keesokan hari nya...

"Pagi, sayang!" Sapa Zevral dengan senyuman nya.

"Pagi." Jawab Maura singkat seperti tidak ada tenaga untuk menjalani aktivitas nya.

Zevral langsung turun dari motor nya, dan meletakkan tangan nya di kening Maura. Ternyata benar dugaanya, Maura sedang demam.

"Gak usah sekolah!" Ucap Zevral.

Maura menggeleng. "Mau sekolah!" Jawab Maura.

"Gak usah sekolah, Ra!" Tekan Zevral.

"Tapi, Zev-"

Ucapan Maura terpotong, karna tatapan Zevral yang melirik nya tajam. Hingga, akhirnya keheningan mereka, terputuskan oleh telpon seseorang.

"Salsa?" Gumam Maura.

Zevral sedikit aneh sendiri ketika Maura menyebutkan Salsa yang menelpon Maura.

"Ngapain tuh orang nelpon lo?" Tanya Zevral.

Maura langsung mengangkat telpon itu, tanpa menjawab pertanyaan Zevral.

"Halo, Ra?"

"Iya, kenapa. Sa?"

"Lo lagi sibuk, gak? Boleh bantu jemput gue gak? Soalnya, gue lagi ga dikasih uang buat pesen ojek online."

Maura langsung melirik ke arah Zevral, Zevral yang di tatap seperti itu langsung memiringkan kepalanya, tanda "ada apa?"

"Bisa, kok! Bentar ya! Nanti gue chat kalo itu nya, udah otw ke rumah lo!"

"Beneran gapapa? Makasih, loh. Ra! Siap! Siap! Gue tunggu!"

Tut!

Maura langsung meletakkan handphone nya. Setelah itu, Maura menatap Zevral dengan tatapan memelas nya.

"Aku ga sekolah, Zev!" Ucap Maura tiba tiba.

Zevral langsung tersenyum senang, Zevral tidak mengetahui niat di balik Maura mengatakan hal itu apa sebenarnya apa?

"Kamu jemput, Salsa. Ya?" Pinta Maura.

Zevral langsung mengerutkan kening nya, Zevral langsung menggelengkan kepalanya dengan tegas, jika. Bukan Maura yang berada di boncengan nya, Zevral tidak ingin membonceng siapapun.

"Ayo, lah! Zev? Gue mohon!" Pinta Maura.

"Ga." Jawab Zevral singkat.

"Zev? Gue mohon! Kali ini aja! Dia kasian gaada yang jemput, lo gak jemput dia. Hari ini, gue cuekin lo satu hari full!" Ancam Maura.

Zevral langsung terkejut, setelah itu Zevral memeluk Maura dengan sangat erat. "Mau, ya?" Tanya Maura sekali lagi.

"Iya." Jawab Zevral seperti tidak ikhlas.

Maura langsung tersenyum senang, dia pun langsung melepaskan pelukka mereka. Dan menatap Zevral dengan tatapan senang nya.

Maura langsung mengelus kepala Zevral dengan lembut.

"Anak pinter! Sana! Jemput pujaan hati lo, takut dia nungguin!" Ucap Maura keceplosan.

"Maksud, nya?" Tanya Zevral dengan nada tak suka.

Maura langsung menutup mulutnya rapat rapat, jangan sampai Zevral mengetahui bahwa diri nya ini bukan Maura.

"Gapapa! Sana! Hati hati ya! Jangan ngebut, anak orang itu!" Perintah Maura.

"Gue kebutin, dan dia mati juga gue ga peduli, kalo cewe itu bukan lo. Gue gabakal peduli sama mereka, because, what I need you not them." Ucap Zevral.

Maura langsung tersenyum kecut, Maura tidak ingin jatuh cinta pada sesuatu yang belum pasti akan seperti apa kedepannya. "Iyaa! Sana udah! Aku masuk dulu, ya? Hati hati!" Ucap Maura.

"Nanti gue balik kesini!" Setelah mengucapkan hal itu, Zevral langsung melesatkan motor sport dengan kecepatan tinggi.

Maura yang melihat itu, langsung tersenyum dan memilih masuk ke dalam rumah nya, biarlah satu hari ini ia tidak menemui sahabatnya itu.

Disisilain...

Salsa sedang menunggu orang yang Maura maksud, Salsa melihat sekeliling hingga ada satu motor nya yang sangat tidak asing di mata nya diam di hadapan Salsa.

"Naik." Suara itu keluar dari balik helm full face yang ia kenakkan.

"Zevral?" Tanya Salsa ragu ragu.

"Lo budeg? Naik!" Ucap Zevral dengan nada tak sabaran.

Salsa belum menurut perkataan Zevral, Salsa masih merasa heran apa yang dilakukan Maura sehingga Zevral yang menjemputnya?

"Kamu mau ketemu, Mam-" Ucapan Salsa terpotong.

"Lama, lo! Gue tinggalin lo!" Ucap Zevral dengan nada ketusnya.

Salsa buru buru naik, dengan gugup ia memegang bagian belakang jok motor nya agar tidak terjatuh. Namun, sialanya Zevral malah melajukan motor nya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"Zevral?! Bisa pelan pelan gak?" Teriak Salsa karna ketakutan.

Seperti orang tuli, Zevral malah menambah kecepatan motor nya dengan terpaksa Salsa memeluk Zevral, membuat Zevral langsung menepis tangan Salsa dari perut nya dengan kasar.

"don't touch me! sialan!" Teriak Zevral dengan nada emosi.

Salsa langsung ketakutan di tambah kecepatan motor yang tidak main main, membuat Salsa langsung berdoa di dalam hati, hingga motor berhenti di sebuah penyebrangan di sebrang sekolah.

"Turun!" Perintah Zevral.

Salsa langsung turun dan tanpa sadar. Salsa langsung terjatuh begitu saja, karna tidak tahan dengan rasa shock nya kali ini. Zevral hanya melirik sebentar, setelah itu melajukan motor nya entah kemana, meninggalkan area sekolah dan Salsa yang masih terdiam.

"Aturan pertama, gue gamau di bonceng lagi sama Zevral." Gumam Salsa.

"Untung gue masih hidup..." Sambung Salsa.

.

.

hello, thank you for reading this chapter, I hope you will continue to be given health and happiness every day.

.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang