# 30 : Halte Bus

13K 1.1K 3
                                    

.

hai!! jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini, yaa! aku kayak nya tiap hari bakal up deh, soalnya mau ngejar ending cerita ehehehe :))

.

Sadam dan Maura sedang berada dihalte bus, Sadam merasa canggung dengan suasananya sekarang, tak beda jauh dari Sadam. Maura pun merasakan kecanggungan yang berhasil membuatnya tak nyaman sekarang.

"Emmm...Dam? Jangan kasih tau siapa – siapa ya? Kalo gue kesini?" Pinta Maura pada Sadam.

Sadam mengangguk tanda persetujuan dari Sadam.

"Gue telpon Zevral ya? Biar lo ada yang jemput, soalnya gue mau lanjut kerumah kakek gue." Tanya Sadam.

Belum sempat Maura menolak, Sadam sudah lebih dulu menelpon Zevral. Dan setelah Sadam mengakhir panggilan telpn mereka, Maura menghebuskan nafasnya kasar.

Setibanya Zevral di halte bus...

Zevral mencari dimana lokasi mereka berdua, akhirnya Zevral menemukan mereka dengan sedikit berlari. Zevral langsung menghampiri Maura dan Sadam.

"Dam?" Panggil Zevral memastikan.

Sadam langsung menoleh. Melihat Zevral yang datang, Sadam langsung berpamitan meninggalkan Zevral dan Maura. Maura tidak menatap ke arah Zevral seolah sudah membenci Zevral sekarang.

"Pulang!" Pinta Zevral.

Maura nampak tidak menghiraukan ucapan dari Zevral. Zevral yang sudah habis kesabaran langsung menggendong Maura dengan paksa, membuat beberapa orang yang melintas, melihat kejadian itu langsung terdiam.

Maura memberontak, namun. Zevral tidak merespon apapun, Zevral pun langsung memasukkan Maura ke dalam mobil nya dan langsung memasangkan sabuk pengaman pada Maura.

Maura hanya bisa mengumpat di dalam hati, ketika. Zevral menjalankan mobil nya dengan kecepatan tinggi. "Lo kalo mati, jangan ngajak!" Kesal Maura.

"Mulut lo bisa diem, gak? Lo ganggu tidur gue." Ketus Zevral.

"Dih? Siapa juga yang nyuruh lo buat jemput gue sinting!"

Maura langsung menatap Zevral dengan tatapan malas, jika. Bukan karna Zevral tunangan nya mungkin. Maura sudah mencabik cabik mulut milik Zevral saat ini juga.

Keheningan menjadi topik utama mereka di dalam mobil.

Beberapa lama kemudian...

"Turun!" Perintah Zevral.

Maura langsung kaget, namun. Setelah melihat ke sekeliling ternyata Maura sudah berada di depan rumah nya, dengan gaya sok keren nya. Maura langsung membuka sabuk pengaman nya, dan keluar dari mobil dengan menutup pintu dengan sangat kencang.

"Gila." Gumam Zevral.

Setelah mengatakan hal itu. Zevral langsung melanjukan mobil nya dengan cepat. Maura yang melihat itu langsung masuk ke dalam rumah nya. Sekarang Maura merasa aneh pada Ibu nya, mengapa ia seakan tidak ingin pulang ke rumah? Karna, setiap malam hari Ibu Maura selalu tidak ada di rumah.

Tak mau ambil pusing. Maura memilih untuk pergi ke kamar nya.

Disisi lain...

Zevral yang sedang memberhentikan mobilnya disebuah jalan sepi, karna pikiran nya sangat kacau kali ini. Semua pertanyaan pada dirinya sangatlah menganggu pikirannya sekarang.

Mengapa Maura ada di Desa Jati Luhur?

Dan mengapa Sadam ada bersama dengan Maura disana?

"Maura lagi cari sesuatu? Ingetan dia udah balik?" Tanya Zevral pada dirinya sendiri.


.

Hi!
thank you for reading up to part one, your votes and comments mean a lot to me, thank you very much, always be healthy.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang