Ayla Transmigrasi ( REVISI )

# 24 : "Jadi apa luka lo, Zev?"

.

hai, guys!
Don't forget to leave your mark here!!

.

Zevral kini sedang berada di ruangan Ibu Tiri nya, mereka berdua akan membicarakan sesuatu.

"Tugas yang saya berikan ke kamu ga pernah beres dengan tuntas, Zev!"

Zevral menatap malas pada Ibu nya. "Saya tau, udah kan? Saya mau pergi!" Ketus Zevral.

Ibu Tiri Zevral bangkit dari dudukknya, lalu tanpa seizin Zevral Ibu Tiri Zevral duduk dipaha Zevral, dengan kedua tangan yang dibiarkan melingkah dileher Zevral.

"Kamu? Yakin?" Ucap wanita itu sembari tersenyum menggoda Zevral.

Zevral langsung mendorong Ibu Tiri nya itu, lalu bangkit dari duduknya sembari menatap wanita dihadapannya itu dengan nyalang, Zevral mengatakan sesuatu yang membuat Ibu Tiri Zevral naik pitam dibuatnya.

"Sampai kapanpun, jangan pernah berlagak sebagai sosok Ibu dihadapan gue!" Ucap Zevral dengan nada tingginya.

Ibu Zevral menatap krarah Zevral dengan tatapan meremehkannya.

"Dasar orang naïf! Lo bunuh bapaknya, dan lo juga deketin anaknya!" Ucap Ibu Zevral.

Zevral langsung pergi setelah mendengar hal itu, tanpa sepatah kata pun yang bisa Zevral berikan sebagai perlawanan.

...

Keesokan harinya...

Maura sudah di sekolah. Namun, berbeda dengan Zevral yang tidak datang ke sekolah hari ini. Mengingat kejadian kemarin membuat Maura membenci Zevral, bukan tanpa alasan. Maura tahu apa yang di rasakan Maura yang asli selama ini, hidup tanpa seorang Ayah karna Zevral.

Dan, akhirnya orang yang Maura sedang pikirkan sendari tadi datang ke kelas, namun. Ada yang berbeda, Zevral menyerahkan sebuah surat kepada Salsa dan itu membuat Maura bertanya tanya.

Zevral menatap ke arah Maura sekilas, dengan tatapan dingin nya.

Deg!

"Kayak bukan dia." Batin Maura kaget karna melihat tatapan Zevral yang seolah membenci nya.

Lauren malah tersenyum senang melihat interaksi mereka ini lah tujuan Alvarez & Lauren. Mereka ingin kedua nya berpisah dan Zevral merasakan rasa sakit yang setimpal dengan kelakuannya.

Pelajaran pun di mulai, Maura terus melihat ke arah punggung Zevral, Zevral tidak sekalipun melihat ke arah nya atau memperdulikan hadir Maura seperti biasanya.

Jam istirahat...

Zevral mengajak Maura untuk ke rooftop untuk membicarakan tentang pertunangan nya dan Maura.

Maura mengikuti apa yang Zevral mau, hingga sesampainya di rooftop Maura merasa aura Zevral saat ini sangat berbeda. Sepertinya Maura telah membangunkan singa yang dulu Maura temui pertama kali.

"Sorry? Karna gue pura pura suka sama lo, maaf karna gue pura pura gue falling in love sama lo, padahal gue dari dulu ga suka sama lo. Itu cuman sebuah keharusan yang harus gue lakuin, buat sesuatu yang gabisa gue jelasin berjalan dengan lancar, sekarang kembali ke awal, lo sama gue cuman tunangan kontrak 3 bulan selepas itu, lo bukan tanggung jawab gue! Gue gabakal lakuin hal hal manis kayak dulu, karna gue ga suka sama lo." Ucap Zevral dengan nada serius tanda dia tidak bercanda.

"Lo jahat!" Satu kata yang berhasil lolos dari mulut Maura sekarang.

Zevral langsung menampilkan smirk nya.

"Gue emang penjahat, jadi. Jauh jauh sama penjahat Maura, kalo lo gamau jatuh sama perangkap nya. Karna, sekalipun dia coba kabur, dia bakal terus terjerat juga." Nasehat Zevral.

Setelah mengatakan itu, Zevral langsung turun dan meninggalkan Maura yang sedang terkejut akan kenyataan yang ia terima kemarin dan hari ini, sebenarnya ini ada apa? Pikir Maura. Maura merasa, bukan hanya alur cerita nya yang memang sudah berubah tapi ada sesuatu yang di sembunyikan oleh novel ini yang harus Maura pecahkan.

Apakah ini tujuan dirinya dikirim kedunia fiksi ini?

"Antagonis. Gabakal, jadi antagonis kalo gaada luka di awal cerita, so? Apa luka lo, Zev?" Gumam Maura.

...

hai, guys!
I am very grateful for the overwhelming votes today, kayak beneran? Hahaha aku ga percaya, makasih ya udah vote! Vote dari kalian berharga buat aku semangat nulis! Kalian kayak my everything wkwkwk, makasih ya! Semoga kita bertemu di next chapter!