# 08 : "Peluk."

38.8K 3.4K 84
                                    

.

Hai, welcome back to the eighth chapter of the prologue, hope you enjoy this chapter, don't forget to leave your mark.

.

My boo

Ra?Lo mau sekolah kg? Gue ada di depan rumah lo
[ 05.12]

Maura yang baru saja terbangun dari tidur nya, sontak membulatkan mata nya terkejut. Karna, melihat pesan dari Zevral, masih dini hari orang itu sudah didepan rumahnya? Apakah Zevral tertular rasa kegilaanya?

"Ini dia ngapain? Jam segini anjir?! Dia gila apa gimana? Jam 5 subuh siapa yang mau sekolah?" Gerutu Maura.

Maura langsung memakai sweater nya dengan langkah kesal Maura langsung. Menuju kelantai bawah rumah nya untuk menemui Zevral. Dan ketika Maura membuka pintu depan rumah nya, benar saja Zevral yang sudah memakai baju seragam nya, dan seperti biasa memakai hoodie kesayangan nya itu.

Zevral tersenyum manis, ketika melihat wanita yang ia tunggu sendari tadi. "Halo, Ra! Good morning!" Sapa Zevral.

Namun, Maura yang mendengar dan melihat senyuman Zevral seperti itu malah merasa Zevral kerasukan setan dari alam lain.

"Zev? Lo lagi bercanda? Ini jam berapa, monyet!" Kesal Maura.

Zevral langsung mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan nya pada Maura. Bahwa sekarang jam setengah enam dengan polos nya hal itu membuat Maura lebih sedikit emosi.

"Udah sini, masuk! Dingin tau!" TitahMaura.

Zevral dengan senang hati langsung masuk dan langsung menggenggam tangan Maura., Namun, Maura berusaha melepaskan genggaman tangan Zevral sembari sedikit melirik lelaki itu dengan agak sinis.

"Lepasin, bisa ga?" Ucap Maura Kesal.

Zevral menggeleng cepat, dan malah mengeratkan genggaman tangannya.

"Zev? Gue mau bikinin lo susu anget!" Jelas Maura.

Mendengar hal itu membuat Zevral langsung melepaskan genggaman nya pada Maura, dan Maura pun pergi ke dapur untuk membuat kan Zevral susu hangat.

"Nih!" Sodor Maura pada Zevral dengan agak kasar.

Zevral menerima nya dengan senang hati, sesudah menghabiskan semua nya, Zevral langsung merentangkan kedua tangan nya membuat Maura kebingungan.

"Kenapa lo?" Tanya Maura.

"Peluk." Jawab Zevral.

Maura langsung menjaga jarak dan langsung memeluk tubuh nya sendiri. "Ga! Gue gamau!" Tegas Maura.

Zevral tanpa busa basi langsung bangkit dari duduk nya dan memeluk Maura secara paksa. Membuat Maura agak memberontak karna terkejut atas sifat Zevral hari ini.

"Diem dulu! Gue cuman butuh waktu sebentar aja, tolong!"

Maura yang mendengar hal itu, dengan terpaksa membalas pelukan Zevral.

"Lo laki bukan sih? MANJA BANGET SIH LO!" Ucap Maura dengan nada tinggi di akhir.

"Gue sayang lo." Ucap Zevral tiba tiba.

"Gue ngga." Jawab Maura.

Jawaban itu sontak membuat Zevral melepaskan pelukannya dan menatap tajam Maura. "Say one more time? I will make you mine right now." Ucap Zevral.

Tatapan dan nada bicara Zevral yang menusuk membuat Maura terdiam. Dan tanpa sadar dia menggeleng tanda dia tidak akan mengucapkan hal itu lagi di depan Zevral. Hal itu berhasil membuat senyuman kemenangan Zevral pun keluar begitu saja.

"Good girl." Puji Zevral sembari menepuk pucuk kepala dari Maura lembut.

"G 一 gue mau mandi!" Ucap Maura gugup.

Zevral langsung menarik tangan Maura agar mendekat dengan nya. "Gue ikut dong!" Goda Zevral

Maura langsung melotot dan setelah itu dengan keras dia menonjok lengan Zevral membuat Zevral langsung pura pura kesakitan.

"Aduh! Awsshh! Sakit! Aduhh!" Keluh Zevral sembari pura pura kesakitan.

Maura yang langsung tahu bahwa Zevral bercanda, langsung saja mengikut alur dari apa yang Zevral maksud.

"Aduh?! Gimana dong ini? Apa kita harus telepon bomber?!" Ucap Maura pura pura panik.

Zevral langsung berhenti ber - acting Zevral langsung menggenggam tangan Maura, lalu menatap Maura dengan tatapan mata yang penuh kehangatan pada Maura tidak seperti biasanya.

"Tugas bomber lebih dari itu!" Ucap Zevral tiba tiba.

Maura yang tahu dialog yang di maksud langsung melanjutkan nya.

"Bomber itu penyelamat!"

"Kucing atas pohon!" Jawab Zevral.

"Kerbau masuk parit!" Sahut Maura.

"Kuda terlepas!" Jawab Zevral lagi.

"Ular dalam rumah!"

"Semua kami selamatkan!" Sahut Zevral.

Setelah itu mereka langsung tertawa lepas dan akhirnya Zevral menyadari, bahwa mulai detik ini, kebahagiaan Zevral berpusat pada Maura, dan Zevral akan terus menjaga hati nya hanya untuk Maura. Karna, Maura adalah segala nya bagi nya sekarang.

...

Hai, thank you for reading this part, I hope you are given health, see you next chapter sayangg

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang